Get Down

1.1K 64 27
                                    

Nicholas x Wiju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nicholas x Wiju

Pelajaran udah mulai tapi Nicholas perhatiin meja Wiju masih kosong. Note sama susu putihnya juga keliatan belum disentuh sama sekali. Nicholas jadi mikir macem-macem.

Dia takut kalau Wiju pergi tanpa sepengetahuannya. Nicholas pun izin ke toilet buat ngecek keberadaan Wiju di kamar. Di ruangan tersebut tidak ada tanda-tanda kehidupan. Gelap dan sepi.

Nicholas balik lagi ke kelas. Dia makin overthinking. Kalau enggak ada di kamar dia dimana? Waktu absen juga nama doi gak dipanggil seakan guru tahu apa yang terjadi pada Wiju.

Saat bel istirahat berbunyi Nicholas langsung berlari keluar kelas. Mencari ketua OSIS di segala sudut. Mulai dari ruang rapat hingga perpustakaan. Dia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Wiju di pesantren tersebut.

Nicholas menahan dirinya untuk tidak bertanya kepada siapapun pasal dimana Wiju. Ia tetap saja memiliki rasa ketakutan tinggi. Jika bertanya, mereka pasti menganggap dirinya dengan Wiju sungguh ada hubungan.

Dia sungguh aneh. Padahal dari awal niat nya memang membuat para santri salah paham. Namun, seiring berjalannya waktu. Dia sadar jika ini adalah masalah besar yang harus Wiju hindari.

Maka dirinya pun harus membantunya. Demi kelangsungan hidup Wiju di pesantren ini.

Perasaan Nicholas berubah menjadi lega saat melihat sosok Wiju berbaring pada ranjang UKS. Pria itu memasuki ruangan dengan nafas yang memburu.

"Wiju?"

Yang terpanggil tidak merespon. Badannya tetap meringkuk di balik selimut UKS. Nicholas menggerakkan tangannya untuk menyentuh pipi Wiju.

Sangat panas. Dia deman tinggi.

"Wiju.... Ini udah waktunya makan, lo udah makan?" Nicholas berusaha membangunkan tanpa membuatnya terkejut.

Badan Wiju gemeteran. Nicholas inisiatif megang telapak kakinya. Di sana terasa dingin padahal badannya panas banget.

Pria itu mengambil satu selimut lagi pada ranjang sebelah dan memakaikannya untuk menutup kaki Wiju.

"Sorry Nicholas..."

Sang empu nama terkejut saat Wiju berdesis sambil menggenggam jemarinya. Nicholas yang awalnya mau pergi untuk membeli makanan segera duduk melihat Wiju terlihat lemas sekali.

"Sorry untuk apa?" Nicholas mendekatkan wajahnya agar bisa mendengar dengan jelas desisan Wiju.

"Rumor kamu gay, itu aku yang-

"Ssst, gue udah tau," jemari Nicholas membalas dengan mengelus punggung tangan Wiju. "Gue juga minta maaf karena gegabah sama skandal itu. Tanpa tahu akibatnya di lo bakal fatal."

Wiju cuma membalas dengan senyuman tipis.

"Gue mau beli makan dulu. Lo belum makan kan?"

Sambil lepasin genggamannya pada jemari Nicholas, Wiju ngangguk. Dia terlihat terlelap lagi membuat Nicholas segera pergi dari sana untuk kembali dalam waktu singkat.

"Ada obat panas dingin gak?" tanya Nicholas ke Fuma.

"Minta obat UKS aja."

"Gue gak tau yang mana obat nya, lemarinya di kunci."

"Minta ke ruang guru lah," Fuma keliatan gak mau ngasih obat demamnya.

"Kelamaan harus keruang guru. Keburu Wiju meningsoy nanti."

"Lah yang panas dingin Wiju?" Penjaga koprasi tersebut terkejut, sambil menghitung belanjaan Nicholas dia akhirnya ngambilin obatnya. "Padahal baru kemarin sore dia bilang horny. Kayaknya beneran ditahan dampe demam begitu."

"Wiju horny?" Kening Nicholas mengkerut.

"Dia gak terang-terangan bilang begitu. Cuma dia tanya hal-hal dewasa jadi curiga aja."

Setelah membayar dan meraih kantong belanjanya. Nicholas langsung berlari kencang untuk kembali ke UKS. Padahal Fuma yang ditinggal memunculkan senyumnya tanpa dia sadari.

He know.

tbc...

Santri [ NICHOJOO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang