Thank You

7 4 0
                                    

Haloooo

Kalian apa kabar?

Semoga selalu baik dan selalu dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Pertama-tama, aku mau mengucapkan terima kasih banyak untuk seluruh pembaca Rainbow Over The Rain karena sudah sudi untuk membaca cerita ini dari awal sampai akhir.

Bagi aku, kalianlah yang selalu membuat aku semangat. Karena, tanpa kalian pun aku nggak akan berada di titik ini. Di tahap aku bisa menyelesaikan cerita ini.

Dan pastinya aku sangat senang, karena cerita ini adalah cerita pertama yang dapat aku selesaikan sampai ending. Dari banyaknya cerita yang aku buat tentunya.

Aku bukanlah penulis yang lihai dalam membuat kalimat-kalimat indah. Aku bukanlah pujangga yang pandai merayu orang dalam kalimatku. Maka dari itu, aku sangat-sangat senang kalian mau membaca cerita ini. Selalu menanti update dan selalu baca sampai akhir.

Di sini, aku mau ngasih fakta saat aku mulai membuat cerita Rainbow Over The Rain.

Seperti judulnya, Rainbow Over The Rain yang dalam bahasa Indonesia berarti "Pelangi di atas hujan". Judul ini memiliki makna bahwa setiap permasalahan yang ada pasti kedepannya akan membuahkan kebahagiaan. Tidak mungkin Tuhan memberi kesusahan tanpa kebahagiaan. Hujan yang turun dengan derasnya akan menampakkan pelangi sesudahnya.

Lalu, saat aku membuat karakter Bhian, Aya, dan Isa, beberapa sifat mereka aku ambil dari kehidupan nyata anak pertama, tengah, dan bungsu. Aku cari tahu dari beberapa orang yang ada didekatku, dari berbagai sumber, kakakku, dan diriku sendiri.

Tak lupa pula, permasalahan mereka beberapa juga aku ambil dari kehidupan nyata. Seperti dibanding-bandingkan, dll. Fakta bahwa anak pertama diharapkan untuk menjadi contoh bagi adik-adiknya, anak terakhir yang lebih banyak mendapat kasih sayang, dan anak tengah yang sering kali merasa bahwa dialah yang lebih dilepaskan.

Aku juga berharap dari cerita ini, apa yang kalian rasakan selama ini bisa tersalurkan. Walau aku sendiri pun nggak yakin aku bisa membuat kalian merasa seperti itu.

Kalian itu kuat banget udah berada di tahap ini. Setiap tahunnya kalian bertambah umur, itu menandakan bahwa kalian itu jiwa-jiwa yang kuat dan hebat. Terlepas dari rintangan yang sudah kalian lalui selama ini.

Tetap kuat untuk mencari sembuh ya. Kamu nggak sendirian. Aku, kamu, kita selalu bersamamu. Kita sembuh bersama-sama.

Proud of you, me, and all of us ❤️‍🩹

Di sini, aku juga ingin meminta maaf pada kalian. Apabila saat aku membuat cerita ini ada penuturan yang nggak nyaman buat kalian, bikin kalian gimana-gimana, dan mungkin sesuatu yang disengaja atau tanpa disengaja. Aku minta maaf yang sebesar-besarnya pada kalian. Dimaafin gak nih? Hehehe

Sudah, mungkin itu aja kata penutup dari aku pada bagian ini. Sekali lagi maaf dan terima kasih readers 🤍

Tetap semangat, jangan menyerah.

Seperti lagu Hindia dengan lirik

"Hidup bukan untuk saling mendahului,
Bayangan yang diciptakan oleh mentari,
Ada kar'na matahari bermaksud terpuji,
Untukmu, cintai diri sendiri hari ini. "

Tetap cintai diri kalian sendiri, wopyu.

Owh iya, satu lagi. Yang mau ekstra part komen, kalo banyak nanti aku bikinin ➮➮➮➮➮➱

Sampai jumpa di ceritaku selanjutnya ♡

Papay

Salam, Siren

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rainbow Over The Rain [END] [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang