Chapter 5. Mulai respect

62 31 17
                                    

"Yang terlihat buruk belum tentu buruk,terkadang sesuatu hal baik itu tertutupi oleh covernya saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang terlihat buruk belum tentu buruk,terkadang sesuatu hal baik itu tertutupi oleh covernya saja. tetapi cover dan isi didalamnya berbeda"


Hari ini adalah pengumpulan tugas praktek prakarya. sebelumnya mereka ditugaskan oleh bu Angel membuat bunga tulip dari sendok dan pot bunga. perempuan ditugaskan membuat bunga tulip sedangkan tugas laki-laki disuruh membuat pot bunga.

Bel sudah berbunyi pertanda  memasuki jam pertama. tak lama dari itu ibu Angel memasuki kelas. “Pagi nak, kemarin sudah ibu ingatkan bahwa hari ini adalah pengumpulan tugas praktek prakarya. boleh maju dan mengumpulkan ya ibu mau masukin ke dalam buku nilai,”

“Pagi bu,” ucap seluruh isi kelas IPS Berryl sesi dua ini.

“Jangan lupa sebelum dikumpulkan kasih namanya,” ibu Angel mengingatkan.

Mereka semua mengambil hasil prakteknya dari dalam tas dan bergegas mengantarkannya ke depan meja ibu Angel.

“Oke ibu cek dulu ya,” balas ibu angel sembari memperhatikan hasil praktek anak muridnya itu.

“Tania,Ara,” panggil ibu Angel.

“Iya bu?” Tanya mereka berdua serentak. mereka berdua  berjalan ke meja ibu Angel. “Kenapa bu?” Tanya mereka.

“Tania, ini punya kamu diperbaiki sedikit cat nya yang rapi biar lebih bagus,”

“Baik bu kebetulan saya bawa catnya,” balas Tania.

“Yaudah kamu kerjakan sekarang setelah selesai langsung antar ke ibu,” balas ibu Angel yang diangguki oleh Tania ia bergegas ke bangkunya dan memperbaiki tugas prakteknya.

Usai berbicara dengan Tania,ibu Angel kembali menatap pada Ara. “Ara,punya kamu sudah bagus hanya saja tangkainya kurang kuat jadi letoy gini,” ucap ibu Angel yang memperlihatkan bunga nya pada Ara. “Kamu ulang bikin tangkainya ya masih bisa dicopot. ini ibu balikin ke kamu, ibu kasih waktu dua hari untuk selesaikan ini ya,” ibu Angel menyodorkan bunga tulip buatan Ara padanya. dan diterima oleh Ara.

Pasalnya Ara memakai kawat kecil untuk membuat tangkai bunganya sehingga di pegang sedikit lama menjadi bengkok.

“Hmm.. tapi bu-,” ucapan Ara terhenti saat ibu Angel memanggil Wahyu untuk maju ke depan. tetapi Ara tak beranjak pergi dari sana karena ia ingin membujuk ibu Angel agar bunga buatannya diterima tanpa harus mengulanginya lagi.

“Wahyu sini dulu kamu sebentar,” panggil ibu Angel.

“Saya bu?” Tanyanya mengarahkan jari telunjuk pada dirinya sendiri.

OUR STORY IN THE WHITE GRAY [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang