•06•

116 16 4
                                    

"Malam yang panjang"

Minggu malam pukul 20.00, entah angin apa yang terjadi, mereka duduk berkumpul di ruang tamu menonton layar tv yang menunjukkan berita malam

Yora, Sakha dan Hanan menepati sofa tengah. Jayden sofa kiri dan Seth serta Sion menepati sofa kanan. Bagas, Kinan dan Tevy duduk di karpet dekat dengan sofa kanan. Junaan dan Rezky di karpet sebelah sofa kiri dan terakhir Jerome yang duduk didepan sofa tengah.

"Apa tidak ada film lain yang cukup menghibur untuk ditonton?"tanya Sion

Sakha, sebagai pengendali remote tv, menghela nafas. "Semuanya berita, tapi ada sinetron juga, kamu sih pasti senang tapi yang lain ngak"

Sion terkekeh, "dari sinetron kita bisa pelajari banyak hal loh kak. Contohnya, 'maut adalah ipar'"

"Ipar adalah maut" sahut Junaan

"Nah iya itu, sama aja, cuman pembalikan kata"

Kemudian, suara tv yang terdengar lagi, mereka begitu terlarut dalam berita itu,

"Kecelakaan lalulintas terjadi hari ini, kedua mobil yang membawa dengan kecepatan penuh saling menabrak satu sama lain dan membuat keduanya mengalami luka berat"

"Hmm, Bagas" panggil Yora

"Apa?"sahut Bagas

"Kalau bawa kendaraan jangan balap-balap, nanti jadi di berita ini"

"Iyaa"

"Kalau dua-duanya melaju dengan cepat, siapa yang salah jadinya?"tanya Jerome

"Mungkin... dua-duanya?"celetuk Hanan

"Namanya musibah, tidak ada yang tahu" imbuh Sakha

"Kalau begitu, sebelum keluar rumah harus berdoa dulu dan hati-hati"sambung Yora

Iya, musibah tidak ada yang tahu, kan?

'ting tong'

"Lah?siapa yang datang malam-malam begini?"sahut Junaan

"Ada yang buat janji sama temannya?"tanya Seth

Dan semuanya menggelengkan kepalanya.

"Biar aku cek" ujar Seth lalu beranjak dari sana dan menuju pagar diikuti Kinan

"Kalau ada apa-apa,teriak" sahut Sion

Mereka semua menunggu Seth dan Kinan dalam kesunyian, menunggu mereka yang keluar tanpa rasa takut itu.

Tak lama kemudian, pintu rumah terbuka menampilkan keduanya yang memegang bungkusan dengan bertulis 'pizza'

"Pizza?"beo Jayden

"Dari kak Albern"sahut Seth

"Ha?buat apa?"tanya Sakha dengan terkejut

Kinan mengambil surat pemberian kurir lalu membacanya. "*Aku kelebihan uang, dan kepikiran kalian, jadi makan saja, harus habis.* Itulah katanya"

Sakha menghela nafas, "yasudah letakkan pizza nya di meja"

"Kak Albern... siapa?"tanya Tevy

"Ah iya... dia pemilik kos ini"jawab Sakha

"Hah?!"

Kecuali 4 orang itu, mereka berteriak terkejut

"Jangan teriak"sahut Seth

Kosan 12 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang