18.

4 1 0
                                    

Part Sebelumnya

Rasya dengerin dulu papa," ucapnya yang melihat anaknya keluar ruangan.

Naura melihat Lyodra duduk di taman, Naura menghampirinya dan duduk di samping Lyodra, dia membiarkan Lyodra menangis. Lama Lyodra menangis akhirnya dia menceritakan alasan mengapa dirinya melakukan hal tersebut.

Di Sebuah rumah yang cukup besar Lyodra berada di kamar dengan mendengarkan musik lewat earphone yang dia pasang. Pertengkaran orang tuanya menggema dari ruangan keluarga. Lyodra sudah terbiasa dengan pertengkaran orang tuanya.

Pada saat Lyodra pulang sekolah, Lyodra melihat bundanya merampas sebuah foto yang di pegang oleh ayahnya. " Sudah saya bilang lupain dia Mas, dia sudah menikah dan punya anak, dia sendiri yang meninggalkan Mas." Bunda nya melemparkan foto tersebut, yang terlempar di hadapan kaki Lyodra. Lyodra mengambilnya dan memasukkan nya kedalam saku seragamnya.

" Berani beraninya kamu melempar foto itu," kesal ayah Lyodra.

" Untuk apa mas menikah dengan saya hah kalau anda sendiri masih terikat dengan masalalu anda?"tanya Bundanya.

" Itu urusan saya," tegas ayah Lyodra.

" Aku capek mas .. selalu ada bayang bayang perempuan itu di rumah tangga ini, dan aku putuskan lebih baik kita bercerai." Derai air mata mengalir di pipi bunda nya sembari terduduk di lantai.

Ayah Lyodra mengabaikan kehadiran Lyodra yang berada di hadapannya mendengarkan perkataan bunda nya sendiri. Ayah Lyodra pergi begitu saja meninggalkan sebuah luka yang selama ini di alami oleh bunda dan Lyodra sendiri.

Perasaan Lyodra begitu hancur mendengar perkataan bunda nya, air mata Lyodra mengalir, tetapi dia coba untuk menepisnya menghampiri bundanya yang sedang menangis, Lyodra memeluk bunda nya dengan erat. " Bunda tenang saja masih ada Lyodra."

Lyodra masuk kamar setelah menenangkan bundanya, dia terduduk di kursi tempatnya belajar. Lyodra melihat sebuah foto perempuan. Dia meremas dan melemparkannya ke sembarang arah.

" Aku akan balas dendam," gumam Lyodra.

Di kelas 9 orang tua Lyodra benar benar bercerai, hak asuh Lyodra di menangkan oleh bundanya. Dari saat itu ayahnya tidak lagi mempedulikan Lyodra. Ayahnya seolah menghilang dari kehidupan Lyodra, dan Lyodra selalu menganggap bahwa ayahnya telah tiada. Bunda nya selalu bekerja keras demi Lyodra dan Lyodra sangat menyayangi Bunda.

Saat Lyodra telah memasuki SMA, Lyodra berkenalan dengan dua kembar beda identik yang bernama Sindy Quinza Marcella dan Sandi Prince Marcel. Lama kelamaan mereka mulai akrab. Lyodra selalu mengetahui luka di bibir Sindy diakibatkan oleh ayahnya Sindy karena Sindy pernah mendengar cerita Sindy bahwa ayahnya sering kasar kepada keluarga. Bahkan Lyodra mengetahui Sindy sering bekerja sehabis sekolah. Hal itu membuat Lyodra merasa kasian pada Sindy.

Suatu saat pada jam istirahat Lyodra meminta Sindy untuk menjelaskan soal yang tidak dimengerti oleh Lyodra. Sindy menyetujuinya dan dia mengajari Lyodra dengan perlahan hingga Lyodra benar benar menanggapi penjelasan Sindy sampai selesai. Lyodra melihat Sindy membawa buku catatannya ke meja, Sindy membukanya. Lyodra melihat foto di depan buku nya. Betapa terkejutnya melihat perempuan yang Lyodra benci. Pantas saja Lyodra merasa wajah Sindy mirip dengan orang yang dia benci.

" Tunggu Sindy ini siapa?"tanya Lyodra memastikan

" Ini mama," jawab Sindy tersenyum pada Lyodra, Lyodra hanya bisa tersenyum canggung membalas senyuman Sindy.

" Tidak mungkin," batin Lyodra.

Suara dering handphone milik Sindy  berbunyi. Kemudian Sindy berpamitan pada Lyodra untuk pergi. Lyodra berinisiatif mengikuti Sindy yang masuk ke dalam ruangan Kepala Sekolah. Lyodra bisa melihat dari celah pintu yang terbuka sedikit.

" Apa bukti nya pak tolong perlihatkan," ucap Sindy.

Kepala sekolah mulai duduk di samping Sindy sembari mengelus paha Sindy. Lyodra bukannya menolong Sindy malah memvideonya. Sindy pun mencengkram kerah kemeja kepala tersebut.

" Kamu tidak ingat surat perjanjian?" Tanya kepala sekolah tersebut.

" Akan saya laporkan  anda dan saya tidak peduli ancaman anda," jawab Sindy sembari pergi keluar dari ruangan tersebut.

" Ingat Sindy, kamu akan di keluarkan dari kelas favorit," ancam Kepala Sekolah.
Lyodra memberhentikan video tersebut dan dia bersembunyi.

Pada malam harinya Lyodra melihat video tersebut, dia ingin melaporkan kepala sekolah, bundanya pulang kerumah menggunakan pakaian formal, Lyodra melihat bundanya menangis sembari memegang foto yang tersimpan di dompetnya. Lyodra ikut menangis, hingga dia merencanakan hal jahat kepada Sindy. Dia menscreenshoot video dimana Sindy memegang kerah dia sedikit mengeditnya agar terlihat Sindy lah yang menggoda Kepala Sekolah. Kemudian Lyodra mengunggahnya ke website sekolah  dengan akun samaran.

Dari saat itu pembulian yang dilakukan teman teman Keira semakin parah, bukan hanya Keira dan teman-temannya tetapi juga seluruh sekolah kecuali orang-orang yang berada di kelas ujung. Tidak cuman itu Sindy dibenci oleh Rasya.

Hal itu tidak pernah Lyodra duga, Lyodra ingin membantu Sindy dari setiap pembulian tapi sayangnya dia diancam oleh Keira, jika Lyodra membantu Sindy bunda nya yang bekerja di perusahaan ayah Keira akan di pecat.

Naura terdiam, dia tidak bisa menyalahkan Lyodra. Dia menatap langit yang biru dengan awan sebagai penghiasnya.
" Saya harap anda memaafkan Lyodra," batin Naura. Akhirnya Naura bisa tenang, nama sindy kembali baik dan kebusukan kepala sekolah bisa terungkap.

Sekolah mulai tidak kondusif karena berita dan penyebaran video kepala sekola yang tidak senonoh. Para siswa/i mulai menyerang ruangan kepa sekolah. Para korban dari perjanjian yang tidak mereka ketahui mulai bersuara. Ryan menelpon media dan kepolisian tentang sekolahnya. Media pun meliput kepala sekolah yang sedang di tangkap polisi. Berita tersebut akhirnya menjadi viral.

Guru BK yang melihat ke kacauan di sekolah mengizinkan pulang sebelum waktunya.

🔑🔑🔑

Sindy mengendap-endap dari sebuah ruangan CCTV sekolah, dia memegang sebuah flashdisk. Naura mengikuti langkah Sindy.
" Hei siapa disana, " teriak seorang satpam.

Sindy dengan sekuat tenaga berlari ikuti Naura. Sindy berhasil memajat sebuah tangga menuju tembok atas untuk keluar dari sekolah. Naura terus menerus mengikuti langkah kaki Sindy.
" Akhirnya ketemu," gumam Sindy.

Seorang petugas kepolisian berhenti disamping bahu jalan dekat  Sindy. Sindy seperti ketakutan dia menyembunyikan flashdisk tersebut kedalam tas nya.

" Kamu sedang apa?"tanya pria paruh baya itu.

" Aku pulang bekerja pak," jawab Sindy.

" Ohh hati-hati di jalan," ucap polisi tersebut yang tidak terlihat wajahnya oleh Naura hanya seragam nya saja yang terlihat.

" Atau mau saya anterin pulang?"tanya polisi tersebut.

" Tidak," tolak Sindy.

Akhirnya polisi tersebut kembali mengendarai kendaraan mobilnya. Hal itu membuat Sindy bernafas lega.

" Untungnya tidak ketahuan, aku curiga dia juga terlibat dalam kecelakaan tante Aily, " gumam Sindy yang terdengar Naura.

" Apa maksud anda?"tanya Naura yang ingin memegang tangan Sindy dari belakang. Sayangnya Naura terbangun menatap langit-langit kamarnya.

" Apa maksud Sindy?" Gumam Naura sembari terduduk.

ԅ⁠(⁠ ͒⁠ ⁠۝ ͒⁠ ⁠)⁠ᕤ

Secret Code ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang