GENRE : FANTASI | PETUALANGAN
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kami bertiga saling pandang, merasa bingung, takut, dan takjub dengan apa yang kami lihat di depan dan sekeliling kami. Sepertinya kami berada di dalam hutan. Cahaya lembut menembus celah-celah pepohonan raksasa, menciptakan suasana magis yang memikat. Di tengah hutan, jamur-jamur besar dengan topi berkilau berwarna biru dan hijau menjulang tinggi, seolah-olah mengawasi setiap langkah yang diambil oleh kami. Jamur-jamur ini, dengan akar yang menjuntai, tampak seolah terhubung dengan tanah dan kehidupan di sekitarnya.
Di latar belakang, pepohonan besar dengan batang yang kokoh dan dedaunan lebat menciptakan kanopi yang melindungi dunia di bawahnya. Suara gemericik air dan desiran angin menambah kedamaian, sementara cahaya dari jamur-jamur yang bersinar menciptakan suasana yang seolah-olah berasal dari dunia lain.
"Tempat apa ini?" bisik Relia, matanya membesar penuh kekaguman.
Gaffi menggeleng pelan, "Aku tidak tahu, tapi ini benar-benar menakjubkan !."
Aku menarik napas dalam-dalam, dan mempertanyakan hal-hal yang ada di pikiranku. " Bagaimana kita sekarang ?, ada di mana kita ?, bagaimana kita keluar dari tempat ini ?."
Kami bertiga benar-benar kacau saat itu. Pakaian kami kotor dan dipenuhi lendir, tangan, kaki, dan wajah kami berlumuran tanah. Rambut kami berantakan, tak tertata. Dengan perasaan takut, kami terus mempertanyakan apa yang terjadi pada kami dan bagaimana kami bisa keluar dari hutan ini. Aku masih mencermati situasi, sesekali melihat sekeliling hutan, bertanya-tanya apa yang akan kami lakukan di sini.
Beberapa menit yang lalu, kami sedang membaca buku tua hingga aku membuka kotak yang dilarang oleh Kakek Fung. Aku tidak tahu bahwa buku itu akan membuka portal dan membawa kami ke hutan belantara ini. Kejadian aneh di hutan ini semakin menyiksa kami. Meski terjebak dalam ketakutan, aku berusaha mengerahkan keberanian.
"Ayo, kita tidak bisa hanya diam saja," kataku, suaraku bergetar namun tetap tegas. "Kita harus mencari jalan keluar dari hutan ini."
Gaffi dan Relia awalnya ragu, namun tidak ada pilihan lain. Kami harus mencari cara atau bantuan agar keluar dari hutan ini. Kami pun melangkah maju, menembus hutan yang dikelilingi oleh jamur biru yang bercahaya dan pepohonan tinggi menjulang. Cahaya matahari hanya tersisa sedikit di antara celah-celah daun, menambah suasana misterius dan menakutkan.
"Ayo, kita harus terus bergerak, siapa tahu ada jalan keluar!" kataku, mencoba menyemangati mereka meski suaraku terdengar gemetar.
Gaffi mengangguk pelan, "Aku tidak suka tempat ini, tapi kita tidak punya pilihan lain."
Relia menatap sekeliling dengan waspada, "Kita harus berhati-hati. Aku takut ada hewan-hewan buas di sekitar sini."
Kami terus melangkah, setiap langkah terasa berat di tengah ketakutan dan ketidakpastian. Namun, tekad untuk keluar dari hutan ini membuat kami tetap bergerak maju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Knights in the fungus world
FantasyDalam petualangan yang penuh misteri dan intrik, tiga remaja-Arlo, Gaffi, dan Relia-menemukan diri mereka terjebak dalam dunia ajaib setelah membuka sebuah buku tua di rumah seorang kakek tua. Hutan magis yang mereka masuki dipenuhi dengan keajaiban...