Dua

135 21 7
                                    

Disinilah Jihyo berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disinilah Jihyo berada. Duduk disamping Dowoon yang sedang fokus menyetir. Lelaki itu menggunakan kaos hitam dengan logo 6 yang memutar-mutar dan juga celana jeans. Setahu Jihyo, itu adalah logo dari band yang diketuai oleh Bang Sungjin.

"Kak Dowoon tadi ada kuliah? Atau dari mana gitu?"

Dowoon menoleh sekilas, sebelum akhirnya terfokus lagi ke jalanan didepannya, "Tadi habis nganterin barangnya nyokap ke cafe. Kebetulan pulangnya searah sama kampus lo, Dek. Jadi sekalian deh."

Jihyo tersenyum gemas melihat Dowoon yang sedang memegang kemudi. Ini pertama kalinya dia hanya berdua doang dengan drummer Enam Hari itu. Biasanya jika ada kesempatan mengobrol dengan Dowoon, pasti ada abangnya atau tidak, ada anggota Enam Hari yang lain.

Tiba-tiba gadis itu teringat sesuatu, "Kenapa Sih kak kok namanya Enam Hari? Gue mau tanya Bang Sungjin tapi lupa mulu."

"Kenapa Enam Hari?" Dowoon terlihat berpikir, sebelum akhirnya menjawab, "Karena satu harinya buat kamu." Lalu tertawa riang. Membuat Jihyo juga ikut tertawa.

"Ihhh gombal. Masih bau bedak bayi juga bisa gombal ih."

Jihyo tidak bohong mengenai Dowoon yang baunya seperti bedak bayi. Sewaktu pertama kali dia menemui teman abangnya itu, dia bisa mencium wangi khas anak bayi dari tubuh Dowoon. Bahkan Kak Jae juga bisa menciumnya. Sang empunya lantas menjelaskan kalau dia suka bermain dengan anak dari kakaknya yang masih bayi. Karena itulah dia tertular wangi dari keponakannya sehingga baunya jadi mirip bayi.

"Udah nggak bau bedak bayi, Dek. Bau wangi ini mah." Dowoon mengulurkan tangannya ke arah Jihyo. Gadis berpipi chubby itu lantas mendekat dan menghirup pelan tepat pada nadi Dowoon. Wanginya seperti kayu. Harum sekaligus menenangkan gitu. Tapi Jihyo tidak tahu jenis parfum apa yang digunakan Dowoon.

"Iya wangi, Kak."

"Bukan wangi bedak bayi, kan?!" Dowoon terkekeh pelan. Tangannya yang terulur tadi terangkat dan menempel di puncak kepala Jihyo. Mengusuknya pelan sebelum kembali bertengger pada setir mobil.

Dowoon tidak tahu saja jika tindakannya itu berpotensi menimbulkan gempa yang cukup dahsyat bagi jantung Jihyo. Pipi gadis itu merona. Bibirnya menahan senyuman yang ingin merekah.

"By the way.. lo kenapa sih kok panggil gue sama Bang Jae kak, tapi panggil Bang Wonpil pake mas, terus Bang Bara pake bang?"

Jihyo menepuk pipinya pelan untuk menyadarkan diri dari gempa lokal yang barusan melanda. Ia jadi membayangkan awal pertemuannya dengan anggota Enam Hari yang lain.

"Pas pertama ketemu, Mas Wonpil tuu kaya orang jawa gitu kan. Mangkanya gue panggil mas. Terus kalo Bang Bara kan emang temennya Bang Sungjin dari lumayan lama. Kalau Kak Dowoon sama Kak Jae.. lebih kelihatan kaya anak gaul Jakarta aja gitu. Mangkannya dipanggil kak. " Jihyo tertawa karena alasannya yang agak konyol itu.

From Sidekick to Significant OtherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang