"Kalau boleh saya tau memangnya fitnah apa yang terjadi pada Sindy? dan siapa dia?"tanya beruntun Naura. Soraya menatap Naura.
" S-sekolah ini mempunyai website dimana semua informasi sekolah ada di website tersebut. P-Para siswa dan siswi bebas mengirimkan apa saja informasi mengenai sekolah ini. W-website ini hanya di kuasai oleh siswa dan siswi yang kaya. Saat Sindy masih hidup seseorang dengan akun yang tidak kami kenal mengirimkan foto, di dalam foto tersebut Sindy sedang menggoda kepala sekolah. Pembulyan pun terjadi pada Sindy secara tidak adil. D-Dia juga di pindahkan dari kelas unggulan menjadi kelas bawah," Jelas soraya dengan gugup
"S-Sindy merupakan siswi paling cerdas dia juga berhasil mengalahkan sekolah lain dengan kecerdasannya," lanjut Soraya.
" T-Tapi, sayang nya Sindy harus tetap di pindahkan meskipun dia pernah mengharumkan nama sekolah," lanjut cerita Soraya.
Naura terus mendengarkan cerita Soraya dengan baik.
" S-Seharusnya aku juga di tempatkan di kelas bawah karena perekonomian ku juga kurang. B-Bukan menjadi suatu kebanggaan menjadi kelas unggulan karena kami terikat dengan perjanjian yang menipu kami," ucap Soraya menundukkan kepala.
" Perjanjian?? Perjanjian apa?"tanya Naura.
" ...." Soraya membekap mulutnya, dia melihat sekelebat bayangan di balik pintu. Soraya menjadi diam dan wajahnya pucat.
" Soraya anda kenapa?"tanya Naura.
" T-tidak," gugup Soraya dengan wajah yang pucat. Soraya berdiri dan ia melangkahkan kakinya keluar.
" Ehk Soraya tunggu," teriak Naura mengejar Soraya.
Di saat Naura mengejar Soraya Ryan menghampiri nya. Hingga akhirnya, Naura kehilangan jejak Soraya.
" Hai Naura," sapa Ryan yang berada tepat di hadapan Naura.
" Oh hai," jawab Naura dengan mata yang terus melihat ke belakang punggung Ryan.
" Hari minggu free ngak?"tanya Ryan.
" Biarin aja lah nanti juga ketemu di kelas," batin Naura.
" Nau,"
" Ehk iya," jawab Naura.
" Hore berarti bisa dong kita jalan," ucap Ryan menyimpulkan.
" Hah," Naura mengernyitkan dahinya karena bingung.Saat masuk kelas kembali ternyata Soraya tidak ada di dalam kelas hingga waktu pulang pun Soraya tidak ada dalam kelas. Naura melihat bangku Soraya yang kosong bersama dengan tas nya.
" Perjanjian apa ?"batin Naura.
🔑🔑🔑Keesokan paginya, Naura berangkat sekolah menggunakan kendaraan umum yaitu bus. Ayahnya sempat tidak mengizinkan Naura untuk berangkat menggunakan kendaraan umum. Namun, karena Naura memaksa akhirnya ayahnya mengizinkan Naura.
" Akhirnya," lega Naura sembari menunggu di halte bus.
" Saya harap saya bisa bertemu dengan pria itu lagi," gumam Naura.
Bus pun datang, Naura berdiri dan terus melihat keberadaan pria itu lewat jendela bus yang sedang berjalan menuju halte. Sayangnya, pria itu tidak ada bahkan Naura masuk belakangan.
" Dimana dia?"gumam Naura bertanya sembari duduk di kursi dekat jendela.
Untuk menghilangkan rasa sepi nya Naura mendengarkan musik menggunakan headset. Naura melihat jalanan yang ramai dan ia juga melihat kendaraan lain.
" Bunda, Naura rindu," batin Naura sembari melihat jalanan yang di kenal oleh Naura sebagai jalanan yang merenggut bunda nya.
Tanpa sadar air mata mengalir di pipinya, Naura pun segera menghapus air matanya. Kepergian seseorang yang berharga baginya membuatnya merasakan rasa sakit yang mendalam di hati Naura. Hati Naura tertusuk pecahan kaca. Dunia seakan tidak adil mengambil orang yang dia sayang. Memori kenangan semakin berputar, air mata Naura semakin turun ke pipi Naura. Meskipun Naura mencoba untuk menghapus air matanya menggunakan tangan, air mata itu tidak berhenti. Hingga seseorang menyodorkan sapu tangan dari sampingnya. Naura mengambilnya dan melihat seseorang yang berada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Code ( On Going )
Подростковая литератураNaura selalu bermimpi tentang wanita yang sama setelah dirinya mendapatkan transplantasi ginjal. Ia meyakini mimpinya ingin mengungkap sesuatu. Saat dirinya memasuki sekolah baru, bangunan ruangan dan seragam nya seperti yang ia mimpikan. Hingga d...