Chapter 14

7.3K 885 45
                                    

Demian membuka kelopak matanya hanya untuk melihat langit-langit atap yang berbeda. Dejavu lagi?

"Jangan bilang aku mimpi lagi?"

"Abang gak mimpi kok."

Kepala Demian menoleh ke kanan mendengar jawaban dari orang yang tepat berbaring di sampingnya.

Melihat wajah tampan yang tersenyum padanya, karena reflek terkejut, Demian memukul wajah pria tersebut membuat sang empu yang dipukul mengaduh kesakitan.

"Siapa kamu?!" Demian mundur ke belakang bahkan hampir terjungkal dari ranjang jika saja kakinya tidak di tahan oleh Claire.

"Sama adik sendiri kok gak ingat?" Claire balik bertanya masih mengusap hidungnya yang terkena pukulan.

"Aku gak punya adik." Jawab Demian ketus kemudian kembali ingat jika Claire yang telah membius nya saat di toilet mall!

"Kamu kan yang bius aku di toilet?! Masih berani nunjukin muka mu ya, minta di tonjok lagi."

"Tunggu bang, aku beneran adikmu, Claire! Serius deh masa gak inget? Kita gak ketemuan baru 4 tahun 2 bulan loh." Demian memicingkan matanya menatap Claire apakah pria itu sedang menipunya atau tidak.

"Aku kasih bukti deh kalau gak percaya." Claire merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel berlogo apel di gigit kemudian menunjukkan kepada Demian sebuah foto dua pria satu tersenyum satu lagi berwajah datar.

"Lihat, ini Abang dan ini aku."

"Bohong! Gak mirip, aku gak pernah nunjukin muka songong kayak gitu!"

"Duarius aku gak bohong, ini foto Abang waktu kuliah."

Demian yang sebelumnya berwajah serius kini balik ceria lagi.

"Ohh.. foto lama, bilang dong dari tadi, pantes aja mukanya kayak muka cowok baru puber. Kesal lihat mukanya kayak minta ditonjok."

'Itu kan muka Abang sendiri!' batin Claire tak berani mengungkapkan.

"Jadi, kamu beneran adikku?" Claire mengangguk antusias.

"Terus ngapain main culik aja? Mana dibius pula, dipikir enak ya ngehirup obat bius?!" Claire terkekeh gugup.

Buk

Buk

Demian memukuli Claire menggunakan bantal guling namun dengan tenaga penuh.

"Aw aw maaf! Aku baca di cerita novel-novel kayak seru banget jadinya aku coba, janji gak diulangi, kalo inget!" Claire menutupi kepalanya dari serangan bantal dan berpura-pura mengaduh sakit padahal aslinya gak kerasa sama sekali dasar Claire saja yang kesenangan melihat ekspresi lucu Demian.

"Sudah ya adek minta maaf." Claire menatap Demian sambil mengedipkan matanya ingin terlihat imut.

"Ihh jijik!" Melempar bantal ke muka Claire.

Claire tertawa puas sebelum tawa itu berhenti dan raut wajah dingin menatap Demian. Kini Demian yang terlihat gugup atau mungkin sudah ketakutan.

Claire menangkap pergelangan tangan Demian yang ingin menjauh darinya dan menariknya hingga sangat dekat.

"Abang takut, ya?" Demian menggeleng kuat.

"Ga-gak kok." Claire terkekeh, menurutnya suara gagap Demian terdengar lucu dan raut wajah ketakutan itu juga. Kapan terakhir kali Claire melihat ekspresi takut itu? Oh, ketika Demian tak sengaja mengintipnya yang sedang menguliti pacarnya (Claire) karena ketahuan selingkuh.

Claire memeluk Demian cukup erat hingga sang empu tidak bisa memberontak, kemudian memainkan rambut putih Demian, menghirup aroma shampo yang berbau lavender mint.

BECOMING A FATHER (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang