Chapter 17. Datang telat

39 17 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Semakin aku menghindar darinya selalu ada hal yang membuat kami menjadi dekat”
-Ara Sheana Maharani-

Ara berangkat dengan berjalan kaki menuju sekolahnya terdengar suara bel pertanda masuk yang tak jauh dari arah sekolahnya. “Duh gue telat nih,” gumam Ara sembari melihat jam pada ponselnya itu. ia menambah kecepatan berjalannya sembari berlari-lari kecil.

Motor scoopy merah melintasi jalan raya itu,Ara yang sudah berada di jembatan tanpa sengaja melihat ke arah jalan,melihat cowok yang tengah mengendarai motor itu tak lain adalah Wahyu. “Dia santai banget. bukannya gerak cepat malah melambat, udah tahu dia telat,” gumam Ara. Ara terus berjalan dan menyeberang melewati jalan raya hingga sampai lah ia tepat di pekarangan sekolah.

Tampak security sudah menutup palang masuk ke area sekolah. Ara berlari secepat mungkin agar palang itu belum tertutup sepenuhnya. “Duh telat,” gumamnya saat palang itu sudah tertutup. ia  berdiri di depan palang yang sudah ditutupi oleh security itu.

“Pak,izinkan saya masuk ya pak. cuma telat 1 menit aja pak. boleh ya pak,” bujuk Ara pada security itu.

“Kamu Ara telat lagi ya, kemarin kamu udah telat sekarang telat lagi, bapak gak bisa beri akses masuk sebelum ada persetujuan. karena ini sudah aturannya nak. tunggu gurunya datang ya,” balas security itu.

Entah cuma Ara saja atau anak yang lain juga begitu,rumah dekat tetapi selalu datang telat sedangkan rumah yang jauh selalu datang paling awal.

Beberapa murid yang telat baru saja datang dan tepat berada di sebelah Ara. “Pak,izinin kami masuk,” ucap salah satu anak laki-laki yang tengah di cegat security.

“Gak bisa nak,kalian harus tunggu sampai guru datang kesini. baru dizinkan masuk,” balas pak security.

“Yah.. di hukum lagi,” ucap anak laki-laki itu pasrah.

Tak lama motor scoopy merah pun baru saja datang menghentikan motornya tepat berada di depan palang itu. cowok itu tak lain adalah Wahyu. Wahyu memarkirkan motor scoopy merahnya  ditepian. setelah memarkirkan ia pun turun dari motornya mendekat ke arah Ara. “Cewek juara kelas kita datang telat ya,” sindir Wahyu.

Ara tak menanggapi ucapan Wahyu. tak lama Ogi dan Fauzi pun datang dengan menaiki motor bersama atau lebih tepatnya berboncengan. “Terlambat kita ji,” ucap Ogi pada Fauzi. mereka berjalan menghampiri Ara dan Wahyu.

Wahyu menghela nafas. “Dikacangin lagi,” pandangannya tak lepas pada Ara.

Ara menoleh. “Apa sih yu,”

“Akhirnya lo bisa lihat gue,” Wahyu menyeringai.

“Emang lo makhluk halus sampai gak bisa gue lihat?”

“Ya gak. lo itu cuek banget sama gue ra,”

Ogi sudah berada tepat disebelah mereka. “Weh kalian telat,”

OUR STORY IN THE WHITE GRAY [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang