Chapter 23. Strict parent

21 11 8
                                    

"Orang tua yang tegas melarang anaknya keluar larut malam bukan tanpa sebab dan bukan untuk mengekang,itu adalah salah satu bentuk kepedulian mereka bahkan dari hal kecil sekali pun"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Orang tua yang tegas melarang anaknya keluar larut malam bukan tanpa sebab dan bukan untuk mengekang,itu adalah salah satu bentuk kepedulian mereka bahkan dari hal kecil sekali pun"

“Ma,pa Ara izin keluar malam buat tugas kelompok ya,kemungkinan agak lama pulang nya,” Ara meminta izin pada kedua orang tuanya.

“Sampai jam berapa?” Tanya papa Ara.

“Kemungkinan jam 10 atau jam 11 malam pa,nanti kalau belum selesai juga kelanjutannya dilanjutkan disekolah,” 

“Anak gadis pulang malam-malam gak boleh lama-lama keluar papa nggak izinin,”

“Iya tugas kelompok dikerjakan besok kan bisa,mama juga gak setuju kamu pulang lewat dari jam 9 malam,”

“Pa,ma ini tugas kelompok loh bukan cuma Ara aja kok. kalau besok ada yang gak bisa itulah kenapa harus dikerjakan malam ini juga,” ucap Ara berusaha membujuk.

“Yaudah papa kasih batas sampai di jam 10 nggak boleh lewat dari jam itu dan juga papa yang anterin,”

“Ara usahakan pulang di jam 10,tapi izinin Ara memakai motor sendiri pa, teman Ara ada yang gak ada motor jadi Ara mau jemput dia,”

“Gak bisa nebeng sama teman kamu yang lain?”  Tanya mama Ara.

“Rumah teman yang lain beda arah ma,rumah mereka jauh-jauh.  rumah Ara dan dia dekat jadi Ara bisa menjemput. izinkan Ara bawa motor sendiri ya pa,ma,” Ara membujuk.

“Yaudah,kamu janji sama mama dan papa pulang tidak lewat dari jam 10 malam,dan hati-hati saat berkendara,” ucap mama Ara memberikan izin. dan dibalas senyuman oleh Ara..

“Hati-hati kamu di jalan,” ucap papa Ara.

“Iya pa,ma,” balas Ara.

Setelah mendapatkan izin dari kedua orang tuanya Ara pun bergegas mengambil kunci motor dan pergi ke arah teras. “Ma,pa Ara pamit yah,” ucap Ara sebelum mengegas motornya.

“Iya nak,ingat pulang tidak boleh lewat dari jam 10,” balas mama Ara.

“Kabari kalau udah sampai,” balas papa Ara.

“Iya  pa,ma,” balas Aras seraya mengegas motornya.

Ara mengendarai motornya dengan tujuan awal menjemput temannya untuk pergi bersama.

“Ra tunggu sebentar ya,sebentar lagi gue selesai. lo gak mau masuk dulu nunggu di dalam?” tawar Rena saat Ara sudah berada di depan rumahnya.

“Gak apa-apa gue nunggu diluar aja Ren,” 

“Oke, sebentar ya Ra,”

“Iya aman,” ucapnya seraya memainkan ponselnya menunggu Rena selesai.

OUR STORY IN THE WHITE GRAY [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang