Chapter 10. Pertandingan Futsal

36 16 0
                                    

“Menang dan kalah itu adalah hal biasa,jangan takut kalah sebelum memulai,meski hasil akhir tak sesuai yang diharapkan,setidaknya sudah berusaha”-Ara Sheana Maharani-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Menang dan kalah itu adalah hal biasa,jangan takut kalah sebelum memulai,meski hasil akhir tak sesuai yang diharapkan,setidaknya sudah berusaha”
-Ara Sheana Maharani-

IPS Berryl? 

JAYA! JAYA! JAYA! 

Semua anak IPS Berryl saat ini sedang mengulurkan tangannya membentuk lingkaran sebelum pertandingan antar kelas dimulai sembari mengabadikan moment itu dengan kamera. sebuah hal yang mungkin tidak dapat diulang kembali disaat mereka sudah lulus nanti.

“IPS Berryl?” Tanya Nelsa sambil memperhatikan semua temannya yang sedang mengulurkan tangan dan membentuk lingkaran itu.

“JAYA! JAYA! JAYA!”

Jawaban dari anak-anak kelas IPS Berryl itu dengan penuh semangat.

Kini di lapangan sekolah Garuda Bangsa tengah di adakan pertandingan antar kelas untuk meriahkan classmeeting mereka dan sebentar lagi akan ada pengambilan rapor kenaikan kelas.

Anak-anak IPS Berryl kini sedang berkumpul ditepi lapangan melihat pertandingan antar kelas lain yang sedang berlangsung sebelum mereka maju untuk bertanding.

“We kita harus semangat ya!”  Tania memberikan semangat.

“Iya,yang tanding anak cowok kita. kita yang cewek jadi supporter buat mereka,” balas Rea.

“Walaupun kalian gak sempat latihan jangan lemah kalian bisa!,” Tania menyakinkan mereka.

“Betul, pokoknya tunjukkan yang terbaik untuk kelas kita,” ujar Nelsa.

“Menang kalah itu biasa we,untuk sekarang fokus aja dulu bertanding. soal hasil mau menang atau tidak yang penting kalian udah berusaha menunjukkan yang terbaik. semangat!!,” ucap Ara menyemangati.

“Iya semangat!,” ujar Nelsa.

“Pokoknya kalian kasih support terus buat kami disaat pertandingan kelas dimulai ya,” balas Wahyu.

“Aman,itu pasti yu,” balas Rea.

“Teriak terus jangan berhenti saat kami tanding kalau bisa,” balas Fauzi.

“Rugi lah,udah sakit tenggorokan bukannya dapat apa-apa,” balas Tania.

“Untuk kelas sendiri pun,” balas Fauzi.

“Apa hadiahnya buat kami?” balas Tania lagi.

“Harusnya kalian yang beri hadiah,” balas Fauzi.

OUR STORY IN THE WHITE GRAY [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang