Chapter 4. Tak ingin kembali

73 36 6
                                    

"Sebuah hubungan akan hancur jika terjadi kesalah pahaman yang tidak di luruskan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebuah hubungan akan hancur jika terjadi kesalah pahaman yang tidak di luruskan"

Jam pelajaran pertama hari ini adalah mapel ekonomi. mereka disuruh untuk memeriksa tugas kemarin,buku itu di bagikan pada yang bukan pemiliknya untuk di periksa.
karena masih memakai sesi jadi setengah dari buku itu masih ada ditangan ibu Riani akan di periksa di sesi satu nanti. hari ini jadwal sesi dua yang masuk pagi setelah sesi dua selesai kelas maka yang masuk selanjutnya adalah sesi satu.

Beberapa menit setelah pemeriksaan, seorang laki-laki mengetuk pintu.

Tok tok tok

“Pagi bu,maap bu wahyu telat,”

“Cepat duduk kita mau periksa tugas,” suruh bu Riani.

Wahyu menghela nafas lega. “Baik bu.” ucapnya seraya melangkah masuk. ia pun duduk pada kursi kosong tepat di belakang Ara.

Bu Riani mencari salah satu buku untuk dikoreksi olehnya.  “Wahyu sini,”

Wahyu berjalan ke meja ibu Riani. “Iya bu?”

Ibu Riani memberikan satu buku. “Buku ini kamu periksa,kita baru masuk ke soal nomor dua,untuk nomor satu minta jawaban benarnya sama teman kamu,”

“Baik bu,” Wahyu mengambil buku itu lalu ia menuju ke bangkunya. senyuman tipis terbentuk di wajahnya saat ia membaca nama pemilik buku itu seraya melihat ke arah pemiliknya.. “Ra,buku lo sama gue,” ucapnya dibelakang Ara dengan suara pelan.

Ara menoleh ke belakang dan melihat bukunya yang sedang Wahyu pegang. “Periksa yang bener,” balas Ara.

“Kalau gue gak mau?”

Ara menatap jengkel. “Siap-siap dimarahi bu Riani,” jawab Ara yang dibalas kekehan kecil oleh Wahyu.

“Ngapain ketawa gak ada yang lucu disini,” ketus Ara yang kesal terhadapnya.

“Ada,” kekehnya lagi.

Ara hanya diam sambil menahan rasa kesalnya. dan lanjut memeriksa buku temannya itu.

“Ra,gue salahin ya,” ucap Wahyu.

Ara lagi-lagi menoleh menatap Wahyu yang sedang menunjuk ke bukunya ingin menyilangkan. “Seterah lo. berarti lo siap dimarahi bu Riani,”  lagi-lagi cowok itu tertawa,entah kenapa menggangu Ara sudah menjadi hobinya ia senang melihat Ara marah karenanya.

Setelah selesai mengoreksi buku,semuanya kembali memberikan buku itu pada ibu Riani agar dimasukkan ke dalam buku nilai, setelah itu ibu Riani membagikan buku kepada pemiliknya. Ara pun membuka bukunya yang telah dikoreksi tadi. senyumnya mengembang ternyata cowok itu mengoreksi dengan benar. Wahyu mendekat pada Ara. “Gue koreksi yang bener. gue takut entar lo ngadu,” Ara menoleh ke belakang dengan tatapan sinis. “Bercanda,gue cuma ngetes lo aja tadi,” ucap Wahyu cepat.

OUR STORY IN THE WHITE GRAY [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang