Demian membuka matanya paksa setelah merasakan sakit menyengat di lehernya. Demian menahan tali yang menarik lehernya.
Tunggu, tali?
Tali merah panjang yang menyambung di kalung lehernya. Terlihat seperti kalung anjing? Matanya melebar ketika melihat tangan kecilnya.
"Selamat pagi, Demi~ tidurmu nyenyak sekali ya sampai harus dibangun kan, manjanya~"
Demian menatap horor Clifford kecil kemudian melirik tangan anak itu yang memegang ujung tali.
Tunggu dulu! Kenapa Demian merasa dirinya di jadikan hewan peliharaan? Atau memang iya?
"Hari ini kita bermain anjing dan majikan, oke? Tentu saja, Demi yang menjadi anjing dan aku majikan mu."
Serius nih? Mimpi bukan sih? Atau cuma prank? Mana kameranya?
Demian menampar wajahnya ingin mengetahui apakah hanya mimpi atau kenyataan, dan pipinya terasa sakit. Bukan mimpi!
"Demi, berperilaku lah seperti anjing! Anjing tidak bisa menyakiti diri sendiri kecuali majikannya yang melakukan."
Demian tidak mempedulikan perkataan Clifford, jemari kecilnya sibuk membuka kalung yang menyakiti lehernya.
"Naughty puppy~"
Clifford menarik tali yang dipegangnya dengan kencang hingga tubuh Demian tersungkur ke lantai di depan kaki Clifford.
Clifford berjongkok, tangannya menarik rambut Demian, wajahnya yang biasa tersenyum kini menjadi dingin dengan tatapan tajam.
"Jangan mengabaikan perkataan ku, Demi! Kau ingin berakhir seperti, Carles?" Memaksa kepala Demian menoleh ke kanan dan melihat si anak pirang yang Demian tak tahu namanya.
"Carles, anjing nakal dia berani menggigit majikannya. Demi, ingin berakhir sepertinya?"
Si pirang atau yang Demian ketahui sekarang bernama Carles, keadaannya terlihat buruk. Wajah tampan anak itu membengkak, lebam ungu menghiasi satu matanya yang tertutup, dan kenapa tangan anak itu bengkok?
"Tangannya menjadi seperti itu karena berani mencakar ku, mulutnya karena melontarkan perkataan buruk, dan matanya karena berani menatap tajam diriku. Sebagai majikan baik hati aku harus mendisiplinkan, Carles."
Air mata membasahi wajah Demian karena sedih melihat Carles, Demian itu hatinya rapuh banget mudah nangis jika melihat anak kecil disakiti.
"Jangan menangis, Demi. Aku tidak akan menyakitimu jika kau mematuhi perintah ku~" Clifford mengusap air mata Demian yang dia pikir menangis karena takut setelah melihat keadaan Carles.
"Sekarang ayo kita pergi bermain." Demian berusaha menahan tali agar tak ikut terseret namun sayangnya tenaga Clifford lebih kuat dari nya hingga tubuhnya harus terpaksa terseret.
"Berjalanlah seperti anjing sungguhan, Demi. Jangan membuatku marah!"
Demian menggeleng kuat dia ingin berteriak namun mulutnya tidak bisa terbuka.
"Ada apa ini?" Lorenzo memasuki kamar Putranya.
"Ayah, Demi nakal~ hukuman apa yang harus aku berikan kepada mainan ku ini?"
Demian melihat Lorenzo, wajah pria itu lebih muda dan tampan dari yang terakhir kali dia lihat.
Lorenzo melihat apa yang telah dilakukan Putra sulung nya itu, melirik Carles yang masih belum bangun dari tidurnya? Kemudian Demian yang terlihat kacau dengan air mata membasahi wajah kecil itu dan leher nya memerah keunguan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOMING A FATHER (Slow Update)
Short StoryDemian yang saat itu merasa putus asa karena ditinggal pergi sang Istri serta Putranya yang meninggal dalam kecelakaan akhirnya mengakhiri hidupnya dengan harapan bisa kembali bersama Istri dan anaknya. Namun takdir mempermainkannya, Demian memasuk...