Naura yang masih berada di bawah meja tersebut mendengar suara pintu terbuka, Naura membungkam mulutnya menggunakan tangan.
" Gawat," batin Naura dengan gelisah.Seseorang itu berjalan mondar mandir, itulah yang terlihat oleh pandangan Naura yang berada di bawah meja. Dari pendengaran Naura orang itu membuka laci dan menutup kembali.
" Ternyata bukan kepala sekolah tetapi seorang siswi," batin Naura yang masih bersembunyi.
Hingga seseorang itu memberhentikan kakinya. Tiba -tiba sebuah kertas jatuh di hadapan Naura. Naura menelan ludahnya.
" Ckk shhh," decak seorang perempuan itu.
Dia pun akhirnya berjongkok untuk mengambil kertas tersebut. Hingga matanya menatap kaget seseorang yang berada di bawah meja.
" Aaa," teriak perempuan tersebut.
" Lyodra," gumam Naura. Dengan segera Naura membungkam mulut Lyodra.Sebelum ada yang datang, Naura membawa keluar Lyodra yang sedang membawa dokumen. Untungnya saat keluar semua orang tidak ada bahkan guru pun sudah tidak ada.
Naura membawa Lyodra ke taman sekolah, beberapa siswa memang masih ada karena sebagian mengikuti ekstrakulikuler.
" Kenapa anda ada di ruangan kepala sekolah?"tanya Naura.
" Lo juga sama kenapa ada disana?"tanya balik Lyodra.
" Saya.... Emm," bingung Naura." Mending anda dulu yang jawab baru saya," lanjut Naura. Lyodra pun tidak mempermasalahkannya, akhirnya dia mau menjelaskan.
" Gue kesana mau cari tau kenapa mama selalu mengeluarkan uang yang banyak untuk sekolah gue. Ternyata gue baru tau dari dokumen ini bahwa mama menjadi donatur sekolah. Coba lo liat."
Naura melihat kertas yang tadi terjatuh.
" Gue rasa ya semua kelas yang unggulan itu mengeluarkan uang banyak. Ini juga nama lo dan ayah lo sebagai donatur," lanjut Lyodra.
Naura kaget ternyata memang benar semua kelas unggulan ada dalam donatur kecuali Soraya.
" Mengapa ayah tidak cerita?"batin Naura bertanya.
Lyodra membuka lembar dalam dokumen tersebut." Liat Naura ternyata kelas yang ada di sekolah ini di bagi dalam 3 kelompok. Kelas yang mendapatkan kelas unggulan menjadi donatur yang sangat besar bahkan bulanan pun besar, kelas yang menengah hanya mengeluarkan uang yang agak sedikit untuk donatur dan untuk spp pun hanya 50% dari kelas unggulan, dan yang kelas bawah hanya mengeluarkan 25% untuk spp nya saja."
" Saya ingat seseorang pernah berkata kelas bawah itu tidak memiliki fasilitas yang memadai, bahkan terkadang para guru enggan untuk mengajar," ungkap Naura.
Lyodra mengerti, mengapa kelas bawah pernah demo bersama dengan Sindy tahun lalu. Dan Lyodra ingat keadaan fasilitas kelas yang berada di ujung jauh berbeda dari kelasnya.
" Oh iya, seseorang juga berkata bahwa kelas unggulan sering mendapatkan contekan sehingga nilai kelas unggulan selalu bagus apa benar?"tanya Naura.
Lyodra menganggukkan kepalanya. Dia kira semua siswa ternyata tidak.
Lyodra membuka setiap lembar yang ada di dokumen tersebut. Berisi setiap tahun dan setiap angkatan memiliki aturan seperti itu dalam pembagian kelas. Selesai Lyodra membaca, dia ingat dengan Naura yang berada di ruangan kepala sekolah." Lo tadi kenapa ada di sana?"
" Saya emmm sebenarnya hanya ingin membuktikan," jawab Naura.
" Membuktikan, membuktikan apa?"Lyodra mengerutkan dahinya.
" Lyodra bukan termasuk orang yang mencurigakan," batin Naura menyakinkan." Jadi sebenarnya saya sering bermimpi Sindy setelah saya mendapatkan transplantasi ginjal. Dari salah satu mimpi saya, Sindy ke ruangan kepala sekolah. Dia seperti memasang sesuatu di bawah meja tadi. Akhirnya, karena rasa penasaran saya, saya pun memeriksa nya. Ternyata tidak ada sesuatu," jelas Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Code ( On Going )
Подростковая литератураNaura selalu bermimpi tentang wanita yang sama setelah dirinya mendapatkan transplantasi ginjal. Ia meyakini mimpinya ingin mengungkap sesuatu. Saat dirinya memasuki sekolah baru, bangunan ruangan dan seragam nya seperti yang ia mimpikan. Hingga d...