Chapter 27. Praktek Nikah

25 10 27
                                    

Riau,30 November 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riau,30 November 2022.

Seminggu kemudian tepat hari ini adalah hari dimana praktek nikah akan dilangsungkan. Nelsa dan Angga sudah datang dengan memakai baju adat minang versi hijab dengan make up yang sangat cocok untuk usia mereka. Nelsa seperti bak tuan putri yang di jemput oleh seorang pangeran yang gagah. Mereka pasangan yang serasi.

"Wop calon pengantin sudah datang," celetuk Fauzi.

Para teman-teman wanitanya sudah selesai dengan make up yang mereka poles diwajahnya. dengan memakai beragam baju yang cocok untuk mereka masing-masing. juga dengan beberapa hiasan yang digantung di dinding kelas terlihat seperti sebuah acara pernikahan yang nyata.

Saat ini tepat pukul 10 pertanda praktek ijab qabul harus segera dimulai. para siswa-siswi IPS Berryl menuntun kedua mempelai menuju mushalla sekolah mereka untuk memulai acara ijab qabul itu.

Para wali dan saksi pun sudah berada di mushalla. Fauzi selaku orang tua Nelsa pada praktek nikah itu mengulurkan tangannya dan dijabat langsung oleh Angga.

Sudah 4× pengulangan dikarenakan Angga yang gugup dan salah saat mengucapkan sebuah kalimat itu,pengucapannya salah karena menyebut nama ayah dari perempuan. sempat ditertawakan oleh teman sekelasnya karena saking lucunya kalimat yang ia lontarkan. "Bagaimana para saksi?" ucapnya setelah kalimat ijab kabul itu terlontarkan dengan baik dan benar.

"Sah!" ucap para siswa-siswi selaku saksi di praktek nikah itu.

Ibu agama tersenyum melihat anak muridnya bisa melakukannya dengan baik dan benar. tak lupa pula mereka mengabadikan moment itu dengan berfoto bersama.

Usai berfoto, mereka semua kembali berjalan menuju kelas. "Udah nikah siri kalian tanpa sepengetahuan ortu,apa lagi nikah asli lah lagi," ujar Fauzi.

"Diam lah pa,anak papa ini lagi jalani ritual dulu," canda Angga memanggil Fauzi dengan sebutan papa. “Kapan papa sama mama Naya pa?”

Fauzi menoleh memandang Naya. "Gue harus ngungkapin perasaan yang sebenarnya ke lo nay," batin Fauzi. "Doain ya papa mu ini bisa nikahin mama Naya," Fauzi membalas candaan Angga.

"Pasti tuh pa," Angga mengacungkan jempolnya.

Tanpa sadar Ara dan Wahyu berjalan bersebelahan sembari menuntun pengantin. Sesekali terjadi tatapan antara keduanya namun mereka masih fokus pada praktek nikah ini.

Kini mereka telah sampai tepat di depan kelas. pengantin masih di cegat di depan karena akan ada acara pelemparan beras kuning,serta penampilan silat putri yang akan di bawa oleh Rea, penampilan silat putra yang di bawakan oleh Wahyu serta penampilan reog yang dibawakan oleh ogi. aneh bukan? mereka memakai adat Minang tetapi ritual adatnya adat Melayu juga percampuran adat Jawa.

"Wih keren kelas IPS Berryl ada pertunjukan Wei,"
"Anak seni banget,"
"Keren sih mereka,"
"Acara nikahnya kelihatan lebih nyata,"
Ucap berbagai macam anak-anak kelas lain yang menghampiri kelas mereka melihat setiap pertunjukan itu.

Ara yang melihat Wahyu saat itu tertegun. "Ternyata dia bisa silat juga," Ara membatin sembari mengabadikannya dengan video.

Setelah selesai dengan semua pertunjukan itu,pengantin diizinkan masuk dan di berikan tempat duduk berdua di depan papan tulis. acara makan-makan pun dimulai dan dinikmati oleh mereka serta guru-guru dan beberapa siswa lain yang menjadi kenalan mereka sembari diiringi musik yang sudah di hidupkan di speaker.

Usai dengan acara makan-makan itu,mereka pun bernyanyi membuat suasana lebih hidup dan terasa seperti menghadiri acara pernikahan.

Laki-laki dan perempuan IPS Berryl bergabung menari dan berjoget bersama menikmati setiap alunan musik. tak lupa Wahyu turut serta di dalamnya,suasana itu begitu asik sebuah hal yang akan mereka ingat setelah mereka lulus nanti.

Ara yang melihat Wahyu berjoget seperti gaya bapak-bapak itu terkekeh. "Ada aja kelakuannya," monolognya sambil terkekeh. tak lupa pula Ara mengabadikan momen itu,merekam dengan ponselnya.

Suasana saat itu benar-benar begitu asik dan seru. semuanya menikmati momen keseruan itu bersama yang membuat mood mereka menjadi lebih bagus,canda tawa terus terdengar dengan musik yang mereka nyanyikan.

Kelas IPS Berryl menjadi saksi, kebersamaan, kekompakan, solidaritas yang mereka lalui bersama. dari awal acara mereka tak lupa mengabadikan setiap momen ini,moments yang mungkin akan merindukan setelah lulus.

 dari awal acara mereka tak lupa mengabadikan setiap momen ini,moments yang mungkin akan merindukan setelah lulus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OUR STORY IN THE WHITE GRAY [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang