4. Rapuh

21 12 0
                                    

Haiii, balek lagee
Baru satu malem gak kangen kan ya?
Dah ah, males basa basi, ang ang ang ang

Ingat gais, semua foto dari background quotes dll aku ambil dari pin

Happy Reading 🤍

TANDAIN YANG TYPO

----------------------------------------

----------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 4:

Rapuh


Hari ini, kembalilah Isa pada hari-hari bersekolahnya. Hari di mana senang dan susahnya muncul. Senang karena dapat bertemu dengan teman-temannya. Susah karena mata pelajaran yang harus ia pelajari. Tapi, walau begitu semangatnya tetap tak teralihkan.

Sudah dari satu menit lalu bel istirahat berdering. Banyak siswa-siswi berbondong-bondong untuk mengisi perutnya ke kantin. Sama halnya dengan Isa dan kedua temannya, Meeya dan Kaisar. Mereka bisa dibilang true friend. Dari kelas 7 hingga kelas 9 sekarang, tak pernah ada badai yang memisahkan mereka. Pun tak ada yang dapat menggantikan kedekatan mereka dengan pertemanan lainnya saat berada di SMP.

Kini, mereka tengah duduk di salah satu meja yang berada di kantin sembari menunggu pesanan. Tak hanya berdiam diri, mereka juga saling melontarkan percakapan bersama.

“Sa, muka lo pucet banget. Lo sakit?” tanya Meeya yang menyadari perubahan pada wajah Isa. Sebenarnya Isa pun sudah menyadari hal itu, namun ia tak mengkhawatirkannya. Ia berpikir, mungkin akibat cuaca yang dingin di pagi hari.

“Lo sakit?” kini giliran Kai yang bertanya.
Isa menggeleng, “Enggak ah, ini efek dingin aja tadi pagi.”

Disela mereka tengah bercakap-cakap, makanan yang mereka pesan pun datang.

“Tapi kan ini aja matahari udah mau di atas, “ jawab Meeya. Isa terdiam sejenak memikirkan, benar juga kata Meeya.

Akhir-akhir ini pun badannya terasa tak baik-baik saja. Tubuhnya sering kelelahan, padahal dirinya pun jarang melakukan aktivitas berat. Hanya sekadar di rumah, membaca novel atau memikirkan tugas sekolah saja.

“Iya, kayaknya gitu. Akhir-akhir ini juga badan gue gak enak,” jelas Isa. Ada embusan napas perlahan di akhir kalimat.

“Kata gue lo ke rumah sakit aja kalo sakit Sa. Apa mau gue sama Meeya temenin?” tanya Kai dan diangguki oleh Meeya.

Isa tampak berpikir, ada baiknya juga ia pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan dirinya. Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Isa pun menyetujui hal tersebut.

Rainbow Over The Rain [END] [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang