BAB 13 - malam yang menyenangkan

19 3 1
                                    

Malam ini, Qiara dan Arkan akan pergi ke rumah Ibu Hani, ibu kandung Qiara yang tinggal sendirian setelah Qiara melepas masa gadis dan sah menjadi seorang istri. Tadi siang, Abi Yusuf menghubungi Arkan dan mengundang mereka untuk datang ke sana sebab orang tua mereka akan mengadakan makan malam bersama.

Karena jarak yang tak bisa di tempuh dalam waktu yang singkat, membuat mereka berpikir untuk menginap sehari semalam disana. Berhubung juga Arkan libur esok, mereka akan menghabiskan waktu bersama keluarga setelah hampir sebulan tidak bertemu.

Kini, Qiara sedang sibuk memilih pakaian untuk ia bawa ke rumah ibu nya. Karena mereka menginap tidak lama, Qiara hanya membawa pakaian tiga pasang, seperti gamis, rok, baju, dan lain yang dibutuhkan. Untuk Arkan, ia juga membawa pakaian hanya seperlunya saja. Seperti kemeja, celana, jaket, dan yang paling penting adalah kaos sebab lelaki itu tidak bisa tidur jika tidak menggunakan kaos. Qiara juga membawakan dua sarung untuk Arkan sholat.

Seusai menyusun semua pakaian kedalam koper, Qiara beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, dengan cuaca yang tidak terlalu buruk.

Gadis itu mengambil handuk dan pakaian lalu membawanya ke kamar mandi. Perlu di ketahui, jika gadis itu sampai saat ini masih belum berani menggunakan pakaian di hadapan Arkan.

Hampir dua puluh menit, akhirnya Qiara telah selesai dari kamar mandi. Gadis itu keluar dan melihat Arkan duduk di sofa dengan pakaian kerjanya. Qiara pun segera menghampiri suaminya itu.

"Kak Arkan baru pulang?" Tanya Qiara, ia agak sedikit heran dengan Arkan karena laki-laki itu baru pulang sedangkan mereka harus pergi sebelum magrib.

Arkan yang tengah bermain handphone lantas mengalihkan perhatiannya ke, Qiara. "Maaf tadi sebelum pulang ada dosen yang mengajak saya ngobrol mengenai kegiatan di kampus, makanya lama." Jawab Arkan.

Qiara yang tidak mau berpikir aneh-aneh hanya mengangguk dan percaya kepada Arkan. "Oh, gitu. Yaudah kalo gitu kak Arkan mandi sana. Nanti Qiara siapin baju gantinya." Kata gadis itu.

"Lima menit lagi nggak papa? saya masih capek." Ucap Arkan tersenyum kecil menampilkan wajah manisnya.

Qiara melihat ekspresi wajah Arkan yang belum pernah ia lihat sebelumnya lantas merasa aneh. Namun entah mengapa bagi Qiara wajah Arkan sangat menggemaskan. Seketika wajah dingin dan gantengnya hilang menjadi lucu.

"Yauda nggak papa. kalo mau mandi bilang, biar Qiara siapin baju nya. Qiara mau ke bawah dulu mau kemasin oleh oleh untuk kita bawa ke rumah ibu."

Qiara berencana untuk membawa makanan ringan ke rumah ibu Hani sebagai oleh oleh dan penambah teman mereka saat mengobrol disana nanti. Untungnya stok makanan mereka masih banyak hingga tak perlu lagi untuk membeli ke luar.

"Iya, nanti saya panggil." Jawab Arkan, Qiara segera berlalu dari kamar dan pergi ke dapur.

*****

Arkan menghentikan mesin mobilnya tepat di depan halaman rumah bernuansa sederhana namun terlihat nyaman. Rumah tersebut adalah milik ibu Hani. Tiga puluh menit yang lalu, Qiara dan Arkan telah berangkat dari rumah menuju ke sana. Dan kini, telah sampailah mereka di rumah ibu Qiara.

Mata mereka melihat sebuah mobil hitam terparkir di jarak yang tak jauh dari mobil Arkan. Kedua pasangan itu saling menatap untuk beberapa saat sebelum menyadari bahwa itu adalah mobil milik orang tua Arkan.

Ternyata Abi Yusuf dan Ami Danita sudah sampai dari tadi. Mereka mengira Abi Yusuf dan Ami Danita akan datang agak malaman.

Tak mau membuang waktu lagi, Qiara dan Arkan segera turun dari mobil. Sebelum itu, Arkan mengambil sebuah ransel yang disiapkan Qiara saat dirumah untuk sengaja dibawa.

Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang