15. ☆

594 100 33
                                    

Tinggal sendirian di rumah untuk pertama kalinya, hari ini Jihoon memulai harinya dengan lesu. Ia yang biasanya bangun pagi untuk membersihkan rumah dan menyiapkan santapan pagi, kini justru hanya berbaring di kasur sampai pukul tujuh dan baru bersiap ke sekolah setelahnya. Jihoon hanya mengambil selembar roti untuk disantap sambil berjalan ke sekolah sebagai sarapan. Jihoon tidak tahu harus melakukan apa karena hari ini tidak ada Junkyu yang akan melihat dan memperhatikan pekerjaannya.

"Tumben lemes."

Teguran itu datang dari Yoshi yang juga baru saja sampai di depan gerbang sekolah bersamaan dengan Jihoon yang ia lihat masih memakan roti dan langkahnya terkesan lambat tanpa tenaga bahkan semangat. Ini benar-benar pertama kalinya bagi Yoshi melihat Jihoon setidak bersemangat ini selain saat Jihoon kesulitan memahami materi.

"Hari ini Koala gak di rumah, dia kerja jauh sampe harus nginep di sana, sedih deh," balasnya lalu lahap potongan terakhir rotinya.

"Oh ya, terus kapan dia pulangnya?"

"Katanya tiga hari sih berarti pulangnya masih lusa, terus jangan-jangan lusa itu dia pulangnya sore atau malam juga, hahhh...," hembusan nafasnya terasa begitu berat membebani pundaknya. Bahunya makin turun saja mengingat masih berapa lama lagi ia harus berpisah dengan suaminya.

"Yaelah, cuman sebentar itu, aku kira ditinggal semingguan, gak usah loyo gitu lah."

Jihoon tidak lagi merespon. Di kelas pun Jihoon lebih banyak diam dan bahkan mungkin bisa dibilang hampir tidak memperhatikan sama sekali pelajaran hari ini. Jihoon yang biasanya diam dan jarang bergaul dengan teman sekelasnya jadi semakin diam dan sulit diajak mengobrol karena setiap ditanyai, Jihoon seperti tidak fokus dan berakhir hanya menjawab sekenanya.

Saat jam istirahat, Jihoon biasanya mencari Yoshi untuk duduk bersamanya di kantin selama makan siang. Tapi hari ini Jihoon sudah tidak peduli dimana Yoshi berada dan pilih untuk duduk sendirian di ujung kantin dan menyantap makan siangnya dengan tidak semangat.

"Jihoon, aku boleh duduk di sini?"

Jihoon mengangkat wajah, melihat Soobin yang kini berdiri di hadapannya menunggu persetujuannya. Jihoon tidak langsung mejawab, ia menatap sekelilingnya, pada setiap meja yang kini penuh. Ia akhirnya mengangguk berikan persetujuan. Di detik Soobin letakkan makanannya di meja, detik itu juga ia berharap Yoshi ada di sini bersamanya.

"Tumben sendirian Ji, biasanya sama Yoshi," Soobin berucap, berusaha buka obrolan dengan Jihoon.

"Eum, ya, gak tahu juga Yoshi kemana...," jawabnya. Jihoon masih sambil melirik sekitar mencari keberadaan Yoshi.

"Ohh..., kamu dari tadi keliatan sedih gitu, kenapa?" Kembali Soobin bertanya, sadari buruknya suasana hati Jihoon pagi ini.

"Eung, gak apa-apa sih, lagi gak semangat aja."

Sadari Jihoon yang masih tidak mau bercerita, Soobin lantas hanya mengangguk dan membuka topik lain yang sekiranya akan membuat Jihoon nyaman dan perbaiki suasana hatinya. Tapi tentu saja hal itu sulit karena Jihoon terus saja menanggapinya dengan jawaban singkat dan nada yang lesu.

Sementara itu, di ujung lain kantin, Yoshi yang sudah duduk menyantap makan siangnya bersama teman-teman sekelasnya itu melihat Jihoon sekarang justru duduk bersama Soobin padahal ia sudah kosongkan tempat di sampingnya untuk Jihoon karena Jihoon biasanya menyusulnya. Tak heran kenapa sejak tadi anak itu tak kunjung tampakkan wajah.

"Mau kemana Yosh?" Tanya salah satu teman Yoshi begitu melihat Yoshi yang berdiri.

"Pindah, duluan ya."

Yoshi beranjak, membawa serta makan siangnya yang belum habis menyusul Jihoon. Tanpa mengatakan apa pun ia meletakkan makanannya di meja dan duduk di samping Jihoon, pun secara otomatis tarik atensi dari kedua orang di samping dan depannya. Berbeda dengan Jihoon mengukir sedikit senyum dan hela nafas lega, Soobin justru berdecak dan menatap sinis pada Yoshi.

Little Star [ kyuhoon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang