Apa yang terjadi selanjutnya?
Jihoon sudah tidak bisa berpikir, otaknya kehilangan fungsi saat Junkyu hanya diam tak bereaksi. Tetapi begitu Junkyu balas menatap matanya, Jihoon langsung menjauh dan buru-buru melarikan diri ke kamarnya bersembunyi dari Junkyu apa pun yang terjadi.
Sementara Junkyu yang masih dilanda shock hanya bisa terdiam mencerna apa yang baru saja terjadi. Tangannya tergerak menyentuh pipinya yang baru saja dicium oleh Jihoon.
Apakah tidak sengaja? Tidak mungkin.
Sekarang Junkyu harus bagaimana pun tidak tahu. Otaknya serasa konslet dan semakin dipikirkan justru semakin kacau pikirannya. Debaran jantungnya juga semakin tak beraturan. Namun ia kemudian segera menggeleng, berusaha sadarkan diri dan jauhkan pikiran aneh di kepalanya.
Setelah pikirannya bisa kembali lurus, Junkyu lantas turut beranjak mengikuti kemana Jihoon pergi tadi. Anak itu masuk ke kamar dan menutup rapat pintu kamarnya. Untuk sesaat Junkyu berdiam diri di depan pintu kamar. Tangannya ingin mengetuk pintu tetapi pikirannya menghentikannya. Suara Jihoon sama sekali tidak terdengar dari luar sini dan keraguan Junkyu membuatnya akhirnya tidak jadi mengecek Jihoon. Dia pergi.
Ia pikir, sebaiknya ia tidak menganggu Jihoon lebih dulu untuk sementara. Mengingat waktu yang telah menginjak pukul dua siang, Junkyu lantas benar-benar pergi meninggalkan rumah. Tujuannya adalah ke kantor utama perusahaannya.
Junkyu masih mengenakan pakaian kasualnya saat pergi ke kkanto, ia tidak bisa berganti pakaian karena tidak bisa masuk ke kamar dan menganggu Jihoon yang pikir sebaiknya ditinggal sendiri lebih dulu; karena lagipula, jika bahkan Junkyu menemui Jihoon sekarang ia juga tidak tahu harus mengatakan apa pada Jihoon untuk mempertanyakan tindakan Jihoon sebelumnya.
"Lama banget kamu, udah dibilang butuh cepet."
Hyunsuk, dia yang bahkan sudah menunggu di lobby kantor langsung memprotes begitu akhirnya temukan figur Junkyu memasuki kantor.
"Sorry, tadi ada masalah dikit," sahut Junkyu pelan seraya terus berjalan yang kemudian diikuti Hyunsuk di belakangnya.
"Masalah apa? Kamu gak buru-buru kan? Banyak yang harus kamu periksa."
Hyunsuk membukakan pintu ruangannya, kemudian berlalu mengambilkan beberapa berkas yang pagi tadi ia minta Junkyu untuk lihat sebelum ia tandatangani. "Mana dokumen yang minta kemarin? Bukannya sudah kusuruh kamu bawakan hardcopy-nya?" tanya Hyunsuk sambil memberikan berkas tadi.
Mendengar pertanyaan itu, Junkyu langsung terpaku. "Oh, ketinggalan," balasnya singkat. Pikirannya benar-benar kosong saat berangkat tadi sampai melupakan apa yang seharusnya ia bawa.
"Kok ketinggalan sih?! Kan aku butuh sekarang Kim Junkyu! Lama-lama beneran kubangkrutin ini perusahaan," Hyunsuk ngedumel sebal. Ia lelah karena belakangan sejak ia menduduki kursi CEO menggantikan Junkyu, Junkyu jadi benar-benar tidak fokus mengurus perusahaan padahal seharusnya Junkyu masih memegang sebagian tanggung jawabnya.
"Kenapa mukamu ditekuk gitu, biasanya gak seruwet itu keliatannya, ada masalah apa?" Hyunsuk kembali bersuara, merasa aneh dengan akspresi wajah Junkyu terlihat lebih muram dari biasanya walau biasanya pun Junkyu selalu terlihat lesu.
"Gak apa-apa," jawab Junkyu pelan dengan fokusnya yang masih berada pada lembaran berkas.
"Cerita gak akan bikin harga dirimu jatuh ke lereng ya, pasti masalah dengan istrimu kan," tebak Hyunsuk tepat sasaran. Junkyu sempat terkejut dan terdiam saat mendengar tebakan Hyunsuk dan hal itulah yang buat Hyunsuk lantas pasang senyum sombong karena telah berhasil menebak.
"Kenapa istrimu?" tanyanya lagi.
Junkyu diam tidak mau menceritakan apa pun dan meneruskan kesibukannya dengan cuek. Tetapi apalah Junkyu tanpa Hyunsuk satu-atunya temannya yang masih bertahan sebagai teman sampai hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Star [ kyuhoon ]
FanfictionB O Y S L O V E Tentang Junkyu, juga Jihoon yang temukan cinta terindah dalam hidupnya, tapi juga harus dipaksa rasakan luka yang larakan seluruh jiwa dan matikan raganya. _______________________________________ Warning ‼️ Cerita ini mengandung uns...