Di ruang kepala sekolah terlihat beberapa murid beserta orangtua mereka setelah pertengkeran terjadi disaat jam istirahat.
Athanasia menyandarkan punggungnya di sandaran sofa dengan kedua tangan terbuka lebar di sandaran belakang dan jangan lupakan kakinya yang disilangkan dengan tatapan angkuh menatap para orangtua yang sedari tadi mengoceh seperti monyet liar.
Sementara Anastasia membenarkan rambutnya yang sebelumnya acak-acakan sebab pertengkaran. Maklum aja cewek kalo berantem gak jauh dari tarikan rambut. Tapi, Anastasia gak main jambak rambut dia menonjok muka lawannya.
"Pantas saja kelakuan kalian liar, pasti tidak diajarkan sopan santun oleh orangtua kalian." Ucap wanita paruh baya dengan penampilan glamor yang merupakan orangtua dari siswi yang bertengkar dengan Anastasia.
"Udah tua bau tanah masih aja ngebacot terus, tiba-tiba nyawa Lo dicabut Tuhan baru tau rasa!" Ujar Anastasia dengan tatapan julid menatap kesal wanita tua itu.
"Yang sopan kalo ngomong sama yang lebih tua!" Kali ini suami dari wanita itu.
"Iya deh si PALING TUA!" Balas Athanasia memutar bola matanya malas.
"Dasar anak sialan!" Wanita tua itu berteriak marah.
"Dasar tua sialan." Si kembar saling bertos ria berhasil membuat pasangan pasutri itu kesal.
Sementara seorang pria paruh baya hanya diam melihat semua kejadian tersebut namun matanya tak lepas dari Putranya yang menunduk takut.
"Kalian berdua ini yang sopan sedikit, saya di sini sebagai kepala sekolah." Kepala sekolah dengan tubuh gempal menggebrak mejanya ingin mengintimidasi si kembar.
Bukannya takut si kembar justru menatap datar kepala sekolah.
"Bapak mending diem aja deh jadi kepala sekolah kerjanya korupsi terus makanya badan 11 12 mirip babi!"
"Nikmati aja menit terakhir Lo sebagai kepala sekolah."
Kali ini si kepala sekolah berkeringat dingin karena merasa posisi jabatannya terancam oleh anak dari pemilik sekolah ini.
BRAK
Pintu terbuka kuat oleh tendangan Demian yang bergegas masuk menghampiri si kembar.
"Siapa yang menang?" Tanya Demian menatap Athanasia yang memasang raut bingung.
"Maksudnya?"
"Kan kalian berantem tuh terus siapa yang menang?"
Krik Krik
"Jelas gue yang menang."
"Good job, boy!"
Demian mengacak rambut Athanasia dengan bangga yang langsung ditepis sang empu karena risih.
Demian mengalihkan pandangannya ke anak perempuannya yang diam lalu kaget melihat penampilannya yang acakan.
"Ada apa dengan penampilan Putri Papa ini?!"
"Biasa cewek kalo berantem main nya jambakan rambut."
Demian berniat memarahi siswi yang telah membuat penampilan Putrinya jadi acak-acakan namun dia urungkan setelah melihat penampilan siswi yang di lawan Putrinya ternyata lebih buruk dengan pipi bengkak, Demian melihat itu pun meringis dalam benaknya, pasti sakit.
Ekhem.
Demian duduk di antara si kembar dengan Putra bungsunya yang diam di pangkuannya.
Demian menatap dua murid serta orangtua mereka lalu menatap si kepala sekolah yang terlihat gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOMING A FATHER (Slow Update)
Short StoryDemian yang saat itu merasa putus asa karena ditinggal pergi sang Istri serta Putranya yang meninggal dalam kecelakaan akhirnya mengakhiri hidupnya dengan harapan bisa kembali bersama Istri dan anaknya. Namun takdir mempermainkannya, Demian memasuk...