12. ☆

542 93 85
                                    

"Jihoon!"

Masih pagi, Jihoon bahkan baru saja tiba di sekolah saat namanya diteriakkan oleh seseorang. Saat menoleh, Jihoon dapati temannya melangkah terburu menghampirinya; Sungchan, orang yang ia tahu sekelas dengan Yoshi. Ia jarang bertegur sapa dengan teman sekolahnya yang lain terutama anak ini, Sungchan, atau mungkin Jihoon saja yang tak sadar berulang kali ditegur oleh Sungchan sebelumnya.

"Tumben dateng pagi, biasanya siang," ucapnya basa basi setelah kini bersebelahan dengan Jihoon.

"Oh, iya, gak apa-apa, kenapa ya? Kamu mau nanyain Yoshi?" Jihoon bertanya karena pikirnya, alasan apa lagi yang membuat Sungchan bicara dengannya selain Yoshi.

Sungchan menggeleng. "Enggak, aku nyariin kamu," jawabnya sedikit berbisik dengan suara gugup.

"Aku? Ada apa?" Jihoon menghentikan langkah, lalu menghadap Sungchan menunggunya mengatakan apa yang ingin dia katakan.

"Eum, itu," Sungchan menggaruk tengkuk, lalu melirik sekitarnya yang cukup ramai karena para siswa yang berdatangan dan mereka yang masih berdiri di tak jauh dari gerbang depan. "Aku boleh minta nomormu?" ucapannya terburu-buru sambil ulurkan ponselnya.

"Oh, boleh aja sih, mau buat apa?"

"Gak..., enggak buat apa-apa..., eum, mau temenan aja," ucap Sungchan berikan alasan meyakinkan.

"Ohh, oke!"

Alasannya masuk akal, Jihoon juga bukan orang yang tertutup pada hubungan pertemanan walau teman yang ia miliki bisa dihitung jari. Ia menerima ponsel Sungchan dan hendak ketikkan nomor teleponnya di sana.

"Jihoon!"

Sebuah suara lain kembali menginterupsi. Keduanya menoleh serentak dan sesaat itu juga berikan reaksi yang berbeda saat melihat siapa yang memanggil Jihoon barusan. Sungchan tampak merengut kesal, berbeda dengan Jihoon yang tetap sumringah sambil lambaikan tangan menyapa Yoshi.

Begitu sampai, Yoshi langsung merebut ponsel Sungchan dari tangan Jihoon dan mengembalikannya pada pemiliknya, kemudian tanpa mengatakan apa pun Yoshi menarik Jihoon menjauh dari sana. Jihoon yang ditarik tanpa aba-aba hanya bisa menurut sambil merengut bingung.

"Eh apa sih, Yoshi," Jihoon berusaha menarik lengannya agar Yoshi mau berhenti.

"Shht! Diem, ayo ke kelas aja," Yoshi melepaskan tangan Jihoon, tapi kemudian justru merangkul bahu Jihoon agar Jihoon tidak berbalik dan kembali ke Sungchan.

"Kamu kenapa sih, gak sopan tahu, aku masih ngomong sama temen kamu itu, kenapa gak sekalian ajak Sungchan ke kelas bareng?"

Yoshi berdecak mendengar celotehan panjang Jihoon yang terus utarakan protes. "Kamu tahu gak Sungchan tadi mau ngapain?" tanyanya dengan nada malas.

"Mau minta nomorku, mau temenan, emangnya kenapa? Tapi kenapa dia gak minta ke kamu aja ya?"

"Dia itu mau modus aja, tahu modus gak?"

"Angka yang sering muncul?"

Langkah kakinya otomatis terhenti, Yoshi tepuk jidat mendengar jawaban polos tersebut. "Astaga..., dia itu udah dari lama minta nomormu ke aku tapi gak kukasih, soalnya dia naksir sama kamu, kamu mau dideketin sama Sungchan?"

"Huh? Enggak!" Jihoon otomatis menggeleng kencang. "Enggak mau, nanti kalau Koala marah gimana."

"Emangnya dia pernah cemburu?"

"Aaa...." Jihoon terdiam sesaat setelah pertanyaan itu diajukan. "Gak, tahu..., kayaknya gak pernah deh...."

          
- ☆ -
           

Little Star [ kyuhoon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang