Episode 13

18 3 1
                                    

GENRE : FANTASI | PETUALANGAN

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Matahari sudah berada di ufuk barat, layung jingga menerangi langit-langit dengan warna-warna yang memukau. Cahaya senja yang lembut menembus sela-sela pepohonan tinggi dan rimbun, menciptakan permainan bayangan yang menawan di atas tanah yang dipenuhi lumut hijau. Langit berubah menjadi kanvas yang dipenuhi dengan gradasi warna oranye, merah, dan ungu, seolah-olah alam sedang melukis pemandangan yang paling indah.

Di kejauhan, siluet pepohonan tampak seperti lukisan hitam di atas latar belakang yang berwarna-warni. Angin sepoi-sepoi membawa aroma tanah basah dan dedaunan segar, menambah kedamaian suasana senja. Burung-burung berkicau riang, seakan menyanyikan lagu perpisahan untuk hari yang akan segera berakhir.

Kami terus berjalan, menikmati keindahan senja yang memukau. Akhirnya, kami sampai di rumah V-on.

Aku, Gaffi, dan Relia melihat rumah V-on dengan penuh kekaguman. Rumah V-on memiliki bentuk yang menyerupai jamur raksasa, dengan atap berwarna merah cerah yang dihiasi dengan bintik-bintik putih. Atapnya melengkung dan lebar, memberikan kesan unik dan menarik. Dinding rumah terbuat dari kayu, dengan tekstur alami yang menambah pesona. Pintu kayu berwarna cokelat tua, dengan desain yang sederhana namun elegan. Jendela-jendela berbentuk oval dengan kaca berwarna, memberikan sentuhan artistik pada rumah tersebut.

Rumah ini dikelilingi oleh hutan yang rimbun, dengan sinar matahari yang mulai meredup menembus dedaunan, menciptakan permainan cahaya yang lembut. Di sekitar rumah, terdapat tanaman hijau dan bunga berwarna-warni yang tampak semakin indah dalam cahaya senja, menambah keindahan alami.

Sebuah lampu gantung kecil tergantung anggun di samping pintu, memancarkan cahaya lembut. Di dalamnya, jamur bercahaya berpendar, menciptakan sinar hangat yang menyambut kami dengan kehangatan yang menenangkan. Tangga kayu yang terbuat dari balok besar mengarah ke pintu masuk, dikelilingi oleh tanaman merambat dan jamur kecil. Di sekitar rumah, terdapat beberapa pot tanaman dan bunga merah yang menambah warna dan kehidupan.

"Rumahmu indah sekali, V-on," kata Gaffi dengan kagum.

Relia menambahkan, "Aku belum pernah melihat rumah seperti ini sebelumnya. Sangat unik dan cantik."

V-on tersenyum, "Terima kasih. Ayahku yang merancang dan membangunnya. Kami ingin rumah yang menyatu dengan alam."

Dengan ramah, V-on mempersilakan kami masuk ke rumahnya. Ia mengetuk pintu rumahnya dengan lembut dan memanggil ayahnya. Namun, setelah satu dua kali ketukan, sepertinya tidak ada tanda-tanda ayahnya di dalam rumah.

"Sepertinya ayah sedang keluar rumah," gumam V-on. Ia kemudian mengeluarkan kunci pintu cadangan yang ia bawa dan membuka pintu. "Silakan masuk," katanya.

Kami pun masuk ke dalam rumah. Ternyata, rumah V-on tidak hanya bagus dari luar, tetapi juga sangat indah di dalam. Ruang tamu menyambut kami dengan kehangatan dan kenyamanan.

Dindingnya terbuat dari kayu alami yang memberikan nuansa rustic, sementara langit-langitnya tinggi dengan balok kayu yang terlihat kokoh. Di tengah ruangan, terdapat perapian batu besar yang memberikan kesan hangat dan ramah.

Dua kursi rotan yang nyaman diletakkan menghadap perapian kayu, dilengkapi dengan bantal-bantal berwarna alami yang menambah kenyamanan. Di antara kursi, terdapat meja kayu yang dihiasi dengan beberapa buku dan dekorasi sederhana, menciptakan tempat yang sempurna untuk berkumpul.

Lantai kayu yang berwarna terang menambah kesan hangat, sementara karpet berwarna-warni di tengah ruangan memberikan sentuhan artistik. Di dinding, terdapat beberapa hiasan dinding seperti tanduk rusa yang menggantung di atas perapian, menambah karakter pada ruangan.

Knights in the fungus worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang