"Jadi… kau marah karena aku tidak mengajakmu?” Seokjin terengah-engah setelah menanamkan jutaan calon anak mereka ke dalam perut jungkook. Ia berbaring di samping jungkook dan menarik pasangannya itu untuk ia dekap di dadanya.
Jungkook mengangguk dan juga terengah-engah di dada Seokjin. “Seharusnya kamu mengajakku dan mengenalkan aku pada keluarga mu. Aku bahkan tidak tau selain ayah dan dua adikmu, apa kamu punya ibu atau tidak” Suara jungkook semakin mengecil sampai akhir.
“Aku tidak ingin mengajakmu karena semua yang kami bahas akan menyakitimu. Dan aku memiliki ibu” Seokjin berbicara seakan-akan ia punya perasaan untuk memikirkan itu. Sangat peduli dengan perasaan jungkook? Sejak kapan?
“Memangnya kalian membahas apa?”
“Untuk apa aku meninggalkan mu jika aku tetap harus mengatakan alasannya sekarang. Sama saja kau akan sedih nanti”
Jungkook semakin penasaran, ia beranjak sedikit dari dada Seokjin lalu mensejajarkan wajah mereka, tangan jungkook menopang pada dada Seokjin. “Katakan ada apa? Apa sangat serius?” Mata kuning itu membulat seperti anak anjing yang sangat sedih namun mampu menghipnotis Seokjin beberapa detik. “Sayang…” Jungkook merengek karena Seokjin tiba-tiba terdiam.
“Sudah ku katakan, kau tidak perlu tau” Seokjin sangat menjengkelkan pikir jungkook. Tapi ada hal lain yang juga mengalihkan perhatiannya, selama mereka berdekatan seperti ini, jungkook jadi terlalu fokus untuk melihat taring Seokjin. Begitu runcing dan juga tampan, maksudnya serasi dengan wajah tampan Seokjin. “Ada apa?” Seokjin bertanya.
“Gigi taring mu…”
“Apa?” Seokjin semakin tidak mengerti dengan vampir di pelukannya ini. Dan Jungkook tidak mengatakan apapun, justru ia yang penasaran mendekat kan ibu jarinya ke taring Seokjin lalu di elus sebentar karna sang empu langsung menyingkirkan tangan jungkook dengan kasar. “Aw!!” Jungkook meringis. Akibat dari perbuatan Seokjin justru membuat jungkook terluka oleh taringnya sendiri.
Ibu jari jungkook berdarah dan mengeluarkan aroma yang sangat manis untuk Seokjin. Naluriah sebagai vampir membuat Seokjin mendesis dan menjilat darah yang tertinggal di taringnya. Seokjin terus memandangi ibu jari jungkook seperti sebuah santapan lezat. Seakan sengaja menggoda dirinya, Seokjin segera menarik tangan jungkook dan memasukkan ibu jari itu ke mulutnya, Seokjin hisap darah jungkook yang terlalu nikmat ia rasakan.
Jungkook sempat kosong dalam pikirannya beberapa saat ketika melihat Seokjin yang seperti ini. Namun kemudian ia tersadarkan bahwa ia bisa mati karena Seokjin menghisap darahnya. Jungkook segera menarik ibu jarinya dan mendapatkan kemarahan dari Seokjin.
“sayang, apa yang kamu lakukan!” Jungkook membentak dan kesadaran kembali menghampiri seokjin. Mata merah itu sedikit meredup. “Aku… aku tidak bermaksud untuk melakukan itu. Aku… akan keluar sebentar” Seokjin tergagap karena ia tau apa yang baru saja ia lakukan bisa membahayakan jungkook, bagaimana jika dia tidak sadar dan menggigit leher jungkook untuk menghisap intisari (darah) jungkook? Ia segera beranjak namun jungkook menariknya kembali kedalam selimut mereka.
“Tidak apa-apa sayang, tetaplah disini temani aku” Jungkook naik ke pangkuan Seokjin dan memeluk Seokjin erat tanpa ada seutas benang pun yang menghalangi mereka. Seokjin yang masih bingung dengan sendirinya otomatis memeluk pinggang jungkook dan semakin erat merapatkan tubuh mereka.
Beberapa menit kemudian saat keadaan mereka kembali normal, Seokjin tiba-tiba ingin mengatakan apa yang jungkook tanyakan tadi. “Jungkook, kau ingin tau apa yang aku lakukan di castle ayah kan?”. Jungkook mengangguk di leher Seokjin.
“keluarga ku sangat tidak sabar untuk melihat mu mengandung anakku” Seokjin berhenti untuk melihat respon jungkook. “Sayang, itu bagus. Mereka juga sangat tidak sabar untuk melihat keturunan kita” Dan ya, respon jungkook sangat bahagia.
“Aku belum selesai. Mereka juga tidak sabar menukar anak kita dengan Starfell” Seokjin berhenti lagi. Dan tanggapan jungkook masih sama hanya sedikit berkurang bahagianya “ya, tentu saja. Karena hal itu kita menikahkan? Aku sudah tidak ingin memikirkan hal itu”
Seokjin menarik nafasnya dalam dan melanjutkannya dengan sedikit berhati-hati “Setelah Starfell menjadi milik kami, mereka tidak menginginkan mu lagi” Detik berikutnya senyuman jungkook menghilang. Ia perlahan menjauh dari leher Seokjin dan menatap wajah suaminya dengan air mata yang menggenang di mata kuningnya.
“Mereka ingin aku mencampakkanmu” kalimat berikutnya yang membuat jungkook hancur seketika.
“Sayang… kamu bercanda ya?”
“Lihat? Sudah ku katakan kau akan sedih jika mendengarnya”
Jungkook menggeleng keras dan menghapus air matanya kasar “katakan padaku yang sebenarnya, kalian tidak akan membuang ku kan? Sayang… kamu… ayahku…” Semakin jungkook bersuara semakin ia merasa sesak dan kesulitan bicara. Hatinya sakit sekali. Kalau dia di campakkan, apalagi ayahnya? Bagaimana nasib ayah yang sangat ia cintai selama ini?
“A-apa kamu akan mengikuti saran mereka?”
“Mereka tidak memberikan saran, tapi perintah” Ketegasan Seokjin saat mengoreksi jungkook membuat jungkook semakin sulit untuk mempercayai semua ini.
“Jadi… kamu akan membuang ku? Bagaimana kalau Clan Demon menemukan ku di luar sana? Aku bisa mati dengan mudah tanpa ada kamu? Lalu anak kita? Apa setelah mendapatkan Starfell kalian juga akan membuang anak kita?” Seokjin tak menjawab satu pertanyaan pun dari yang jungkook lontarkan. “seokjin jawab aku! Jangan diam saja!”
“Mereka menganggap keberadaan mu adalah beban untuk clan kami”
“Aku tidak peduli apa kata mereka! Aku cuma mau tau, apa kamu akan mengusir ku? Ayahku dan anak kita? Apa keputusanmu tentang ini?”
“Jungkook, kalau aku bisa, aku ingin kau tetap bersama ku dan anak kita–”
“Kalau aku bisa. Berarti kamu akan mengikuti saran mereka?” Jungkook mendecih lalu turun dari pangkuan Seokjin, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
“Jungkook dengarkan aku dulu!” Seokjin ingin menarik jungkook lagi tapi jungkook menepis nya.
“Apa aku setidak sempurna itu dengan mata ini? Apa mata ini yang membuat kalian membenci ku? Apa karena aku bermata kuning maka aku tidak bisa beruntung dalam hidupku? Apa mata ini yang membuatmu kesulitan untuk tetap hidup bersama ku?”
“Jungkook…”
“Aku tidak pernah meminta untuk lahir sebagai vampir Dhampire, jin! Aku tidak ingin kehidupan seperti ini! Selalu hidup waspada dari clan Demon! Selalu dianggap yang paling lemah, tidak berguna dan beban!”
“Jungkook, aku… minta maaf” Untuk pertama kalinya Seokjin mengatakan maaf karena vampir ini tidak tahan melihat air mata jungkook yang terus membasahi pipinya, hati Seokjin terbakar hangus dengan keadaan jungkook sekarang.
“Aku tidak menginginkan maaf mu jin! Kamu dan keluarga mu sama saja! Kalian tidak jauh berbeda dengan para vampir yang menindas clan ku!” Jungkook terengah-engah dengan kemarahannya, untuk pertama kalinya ia bisa meluapkan semua yang ia pendam selama ini. Penyesalannya sebagai vampir bermata kuning.
“Aku… Sangat membencimu. Satu cahaya lilin saja tidak pantas untuk menerangi gelapmu!” Meskipun pahit dan sakit, jungkook mengatakannya dengan jelas. Kasih sayangnya pada Seokjin kalah dengan kebencian yang jungkook miliki. Ketamakan yang Seokjin dan keluarga nya miliki sungguh tak layak untuk mendapatkan jungkook dan starfell.
Kebencian di mata jungkook begitu jelas sampai menusuk hati Seokjin yang sangat rapuh saat ini. Belum pernah ia merasakan nyeri di dadanya sampai malam ini ia melihat mata indah jungkook berganti dengan mata yang menatapnya dengan kebencian. Ia bisa merasakan kekecewaan, kesedihan, keputusasaan dan kemarahan jungkook. Seokjin ingin mengatakan bahwa ia akan berusaha untuk tetap menjaga jungkook, tapi perintah dari keluarganya akan sangat sulit untuk Seokjin tentang.
Semenjak beberapa hari ini mengenal jungkook, Seokjin tidak pernah terpikirkan untuk membuang jungkook setelah kelahiran anak mereka meskipun tujuan awalnya adalah hanya untuk mendapatkan starfell. Sifat licik ayahnya membuat Seokjin di ambang kebingungan.
Seokjin mendapatkan punggung jungkook malam ini karna dhampire itu sudah menyatakan kekesalannya.
Tbc.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Eyes | Jinkook ☑️
VampiriMemiliki mata kuning adalah kutukan bagi seorang vampir. Dan salah satu vampir yang bermata kuning adalah Jeon Jungkook dari Kota Starfell.