Nicholas x Wiju
( the best photo ever )Seharian Wiju gak bisa fokus karena pikirannya udah mulai meleber kemana-mana. Tadi pagi Wiju bahkan ngira kalau susu putih yang biasa dikasih Nicholas merupakan benda lain.
Ini peju buat lo.
Ngebaca note tersebut Wiju geleng-geleng kepala dong. Tapi, wiju cuma salah baca. Lagian gak mungkin tiba-tiba Nicholas nulis begituan.
Ini susu buat lo. Gak bosen kan minum ini terus?
Itu adalah isi yang sebenarnya. Wiju menghela nafas lega. Untung saja dia hanya salah baca. Namun, gagal fokus tersebut Wiju alami hampir berkali-kali.
Dia sedang membaca proposal untuk bazar dalam acara menyambut liburan yang tinggal menghitung minggu aja. Namun, Yuma yang kala itu sedang bersama nya bertanya sesuatu.
"Bang menurut lo panggungnya lebih aman pake meja apa pakai jasa penyedia panggung aja?"
Entah apa yang Wiju denger sampai dia bangkit dari duduknya. "HAH?!"
"Gue tanya panggung pake meja apa nyewa?"
"Oh.." Wiju calm lagi. Dia keliatan duduk secara gusar. "Nyewa aja, uang yang dikumpulin juga banyak."
Ini udah gak bisa dibiarin, fokus Wiju benar-benar pecah. Kalau begini terus dia bisa terlihat seperti orang bodoh.
Wiju keliatan niat banget mencari tau sesuatu yang lagi terjadi padanya. Pikiran jorok dan terkadang juga mesum. Wiju takut jika hal tersebut dapat mendekatkan nya pada zina.
"Pikiran bapak pernah kemana-mana gak?"
Fuma yang waktu itu lagi ngedata stok barang kaget denger Wiju tanya begituan. "Kemana-mana gimana maksud kamu?"
"Mikirin hal-hal jorok," jelas Wiju.
"Kalau lihat cewe? Kadang aja."
Wah parah ini penjaga koprasi. Tapi problem nya sekarang, kenapa harus Nicholas yang bikin pikirannya meleber.
"Terus yang bapak lakuin untuk mengatasi itu apa?" Mirip sesi wawancara di kompas id ini.
"Coli."
"Pak Fuma!!!"
"Cowo kalau sekali-kali masturbasi gakpapa, Ju," jelas sang tua sambil mengangkat galon ke dalam. "Untuk melepaskan rasa pengin aja. Daripada langsung terjun ke zina."
Wiju masih belum percaya dia harus melakukan hal itu. Dia rasa tindakan seperti itu juga merupakan dosa besar yang harus dihindari. Selama hidup Wiju tidak pernah sama sekali melakukan hal tersebut.
Dia hanya mampu sejauh menonton film dewasa namun tidak berani mempraktekkannya.
"Sesat ah, pak."
Fuma kelihatan terkekeh. "Emangnya kenapa tanye begituan tiba-tiba? Horny ya?"
Keliatan Wiju males jawab pertanyaan bapak koprasi itu. Dia langsung berdiri dan pamit pergi. "Udah ah mending tadarus."
Sambil menunggu azan magrib, Wiju duduk lesehan di atas karpet masjid. Membaca Al-Qur'an di sana untuk menyibukkan pikiran dari hal-hal kotor sepanjang hari ini.
Tidak boleh menurut omongan setan yang kayak Fuma. Teknik marketing neraka emang macem-macem.
Wiju lega karena sampai dia mau tidur perasaan yang ia pernah alami tidak kembali muncul. Kali ini dia bisa tidur nyenyak tanpa halusinasi yang berlebihan.
Tetapi, saat tengah malam pria itu terbangun dalam keadaan bercucuran keringat. Wiju menelan ludahnya sendiri. Astaghfirullah mimpi Nicholas lagi.
Wiju mengelap kasar keringat yang ada dilehernya. Ia mendudukkan diri di tepi ranjang untuk mengatur nafas. Kali ini bagian bawah Wiju terasa sesak dan sakit. Dia langsung menidurkan diri kembali.
Berusaha terlelap meski keadaannya sungguh tidak nyaman. Posisi tidurnya juga berguling-guling. Hingga menjelang azan tahajud, ia baru bisa tertidur.
Wiju bisa menahannya dengan sangat baik.
tbc...
Ini aku publish dua jangan lupa mampir ya seng
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri [ NICHOJOO ]
Romance( DISCONTINUED. ) Gue gay, tapi malah di masukin pesantren sama emak. 🏅3 #bxb - 16 Sep 24 🏅29 #homo - 22 Sep 24