Care

1K 60 26
                                    

Wiju ngeliatin interaksi Yuma sama Nicholas yang berada dua meter di depannya. Mereka lagi ngantri buat beli makanan di warung yang sama. Tapi pandangan Wiju gak bisa beralih dari dua orang itu yang kelihatan sangat senang menikmati waktu bersama.

Sedangkan Wiju cuma meneguk liurnya yang tiba-tiba terasa pahit. Dia dulu juga pernah punya 3 teman. Tapi sekarang semuanya menjauh.

Kebiasaan melamun milik Wiju kembali kambuh. Dia terus mengosongkan pikirannya hingga keadaan memaksanya untuk sadar.

Saat sedang berjalan untuk kembali ke kelas, lengannya ditarik oleh Nicholas untuk memasuki lorong kecil  yang menuju halaman belakang. Pada spot sempit tersebut mereka berusaha untuk tetap menjaga jarak meski hanya beberapa inci.

Nicholas tampak memberikan Wiju sebotol minuman isotonik dan air mineral bersama secarik tablet yang diduga adalah vitamin C. Terlihat dari bungkusnya yang berwarna oren.

"Nanti kita ada jam olahraga, minum vitamin sekarang, sama jangan lupa minum air yang banyak.  Gue gak mau liat lo jatuh jatuhan lagi kayak minggu kemarin," ucap Nicholas secara sepihak. Dia tidak menunggu jawaban dari Wiju. Pria itu segera pergi dari sana untuk memutar arah menuju kelas.

Seperginya Nicholas, sosok Wiju sempat terdiam beberapa detik. Dia meneguk ludahnya sendiri sebagai reaksi untuk peristiwa barusan.

"Too close," Wiju berusaha menenangkan diri.

Nicholas sepenuh nya tidak ingin berinteraksi dengan Wiju di publik. Pria itu menjalani komitmen nya selama ini. Tetapi meskipun begitu, sosok nya yang penuh perhatian dan kepekaan tidak pernah membuat Wiju kesepian meskipun mereka tidak sering bersama dalam jarak yang dekat.

Pada waktu yang memungkin kan, selain memberikan note kecil dan beberapa makanan ringan. Nicholas juga menyempatkan waktu dan tempat yang tepat untuk tersenyum kepada Wiju dari kejauhan.

Kini Wiju yang berada pada barisan belakang untuk mengantri giliran setor hafalan. Menatap punggung Nicholas dari belakang. Dia merasa jika melihat Nicholas menggunakan sarung dan peci adalah hal favoritnya.

Nicholas selesai hafalan dan hendak pergi ke barisan belakang. Di sela-sela berjalan ke belakang senyum Nicholas muncul saat bertatapan dengan Wiju. Membuat Wiju sadar jika pria itu ternyata memiliki senyum yang lebar dan manis.

"Emak gue bisa bikin," info Nicholas saat ketua kelas bertanya untuk keperluan bazar.

"Semuanya?" Ketua kelas memastikan sambil menunjukan 6 menu makanan yang rencana nya akan mereka jual untuk mengisi stan kelas.

Nicholas ngangguk meyakinkan.

"Oke fiks kita pesen ke mama lo aja ya?"

"Iya, gampang," jawab Nicholas yang sedang bersandar di tembok dekat jendela.

Setelah hal tersebut Nicholas keluar dari kelas untuk menyusul Wiju yang sudah 2 menit lalu keluar terlebih dahulu. Izin nya sih ke restroom.

Di dalam restroom ada satu bilik yang kekunci. Artinya Wiju di situ, tanpa ngetok pintu, Nicholas cuma senderan di wastafel buat nunggu sosok pria di dalam nya.

Tidak menunggu lama, suara wc di siram terdengar. Dan beberapa detik kemudian sosok Wiju keluar dari dalam bilik. Dia sempat tersentak kaget melihat Nicholas.

"Kaget!"

"Tadi waktu istirahat kemana? Gua gak liat lo makan," tanya Nicholas menembak intinya.

"Gak ada mood buat makan," jawab Wiju berjalan kearah wastafel untuk mencuci tangannya.

"Gue beliin makan, lo harus makan," langkah Nicholas berhenti saat hendak beranjak dari sana karena tiba-tiba Wiju bertanya.

"Bawa rokok gak?"

tbc...

Santri [ NICHOJOO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang