Chapter 22. Gombalan buaya

27 10 9
                                    

"Jangan menaruh harapan dan berekspektasi tinggi pada seseorang yang akhirnya akan membuat mu patah,maka dari itu sewajarnya saja agar tak terluka"-Ara Sheana Maharani-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan menaruh harapan dan berekspektasi tinggi pada seseorang yang akhirnya akan membuat mu patah,maka dari itu sewajarnya saja agar tak terluka"
-Ara Sheana Maharani-

Hari sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. bel berbunyi pertanda pulang dan anak-anak SMA Garuda Bangsa kini berhamburan menuju gerbang keluar. “Yanti?” gumam Via melihat seseorang yang tak asing baginya seperti tengah menunggu seseorang diparkiran sekolah.

“Siapa Vi?” Tanya Ara.

“Tuh Yanti Ra,” Tunjuk Via ke arah Yanti. “Yanti!” Panggil Via sembari melambaikan tangannya.

Yanti pun menoleh ke arah sumber suara. “Eh Via,” ucapnya.

“Ra,Ki,kita kesana sebentar ya,” Via menarik tangan Ara dan Kiana.

“Lo ngapain sini Yan?” Tanya Via. dan diberi kode oleh Yanti.

“Wahyu?” Via memastikan.

Yanti menganggukkan kepalanya sesaat ia menoleh pada Kiana dan Ara. “Oh iya,ini teman lo?” Tanya Yanti.

“Iya,kenalan lah, ini Kiana dan ini Ara,” Via menunjuk dan memperkenalkan teman-temannya pada Yanti.

“Hai Kia,hai Ara,gue Yanti,” Yanti mengulurkan tangannya.

“Hai,” sapa Ara dan Kiana serempak seraya membalas uluran tangan Yanti.

Selang beberapa detik perkenalan mereka Wahyu dan teman-temannya memasuki parkiran. “Wahyu!,” panggil Yanti. Wahyu yang dipanggil menoleh ke arahnya.

“Ekhem,yaudah gue sama teman gue duluan ya,” Via berpamitan.

“Oke. bye, hati-hati kalian,” Yanti tersenyum.

Ara,Kia dan Via pun kembali melangkah kan kakinya menuju gerbang keluar. Ara melihat mereka dari kejauhan, beberapa pertanyaan muncul dari hatinya.  “Ra,lo jangan mikir yang aneh-aneh ya,gue sekarang itu lebih ngedukung lo sama Wahyu. walaupun Yanti teman lama gue tapi gue lebih dukung lo sama Wahyu Ra secara kan hubungan Wahyu sama Yanti udah lama putus,” ucap Via.

“Lagian gue gak punya perasaan apa-apa sama tuh cowok,” Ara mengelak. Kiana memperhatikan Ara.

Via menatap Ara serius. “Udah lo gak usah bohong sama gue. tanpa lo beri tahu juga gue duluan tahu isi hati lo,”

“Lo gak usah nutupin apa-apa lagi Ra,kemarin lo udah jujur sama gue,” Kiana membuka suara.

“Ki,” Ara mengode Kiana untuk tidak memberitahukan pada Via,Kiana yang menyadari dengan kodenya kembali membuka suara.

“Iya ra,lo gengsi banget ngakuin perasaan lo ke kita-kita. santai Ra,yakin sama kita,” ucap Via.

Ara menceritakan dari awal mula perasaannya terhadap Wahyu. kini ia mulai terbuka pada teman dekatnya itu tanpa gengsi untuk mengakui. “Gue duluan ya,” pamit Ara setelah selesai bercerita. “Hati-hati kalian,” ucap Ara seraya berjalan kaki menuju gerbang keluar sekolah.

OUR STORY IN THE WHITE GRAY [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang