26. ☆

472 89 29
                                    

Malam bertambah larut, dingin yang menyusup ke dalam ruangan berhasil ganggu tidur Jihoon yang belum seberapa lama itu. Tubuh berkeringatnya bergerak mendusel ke dalam pelukan hangat sang suami. Jihoon baru saja berusaha tidur berbeda dengan Junkyu yang sama sekali tak mencoba untuk tidur. Walaupun suhu ruangan bertambah dingin, tapi Jihoon tetap merasa kegerahan dengan keringat yang masih membasahi tubuhnya.

"Dingin," keluh Jihoon seraya menarik selimut kembali menutupi bahunya padahal baru semenit yang lalu Jihoon menurunkan selimutnya karena kepanasan.

"Hm, mandi dulu aja yuk, biar gak gerah lagi," Junkyu kembali mengajak. Ia juga kegerahan karena karingat yang bercucuran akibat pergumulan panas mereka sebelumnya.

Jihoon kembali menggeleng. "Dingin," katanya lagi beralasan. Jihoon tahu ia tak akan bisa tidur dengan tubuh penuh keringat seperti sekarang tapi dinginnya malam membuatnya enggan untuk beranjak membersihkan diri. Maklum saja, malam sudah beranjak ke pukul satu pagi dan mereka baru benar-benar berhenti bersenggama beberapa menit lalu.

"Pakai air hangat gimana, aku siapin airnya, nanti kamu gak akan bisa tidur loh."

Jihoon masih enggan menyetujui, tapi Junkyu lantas bangun untuk menyiapkan air di bathtub. Abaikan Jihoon yang kemudian merengek karena ditinggalkan dan membuatnya tambah kedinginan.

Selang beberapa menit Junkyu kembali. "Jihoon, ayo bangun, mandi dulu, sekalian kuganti dulu sepreinya, kotor semua ini," Junkyu menarik Jihoon keluar dari selimutnya. Walaupun masih ogah-ogahan, Jihoon akhirnya menurut juga dan biarkan Junkyu mengangkat tubuh telanjangnya ke bathtub.

"Jangan sampai ketiduran di sini," peringat Junkyu pada Jihoon begitu ia menurunkan Jihoon ke dalam air.

Jihoon yang tubuhnya langsung terkena air itu sempat merinding, tapi kemudian justru merasa nyaman saat hangatnya air membungkus tubuhnya. "Mas gak mandi juga," Jihoon bertanya saat dilihatnya Junkyu yang berdiri dan hendak beranjak pergi.

"Mandi, nanti aja, aku beresin kasur dulu," jawabnya yang justru langsung buat Jihoon semakin cemberut.

"Nanti aja beresin kasurnya, Mas mandi aja dulu sekalian sini," Jihoon menggoyangkan air di bathtub, mengajak Junkyu untuk ikut basahi diri sana. "Aku takut kalo sendiri ih, udah malem," ujarnya lagi beralasan.

Junkyu mendengus mendengar alasan yang Jihoon utarakan. Lampu di kamar dan kamar mandinya memang remang, sengaja tidak dinyalakan terang karena hari yang sudah malam. Ia jelas tahu bahwa Jihoon hanya berucap omong kosong saja, tapi akhirnya pilih untuk menuruti keinginan istrinya dan ikut masuk ke dalam bathtub.

Jihoon akhirnya kembali tersenyum juga saat Junkyu menyusulnya. "Kalo Mas ikut mandi airnya jadi tambah hangat deh," ucapnya lagi dibuat-buat. Junkyu hanya terkekeh saja kemudian mencium bibir Jihoon dan lantas membantu istrinya tersebut untuk membersihkan tubuhnya. Mereka akhirnya bergantian memandikan satu sama lain.

Setelah mandi dan tubuhnya kembali segar, kantuk di matanya pun ikut hilang bersama lelah yang terbasuh habis dari badannya. Jihoon yang sudah terbungkus handuk itu kembali digendong dan diturunkan di sofa. Junkyu mengganti pakaiannya lebih dulu, lalu ambilkan beberapa opsi pakaian yang mungkin bisa Jihoon pakai.

"Ini aja yang kayaknya muat di kamu, pilih aja yang mana yang kamu mau pakai, aku beresin kasurnya dulu ya jadi kita bisa istirahat," Junkyu kemudian berlalu untuk memulai pekerjaan panjang membersihkan sisa-sisa kegiatan yang memabukkan gairahnya tersebut.

Jihoon iya-iya saja. Ia memperhatikan pakaian yang Junkyu tinggalkan di sampingnya dan mulai mencari yang mana yang muat untuknya. Tubuh suaminya itu memang bukan yang dua kali lebih besar darinya sebenarnya tapi entah kenapa semua pakaian Junkyu terasa besar untuknya. Pada akhirnya Jihoon hanya mengambil celana pendek Junkyu yang juga longgar di pinggangnya dan sebuah kaos hijau polos yang saat ia pakai malah jadi oversize dan kerah bajunya terus turun ke bahunya.

Little Star [ kyuhoon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang