Chapter 15

7.2K 984 41
                                    

Demian memarkirkan motor entah  milik siapa yang dia pakai di pinggir trotoar. Demian mampir ke warteg untuk mengisi perutnya, sebelumnya Demian hanya makan sedikit itu pun makanannya belum habis dan keburu di culik Claire.

Saat memasuki warteg Demian langsung duduk di bangku kayu panjang tak menyadari sepasang suami istri sedang menatapnya sejak masuk.

"Bu, aku pesan ayam kecap bagian dada 2, sambal goreng kentang, sayur sop, sama nila bakar oh iya nasi nya yang banyak ya, Bu." Si Ibu punya warteg hanya menatap Demian dengan tatapan sulit dimengerti. Lagian Demian makan atau kesurupan? Banyak amat lauknya.

"Minumnya es teh anget, es batunya banyakin ya, Bu." Si Ibu cuma bisa ngangguk.

Tak butuh waktu lama makanan tersaji, Demian menatap binar makanan dihadapannya gak pake basa-basi lagi langsung menyendok makanan masuk ke dalam mulutnya, gak berdoa lagi tuh saking lapernya.

Di saat lagi asik menikmati makanannya, ada yang memanggil namanya.

"Demian?"

"Ung?" Demian menoleh ke samping dengan mulut penuh makanan menatap sepasang suami istri(?) dengan tatapan bingung.

"Benar Demian?"

Demian menelan makanannya lalu menjawab, "Iya, anda siapa ya? Kok bisa tahu namaku?" Demian bertanya karena dia tidak merasa kenal dengan wanita yang memanggilnya ini.

Raut wajah wanita itu menjadi bingung, "Aku Claudia, mantan istri mu." Claudia menatap Demian dari atas hingga bawah berulang kali seperti ingin memastikan apakah benar pria yang sedang makan dengan lahap ini mantan suaminya yang masa bodo itu?

"Claudia? Hmm..." Demian berpikir sesaat, "Oh, aku ingat. Maaf ya aku lupa, jangankan mengingat Anda, sama anak sendiri pun aku kadang lupa, kecuali Abil."

Claudia tersenyum miris, beneran nih orang Demian Sargas Cassiopeia yang terkenal tak punya hati itu? Bukan orang lain yang masuk ke tubuhnya?

"Tak perlu terlalu formal padaku, cukup panggil nama saja." Kata Claudia.

Demian mengangguk paham kembali menyendok makanan ke dalam mulutnya, dalam hati mendumel karena acara makan nya terganggu.

Selanjutnya suasana menjadi sunyi hanya terdengar suara peralatan makan Demian.

Claudia dan suaminya sesekali melirik Demian, memastikan sudah habis belum makanan pria itu. Dan ternyata sudah habis. Secepat itu Demian makan?! Selama hidup bersama Demian baru pertama ini Claudia melihat mantan suaminya itu makan. Karena Demian tidak pernah mau makan bersamanya dan anak-anak.

"Fyuuh~ kenyang juga." Demian menepuk perutnya yang terlihat sedikit buncit lalu kembali menoleh ke samping.

"Loh, belum pulang?" Tanya Demian dibalas gelengan.

"Bisa kita bicara sebentar?" Tanya Claudia.

"Lah, daritadi kita udah bicara." Claudia tersenyum paksa menanggapi ucapan tersebut. Ada apa dengan otak mantan suaminya ini?!

"Oh iya, ini suami ku, mas Arji."

"Arji."

"Demian."

Kedua pria itu saling bersalaman.

"Bagaimana kabar anak-anak?" Tanya Claudia.

"Baik-baik saja kok, kalo kangen main saja ke rumah kalo bisa juga dibawa tuh Judas. Bikin kesel terus tuh anak!" Menjawab pertanyaan berujung mengomel.

"Memangnya apa yang dilakukan, Judas?" Claudia bertanya lagi, dia sedikit suka dengan perubahan sifat Demian yang sekarang.

"Sok paling berkuasa, suka ngatur-ngatur aku, dan suka ngancam bakal ngerantai kaki ku kalo gak minum obat. Rasanya mau aku buang tuh anak ke kotak sampah!" Pasangan suami istri itu menahan tawa mereka melihat ekspresi Demian yang mengeluh sangat menggemaskan.

BECOMING A FATHER (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang