22. ☆

603 102 101
                                    

Sore itu Jihoon sedang memasak untuk makan malam nanti. Orang yang biasanya Junkyu panggil untuk memasak di rumahnya, sekarang sudah tidak pernah lagi dipanggil karena Jihoon sudah mengambil alih seluruh tanggung jawab rumah. Junkyu tidak pernah meminta Jihoon untuk mengambil semua tanggung jawab itu tapi Junkyu juga tidak tahu bahwa sekarang menjadi istrinya adalah satu-satunya prioritas Jihoon.

Suara gemeletak pintu yang dibuka alihkan perhatian Jihoon untuk menoleh mengecek siapa yang datang. Saat melihat Junkyu yang masuk, Jihoon lantas kembali memfokuskan diri pada kesibukannya. Jihoon tak begitu memperhatikan Junkyu yang kemudian menghampirinya membawa dua paper bag besar dan diletakkan ke atas konter dapur. Jihoon kembali mengalihkan perhatiannya pada Junkyu.

"Apa ini," tanya Jihoon.

"Hadiah ulang tahunmu, selamat ulang tahun Little Star," Junkyu mendorong salah satu paper bag itu ke arah Jihoon, memberikannya sebagai hadiah ulang tahun.

"Oh, ulang—wahhh, makasih Mas!" Jihoon antusias, segera ia keluarkan isi paper bag itu yang berisi kotak besar, yang saat ia buka berisi sepasang sepatu. "Wah! Ih, sepatunya mirip sama punyaku!" Jihoon berujar semakin antusias.

"Ya, sengaja kubelikan yang sama supaya kamu bisa berhenti memakai sepatu yang sudah rusak dan jelek itu," Junkyu menyahuti dengan sedikit kesal tetapi Jihoon justru hanya cengengesan saja mendengar kalimat tanpa filter tersebut.

Jihoon bukan tidak punya sepatu lain, justru Jihoon memiliki cukup sepatu untuk ia kenakan berganti-gantian tapi selama ini Jihoon justru lebih sering memakai sepatunya yang sudah jelek dan sudah waktunya berhenti digunakan.

Selama Jihoon masih fokus pada sepatu barunya, Junkyu kemudian mengeluarkan sebuah kue berukuran kecil dari paper bag yang satunya. Ia biasanya hanya membelikan Jihoon hadiah dan tidak pernah memberikan kue tapi hari ini ia membeli kue dan menyalakan lilin.

"Jihoon."

Yang dipanggil langsung menoleh, kembali terkejut saat tiba-tiba sudah dihadapkan dengan kue. Sepatunya ia letakkan kembali ke dalam kotaknya, lalu memejamkan kedua matanya sejenak untuk membuat permohonan serta doa dan langsung meniup lilin tersebut kemudian.

'Aku harap Mas Junkyu bisa cinta sam aku kayak aku cinta banget sama Mas Junkyu, aku sayang Mas Junkyu, amin'

"Makasih Mas! Aku seneng—" Jihoon terdiam seketika saat Junkyu meletakkan kue tadi ke atas meja, kemudian mengambil sebuah kotak kecil dari sakunya yang saat dibuka, sebuah kalung dengan liontin berbentuk bintang terlihat cantik di sana. "Ini untukku juga," tanya Jihoon masih tidak menyangka.

"Iya, mau?" Jihoon tanpa ragu mengangguk, kemudian memutar tubuhnya agar Junkyu bisa memakaikan kalung tersebut padanya. "Aku gak pernah lihat kamu pakai aksesoris, jadi aku sempat khawatir kamu gak akan mau," katanya kemudian berikan kecupan di belakang kepala Jihoon dan mengusap rambutnya pelan.

Jihoon berbalik dan langsung memeluk Junkyu dengan erat, sempat terkejut tapi Junkyu lantas membalas pelukan tersebut. "Makasih banyak Mas, aku pasti bakal selalu suka sama semua pemberian Mas, aku seneng deh," ranumnya tak berhenti tersenyum merasakan setiap kejutan yang Junkyu berikan hari ini.

"Iya, terima kasih juga, selamat ulang tahun Jihoon, tetaplah bahagia," balas Junkyu sedikit berbisik.

"Oh iya," Jihoon melepaskan pelukannya. "Aku mau bikin makan malam spesial buat hari ini, pokoknya menu ini belum pernah kubuat dan kubuat khusus buat hari ini," katanya.

"Oh ya," Junkyu menatap Jihoon dan Jihoon juga menatap Junkyu dengan tatapan yang seolah menunggu sesuatu. Mereka saling diam untuk beberapa detik ke depan sampai akhirnya Junkyu kembali berkata, "Mau kubantu?"

Little Star [ kyuhoon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang