Epilog : Eclair, Macaron and Rose

7.3K 637 100
                                    

"And The Academy Award 2029 for Best Supporting Actress goes to..."

Suara pembaca acara menggema di ruangan malam itu. Beberapa aktris tampak disorot kamera. Wajah gugup tampak begitu nyata dari para aktris yang duduk di ruangan itu.

"Tara Anila Chandra from Found Her Way."

Suara tepuk tangan dari para penonton dan hadirin menambah gemuruh.

"Tonight, we celebrate a groundbreaking achievement in the world of cinema. Tara Anila Chandra, an incredibly talented actress from Indonesia, has made history by winning the Academy Award for Best Supporting Actress for her remarkable performance in Found Her Way. This not only marks her impressive debut in Hollywood but also makes her the first Indonesian actress to receive this prestigious accolade. Her achievement shines a spotlight on the diverse and global nature of the film industry, and we are honored to recognize her extraordinary contribution to the art of filmmaking. Please join me in congratulating Tara Anila Chandra for this historic and well-deserved honor."

Tara berjalan dengan kamera menyorot ke arahnya. Kali ini, perempuan itu mengenakan gaun putih yang membuat siapapun menatapnya dengan mulut menganga. Dengan anggun, ia menerima piala itu sebelum berdiri di podium. Wajahnya terlihat begitu gugup namun bahagia di saat yang bersamaan.

"Thank you so much. I am deeply honored and overwhelmed to be standing here tonight. Winning the Academy Award for Best Supporting Actress is a dream come true, and I'm grateful beyond words." Tara mengambil napas. Menekan dadanya sendiri untuk meningkahi gugup. "First and foremost, I want to express my heartfelt thanks to the Academy for this incredible recognition. To be the first Indonesian actress to receive this award is a tremendous honor, and I hope it paves the way for more diverse voices and stories to be celebrated in Hollywood and beyond."

Tara mengambil napas. Melirik ke arah tim produksinya. "I would like to extend my deepest gratitude to the talented team behind Found Her Way. To my director, producers, and the entire cast and crew, your support and belief in this project made this journey possible. Working with you all has been one of the greatest experiences of my life. To my family and friends, your love and encouragement have been my greatest strength. I am so fortunate to have you by my side through every step of this journey."

Semua penonton bertepuk tangan rendah.

"To my fellow actors and filmmakers, your work inspires me every day. This award is a reminder of the power of storytelling and the magic that happens when we come together to create something meaningful. And to everyone watching tonight, especially those who dream of making their mark in this industry—never give up. Keep believing in yourself and your stories. The world is waiting to hear what you have to say."

Tara diam sejenak. Ia memejamkan matanya. "And to My King that continually watches over, supports, and protects me, you know you are forever mine and I am forever yours regardless." Ia memejamkan mata sejenak. Mengambil napas. Mengusap dadanya sekali lagi. "Thank you once again for this incredible honor. I am truly grateful and excited for what the future holds. Thank you."

Tara tersenyum kecil seraya melambaikan tangan kanan yang tersemat cincin di jari manisnya. Tak lama, ia memegang trophy nya dan turun dari panggung lewat belakang. Senyumnya lebar seraya ia memegang pialanya.

Perempuan itu langsung diarahkan ke arah ruang tunggu sebelum kembali ke dalam aula untuk kembali mengikuti acara pada saat sesi reses. Tara memasuki ruangan itu masih dengan jantung yang berdebar kencang. Ia menatap ke sekelilingnya dan matanya tertumbuk pada sebuket bunga mawar merah dan kotak kue di sana.

Ia buru-buru berlari kecil. Tangannya mengambil kotak kue itu dan menemukan dua potong macarons dan satu eclair. Ada kartu kecil yang tersemat di dalam sana. Kartu yang membuat mata Tara basah hanya dengan lima kata: "I am forever yours regardless."

Tara buru-buru berjalan keluar. Matanya menengok ke kiri dan ke kanan. Hingga derap langkah yang begitu ia kenali terdengar di telinganya.

Tara menengok. Wajahnya menemukan seorang lelaki bertuksedo hitam berjalan mendekat. Senyumnya masih sama hangatnya dan gesturnya masih membuat lutut Tara lemas padahal ia hanya berjalan mendekat.

Si lelaki menghentikan langkahnya beberapa meter di hadapan perempuan itu. Ia mengambil napas panjang. "Hello, Star."

*

*

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Their secret night will be on KaryaKarsa soon!

Please stay tune on my social media (Instagram & Twitter) for special hidden chapters and extra chapters information.

*

Tamat

*

Terima kasih telah mengikuti cerita Kafi & Tara!

*

Regardless Series Vol. 02 : Love Found Regardless — coming soon

Gagal atas pernikahannya, dan dimutasi ke bisnis sekunder, membuat Kaivan Banyu Pangestu memutuskan untuk lebih santai dalam hidup, juga membuatnya sadar, mungkin, hidup serba cepat dan ambisius memang bukan untuknya. Ia bertekad menata ulang hidupnya dengan lebih rapi dan damai.

Hengkangnya Kafi, kakaknya, akibat kasus suap membuat dirinya harus kembali ke dunia gelap yang selama ini ia hindari. Jika itu belum cukup, pertemuannya dengan seorang perempuan bermama Bulan di Labuan Bajo yang menghabiskan liburan bersamanya ikut membayang.

*

Gagal menikah karena tunangannya ketahuan menghamili wanita lain hingga kehilangan pekerjaan membuat Hana nyaris gila. Satu-satunya opsi untuk melepas stress dan kabur dari masalah adalah berlibur ke Labuan Bajo, destinasi yang seharusnya jadi tempat bulan madunya.

Ya, Hana bisa lupa akan mantan pacarnya. Tetapi sialnya, ada lelaki lain yang tiba-tiba tak bisa lepas dari kepalanya. Laki-laki yang menyebut dirinya sebagai Laut. Lelaki yang kemudian ia temui lagi di tempat kerja barunya.

FOREVER YOURS REGARDLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang