•17•

59 15 5
                                    

"Bunga dan Roti"

"Mama~ anakmu yang paling tampan,keren dan tak sombong ini pulang!!"

Suara itu terdengar keras karena yang empunya suara berseru nyaring dan membuat wanita muda yang sedang mengatur bunga menoleh

"Siapa yah? maaf yah toko kami belum buka"jawab wanita muda itu

Tentu saja membuat tamu yang datang, memasang wajah cemberut. "Mama!! Junaan ini loh ma, nga mungkin mama tiba-tiba anemia..."

"Amnesia dek..."

Junaan terkekeh lalu berlari memeluk ibunya. "hehe, kirain mama lupa anaknya sendiri"

Iris Matteo, ibu dari Junaan Matteo.

Junaan setiap hari sabtu akan pulang ke rumahnya yang jauh dari kosnya, yang membutuhkan 1 jam perjalanan menggunakan bus dan dia akan kembali pada hari minggu sore

Kenapa?ya, karena Junaan membantu ibunya untuk membuka toko bunga

'Matteo's Garden'

Mereka sudah lama membuka toko yang menjual bunga hidup maupun bunga palsu, benih dan bibit tanaman, perabotan untuk tanaman dan lain-lainnya.

"Selamat datang dek, istrahat dulu yah~"ucap Iris

"No,no,no!" tolak Junaan sembari menggelengkan kepalanya

"Aku masih ada tenaga!"

Dengan gesit, dia meletakkan tasnya di kursi kosong, membuka jaket, menggulung lengan bajunya dan mengangkat pot-pot bunga keluar.

Iris hanya tersenyum lalu melanjutkan aktivitas nya yang tertunda.

5 menit lagi toko akan dibuka dan semuanya sudah selesai ditata rapi, bau bunga sudah tercium di toko sederhana itu

Junaan merenggangkan otot-ototnya dan duduk.

Iris datang menghampiri nya sembari membawakan segelas susu hangat dan roti

"Dek, mama mau ngomong sesuatu"

"Hm, kenapa?"tanya Junaan sembari memakan rotinya

"Minggu depan,adek nga usah balik sini lagi. Kasihan kamu bolak-balik, biaya busnya mahal, capek tau harus datang jam 6 pagi,kasihan kamu. Adek kan harus fokus kuliah" jelas Iris sembari mengelus kepala anaknya

Junaan memasang wajah masam. "Mamaku yang cantik,cintaku dan tersayang nya adek~aku melakukan ini karena aku suka membantu mama, aku juga melakukan ini karena tanggung jawab ku sebagai anak laki-laki mama, tulang punggung mama, oke?jangan bilang gitu lagi yah?"

Iris hanya tersenyum lembut lalu mencium pucuk kepala anak lelakinya itu. "Kamu keras kepala sekali"

Tepat jam 08.00, toko bunga itu membalikkan papan depan pintu dengan tulisan :

-Open-

Junaan tersenyum, lalu melipat kedua telapak tangannya dan meletakkan di depan dadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kosan 12 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang