Kosan 12 [Hiatus]

•15•

"Beruntung nya kamu"
•
•

Percakapan yang berbeda memenuhi lorong itu

Menjadi hiasan di pagi hari yang cerah itu.

"Selamat pagi, Jerome"

Namanya disebut, Jerome menoleh pada seorang perempuan yang menyapanya dan tersenyum manis

"Selamat pagi juga, Kia"

"Kyaaa!dia sangat tampan!"

Dan Jerome hanya membalas dengan senyuman lalu beranjak dari sana.

Tentang Jerome, ketika pertama kali dia menginjakkan kakinya di UD, beberapa penghuni kampus menyukainya

Lambat laun, hampir seluruhnya menyukai Jerome

Karena apa? Ketampanannya, sifat ramahnya kepada siapapun,senyum manisnya, suaranya yang lembut, cerdas, selalu tepat waktu, dan selalu ringan tangan

Tipikal 'soft boy' bukan?

Sedikit yang tak menyukainya,tapi Jerome tak memperdulikan hal itu, karen tujuan nya datang ke kampus ini adalah, Kuliah.

Lelaki tampan menghampiri dan merangkul pundaknya

"Kamu tidak tertarik ikut senat, Jer?"

Dan bertanya dengan pertanyaan yang sama didengar oleh Jerome berulang kali.

"Tidak, terimakasih"tolaknya dengan lembut

"Aku ingin fokus kuliah dan kerja samping ku"

Temannya itu menghela nafas, dia gagal lagi.

"Sekarang sistemnya sertifikat penting loh, di senat lumayan dapat sertifikat jika ada kegiatan"

Jerome tertawa kecil. "Maaf yah"

Kuliah dan kerja samping nya itu sudah cukup baginya, dia kuliah pagi sampai sore, lalu sore sampai malam dia kerja di Cafe.

Jerome begitu bersyukur masuk UD dengan beasiswa yang bisa membayar spp nya sampai lulus dengan syarat IPK nya harus tinggi, dan Jerome sedang berjuang akan itu.

ו÷•×

'kring'

"Selamat datang, mau pesan apa kak?"

Sekarang adalah jam kerjanya, dia bekerja di salah satu Cafe, namanya 'Coffee and Desert'

Dia bekerja sebagai kasir sekarang.

"Hei,jer"

"Ya?"

"Kamu kan baru pulang 5 menit yang lalu, kamu istirahat aja"

Jerome menggelengkan kepalanya dan tersenyum lembut. "Tidak apa-apa kak, bukannya dari dulu aku begini yah kak?"

"Memang sih,tapi makin lama aku makin khawatir, bisa-bisa kamu tumbang nanti"

"Jangan khawatir kak, aku baik-baik saja"

Senior kerjanya menghela nafas. "Beritahu aku jika kamu lelah, aku bisa ambil alih sementara kerja mu itu"

"Baiklah"

Tapi, Jerome tidak akan merasa lelah jika kerjanya belum selesai. Dia akan merasa lelah bila kuliah dan kerjanya sudah selesai sempurna