"Sekian dari kelompok kami jika ada yang kurang mohon dimaafkan," ucap kelompok 3 sejarah mengakhiri presentasinya.
Setelah mengakhiri presentasi itu mereka pun kembali ke bangkunya masing-masing.
"Akhirnya kelar juga tugas kita," ujar Riska.
"Tugas kelompok terus akhir-akhir ini," balas Rena.
"Iya, sebentar lagi kan kita mau tamat. makanya tugas kelompok lebih banyak dari materi," sahut Ara.
"Iya-ya nggak terasa sebentar lagi kita ujian dan tamat," balas Riska.
Jam pelajaran sejarah tetap berlangsung hingga beberapa jam kemudian,pergantian pelajaran.
"Hari ini kita praktek materi tentang perkembangan dan perkecambahan kacang hijau. duduk perkelompoknya masing-masing yang sudah ibu tentukan dihari rabu kemarin," ucap ibu biologi.
"Baik bu,"
"Semuanya bawa kacang hijau,tanah gembur dan bahan-bahan yang sudah ibu suruh di minggu sebelumnya?" Tanya ibu biologi.
"Sudah bu," balas mereka serempak.
"Baik lah,mari kita mulai,"
Mereka membentuk kelompok. dikelompok kali ini Ara dan Wahyu tidak berada satu kelompok,mereka semua fokus mengerjakan. memasukkan tanah dan kacang hijau ditambahkan air.
"We,bagi tanah kalian. kami bawa tanah sedikit," pinta Rega.
"Tanah kami sedikit,minta sama Angga dia bawa banyak," ucap Naya.
Angga yang sedang sibuk mengisi tanah ke dalam boto"Ra,nih udah gue isi tanahnya masukin airnya Ra," ucapnya pada Ara.
"We sumpah,lo bawa tanah satu karung?" kaget Ara melihat banyaknya tanah yang dibawa oleh Angga dari rumahnya.
"Iya lah,bisa tanam pohon kita ni," canda Angga.
"Ya kali. tapi gue baru sadar lo bawa sekarung gini dari rumah, kok gue tadi nggak lihat?"
"Gue simpan. nanti hilang diambil,"
"Sebanyak ini lo bawa ngga?" Naya menghampiri.
"Iya buat cadangan kalau habis tinggal ambil aja lagi," balas Angga.
"Ngga bagi tanah ngga," Rega menghampiri. "Serius lo bawa sebanyak ini?" kaget Rega.
"Mau seberapa? segini cukup?" Angga menyerahkan tanah itu pada Rega.
"Thanks ngga,nanti kalau kurang gue minta lagi," balas Rega mengambil tanah yang dari botol yang Angga beri.
"Bayar lah,gak gratis," ujar Angga bercanda.
"Nih pakai daon," Rega memberikan satu daun pada Angga.
"Wes ngga bisa jadi pengusaha tanah kita nih," ujar Fauzi menghampiri.
"Ya gue pengusahanya bukan lo,"
"Ah gak seru lo ngga. bagi tanah dulu," pinta Fauzi.
Angga memberikan sebotol tanah itu pada Fauzi. tak lama Wahyu datang menghampiri berdiri tepat disebelah Ara. "Dek Ara,kali ini kita gak sekelompok ya," ujarnya.
"Bagus lah. bosan gue sekelompok terus sama lo," balas Ara.
Wahyu memegang dadanya. "Duh nyesek banget hati,"
"Drama banget,buaya,”Ara melirik Wahyu malas.
"Buaya-buaya gini aslinya setia," Wahyu percaya diri.
"Setia dari mana? buktinya dekat sama cewek lain tapi masih punya rasa sama mantan," balas Ara sarkas.
"Ra lo masih nggak percaya soal itu? oke. ntar gue temuin lo sama Yanti. gue udah ngomong semuanya ke dia," balas Wahyu mulai serius.
"Nggak, ngapain juga,"
"Karena lo nggak percaya sama gue Ra,"
Angga datang menghampiri mereka. "Kerja-kerja,jangan bahas masalah rumah tangga disini,"
Wahyu menatap kesal. "Ganggu aja lo ngga,"
"Jangan marah yu santai," balas Angga.
"Yu,lo mau antar surat perjanjian yang kemarin di hari ini kan,gue titip surat perjanjian gue sama lo ya?" pinta Ara seraya menjulurkan sebuah surat pada Wahyu.
"Apasih yang gak buat dek Ara,boleh dengan senang hati," Wahyu segera mengambil surat yang Ara berikan padanya.
"Thanks yu," ucap Ara tak ingin memperpanjang.
"Kerja oi kerja," ucap Angga memotong percakapan mereka.
"Bising lo ngga," Wahyu pun kembali berkumpul pada kelompoknya. sesekali setiap kelompok keluar untuk mengisi air ke dalam botol.
Dua jam kemudian jam istirahat pun tiba. semua anak IPS Berryl berkumpul untuk makan bersama,ini adalah kebiasaan mereka. terkadang mereka berkumpul dan makan bersama dipojok baca mereka menyatukan meja dan kursi menjadi makan bersama yang besar.
Terlihat beberapa anak laki-laki membeli nasi padang menyatukan semuanya menjadi satu memakannya secara bersama-sama. sederhana tetapi nilai solidaritas mereka sangat dapat. saling mencoba makanan masing-masing dan diiringi canda tawa saat itu. hal itu pasti akan dirindukan saat mereka lulus nanti.
"We,tugas agama kita praktek nikah nanti Angga sama Nelsa yang jadi pengantinnya?" Fauzi membuka obrolan.
"Kenapa gak Wahyu sama Ara aja mereka cocok juga tuh," sahut Angga.
"Betul,tapi mereka dipilih sama ibu kemarin Aranya yang gak mau,"
Nelsa menghampiri. "Kenapa lo gak mau jadi pengantinnya Ra,kan nikahnya gak benaran,"
"Padahal cocok kalau kalian jadi pasangan untuk tugas praktek kita nanti," balas Naya.
"Udah we,ini kita udah fiks pengantinnya Angga sama Nelsa. jangan paksa Ara mungkin Ara belum siap," celetuk Wahyu.
"Wop apa nih maksudnya,” celetuk Fauzi.
"Pokoknya udah fiks yang jadi pengantinnya Angga sama Nelsa," balas Ara.
"We,untuk makanannya? kan gak mungkin praktek nikahnya gak ada makan-makan untuk para tamu," ujar Fauzi.
"Aman,ada kenalan mama gue. untuk makanannya kalian nggak usah pikirin," ujar Riska.
Fauzi antusias mendengarnya. "Wes makan-makan kita,”
"Otak lo makan aja ji tapi badan tetap kurus," balas Rega. yang dibalas kekehan oleh Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY IN THE WHITE GRAY [PROSES TERBIT]
Novela JuvenilDua remaja yang memiliki kepribadian bertolak belakang Ara Sheana Maharani sosok gadis ceria dan pintar di pertemukan dengan seorang laki-laki badboy yang bernama Wahyu Radiansyah Cakrawangsa. Siapa sangka takdir membawa mereka bertemu dimasa putih...