Sungjin: Lo kenal Jungkook? Sekarang lagi ngajarin jihyo gitaran di rumah
Mingyu yang lagi rebahan dan membalas chat Jaehyun langsung terbangun membaca pesan dari Sungjin.
Sialan.
Ia tidak tahu jika hari ini merupakan hari dimana Jungkook berjanji untuk mengajari Jihyo bermain gitar. Dengan cepat, Mingyu membasuh muka bantalnya dan berjalan gontai menuju rumah Jihyo dengan kaos hitam dan celana pendek rumahannya.
Lelaki itu menyapa Bunda Hyori yang menonton televisi di ruang bawah, "Loh, Gyu.. kok baru datang? Temanmu sudah dari tadi disini."
Mingyu meringis, "Jungkook ya, Bun?"
"Iya, ada di atas. Susulin gih. Kamu kalau mau minum ambil aja langsung–"
Dengan segera, Mingyu melangkahkan kakinya ke lantai dua. Ia bahkan menaiki dua anak tangga secara langsung. Berharap bisa langsung sampai di lantai dua. Dahinya mengernyit ketika melihat ruang santai yang terletak antara kamar Sungjin dan kamar Jihyo kosong. Samar-samar, rungunya menangkap suara petikan gitar dari kamar Jihyo.
"Jungkook anjing!" umpatan pelan keluar dari bibirnya tanpa ia bisa tahan. Bagaimana bisa sahabatnya itu mengambil langkah terlalu jauh sampai masuk ke kamarnya Jihyo? Bagaimana kalau Jungkook macam-macam di dalam sana? Bagaimana kalau Jihyo membiarkan Jungkook masuk karena merasa sudah dekat dengan lelaki itu?
Tanpa mengetuk pintu, Mingyu menerobos masuk ke dalam kamar Jihyo. Rahangnya mengeras saat melihat jari milik Jungkook menyentuh jari Jihyo yang sedang berada pada gitar. Tidak terlalu intim memang, tapi Mingyu tidak rela jika Jihyonya dipegang oleh lelaki lain. Apalagi lelaki itu adalah sahabatnya sendiri.
Mingyu mendengus pelan. Iya, Jihyonya.
"Oi, Gyu!" Sapa Jungkook ramah. Lelaki itu jelas tahu jika sahabatnya sedang terbakar api cemburu.
"Kok lo kesini ga bilang-bilang?"
Jungkook berdesis tak suka saat tubuh besar Mingyu mengambil tempat antara dirinya dan Jihyo. Ia lantas membalas, "Lah lo siapa? Yang punya rumah kan Jihyo. Gue juga datangnya karena Jihyo."
"Apa sih, Gyu! Minggir sana. Kalau mau ikut ya antre dong! Gue udah mulai lancar nih."
Jihyo yang tadinya di samping Mingyu memilih untuk berdiri dan berpindah tempat ke samping Jungkook. Gadis berambut pendek itu meminta Jungkook untuk terus mengajarinya.
Jarak keduanya terlalu dekat. Tidak-tidak. Mingyu benar-benar pusing. Apalagi saat ini lutut Jihyo menyentuh kaki Jungkook. Ia juga baru sadar jika Jihyo hanya mengenakan kaos kebesaran dan celana yang sangat pendek. Bahaya.
Karena kesal dicuekin, Mingyu hanya menyandarkan punggungnya di bagian bawah sofa. Ia melirik kedekatan keduanya. Tertawa bersama saat nada yang tercipta dari gitar malah menjadi sumbang, tinjuan kecil Jihyo pada lengan Jungkook saat lelaki itu menjailinya, dan masih banyak lagi hingga Mingyu merasa panas sendiri.
Lelaki itu memutuskan untuk berdiri dan melangkah menuju kasur milik Jihyo, lantas memposisikan tubuhnya untuk tiduran. Masih terus memperhatikan dua insan di sudut lain tentunya.
Saat sebuah suara terdengar dari bawah dan mengharuskan Jihyo untuk turun, barulah Mingyu terduduk dan menatap Jungkook dengan tatapan yang tak bersahabat. Sementara yang ditatap hanya menaikkan sebelah alis dengan senyum miring di bibirnya.
"Jadi udah sejauh mana lo sama Jihyo?" Terdapat nada tidak suka dari pertanyaan yang Mingyu lontarkan.
"Harusnya gue yang nanya gitu sama lo. Udah sejauh mana, Gyu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
From Sidekick to Significant Other
Teen FictionSebelumnya, Jihyo tak pernah membayangkan jika Mingyu mampu membuat jantungnya berdebar tak normal. Mereka teman sedari kecil. Bahkan pernah mandi bersama saat berusia lima tahun. Maka untuk meyakinkan perasaannya sendiri, Jihyo mulai melakukan aksi...