Chapter 20. Cincin couple

33 13 33
                                    

Pemberian dari seseorang yang spesial,membuat barang yang sederhana menjadi lebih bermakna”-Wahyu Radiansyah Cakrawangsa-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemberian dari seseorang yang spesial,membuat barang yang sederhana menjadi lebih bermakna”
-Wahyu Radiansyah Cakrawangsa-

“Untuk kelompok yang sudah ibu tentukan dihari jum’at minggu kemarin maju presentasi kan tugasnya setiap kelompoknya masing-masing,” ucap ibu Widya selaku guru sejarah Indonesia.

“Baik bu,” ucap mereka secara bersamaan.

Setiap kelompok maju menjelaskan setiap materi yang ditugaskan untuk mereka kerjakan. beberapa murid menyimak dengan seksama.

Hingga semua kelompok selesai mempresentasikan tugasnya, menyisakan satu kelompok lagi yang akan maju dan satu kelompok Ara yang sedikit lagi menyelesaikan presentasinya membuka sesi tanya jawab. “Ada yang mau ditanyakan teman-teman?” ucap Ara membuka sesi tanya jawabnya.

“Ada yang mau ditanyakan?” Tanya ibu Widya.

“Saya bu,” Tania mengangkat tangannya.

“Apa yang mau ditanyakan Tania?” 

“Kenapa disebut lubang buaya ya bu apa karena ada buaya di dalam lubang itu?” Tanya Tania.

“Ayo di jawab kelompok 3, beri jawaban dari pertanyaan teman kalian,” ucap ibu Widya.

Ara berfikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan dari Tania itu. “Hm.. benar terdapat buaya dikawasan itu. Lubang itu tempat jenderal kita disiksa. Betul kan bu?” ucap Ara masih ragu dengan jawabannya.

“Iya benar,tapi jelasin dengan ke teman kamu agar semuanya bisa faham,” balas ibu Widya ini.

“Betul, cita-citanya Ara tuh bu,” Via membenarkan ucapan ibu Widya.

“Guru sejarah impiannya bu,” Kiana membuka suara.

“Nah kamu ternyata pengen jadi guru sejarah ya Ra,ayo belajar menjelaskan dari sekarang agar nanti suatu saat kamu bisa ngajarin murid kamu sendiri,” jeda ibu Widya seraya mengambil sebuah spidol yang terletak diatas meja,lalu menggambarkan sebuah gambar lubang di papan tulis itu. “Nah berikut ini adalah gambar lubang buaya yang ibu buat,” ucap ibu Widya setelah selesai dengan kegiatan menggambarnya.

“Ayo Ra,lo pasti bisa menjelaskan gue percaya sama lo,” ucap Wahyu pelan yang masih berada disamping kiri Ara.

Ngomong-ngomong soal kelompok,Ara, Wahyu dan beberapa teman lainnya saat ini berada dikelompok yang sama dan mereka tengah berada didepan dengan Ara yang menjadi ketua kelompok itu sehingga Ara lebih banyak menjelaskan materi itu. mereka ditugaskan oleh ibu Widya dengan materi yang berjudul G30S PKI.

“Ayo Ra,jelasin ilmu kamu dapatkan dengan materi ini,” ucap ibu Widya lagi.

“Baik bu,” jeda Ara sebentar sembari mengatur nafasnya mencoba untuk tidak gugup saat menjelaskan “Lubang itu disebut dengan lubang buaya dikarenakan pada zaman dahulu dikawasan itu terdapat banyak buaya,sumur lubang buaya itu tidak lepas dari kejadian G30S yang kelam,” jelas Ara. “Lubang ini terkenal karena peristiwa tragis yang terjadi pada 1 Oktober 1965. Enam jenderal angkatan serta satu perwira Indonesia diculik dan akhirnya di eksekusi oleh sekelompok anggota militer dan jenazahnya dimasukkan ke dalam lubang buaya tersebut. “ 

OUR STORY IN THE WHITE GRAY [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang