39. Teman Cailly

1 1 0
                                    

Dipagi hari yang cerah ini, Cailly akan berangkat menuju sekolahnya. Dengan suasana hati yang bahagia dirinya melangkah riang menuju kelasnya.

"Wih kelihatan bahagia banget nih." Tanya teman-teman Cailly.

"Iya dong." Jawab Cailly sekenanya.

"Ih padahal biasanya kamu nggak sesenang ini di hari Senin deh Cai." Tanya teman sebangku Cailly.

"Boleh dibilang begitu. Karena aku lagi seneng banget. Tau nggak sih Kokoku sekarang udah nggak jomblo lagi." Terang Cailly dengan senyuman yang mengembang.

"Hah yang katamu dia nggak pernah deket sama cewek dari zaman sekolah?." Tanya teman sebangku Cailly lagi dan diangguki si empu. "Ih selamat akhirnya, pasti Keandra sekarang bisa deketin kamu kalo Koko kamu udah ada pacar." Lanjut Lisha.

"Ya you know lah maksut aku gimana." Balas Cailly.

"Oh iya siapa nih calon kakak ipar kamu Cail?." Tanya Lisha lagi.

"Emm dia itu Feyya Aluna. Anak dari Mike Giano yang sekarang masih menempuh studi SMA di Batavia Djakarta SHS." Jelas Cailly singkat, padat, dan mudah dipahami. Dan mendapat tanggapan 'oh' dari Lisha.

"See ini lebih gampang daripada sebelumnya. Thanks ya buat sifat ember bocormu Cailly." Batin seseorang diruangan tersebut.

O_o

Dirumah keluarga Mike Giano saat ini dimana sikembar masih sarapan dengan tenang tanpa sedikit pun rasa takut akan telat berangkat.

"Pa, Ma. Hari ini kakak diantar sama Ko Benu ya, ya, ya?." Tanya Feyya dengan mengeluarkan puppy eyes miliknya.

"Boleh aja sih, tapi harus benar-benar selamat sampai tujuan." Timpal Luna yang masih menata bekal anak-anaknya.

"Adik mau berangkat bagaimana? Papa Mama mau langsung berangkat keluar kota lagi hari ini. Pagi ini juga." Ucap Mike.

"Yah, Koko nggak ngasih tau dari kemarin sih Pa. Terus nasib Jey gimana?." Kata Jeyya dengan wajah kesal.

"Ya opsinya kalo nggak sama kakak sama bang Bobby." Balas Luna yang diangguki Mike.

"Aku nggak mau jadi nyamuk tapi kata papi bang Bobby barusan berangkat. Apa sama Erick aja boleh?." Tanya Jeyya.

"Nggak boleh!." Sentak ketiga orang yang ada dimeja makan.

"What, why?!. Kalo gitu bawa kendaraan sendiri." Desak Jeyya agar sang Papa mau menuruti kemauannya yang ingin membawa moped miliknya kesekolah.

"No! Kakak nggak percaya sama kamu Jey!." Ujar Feyya takut adiknya jatuh tanpa pengawasan darinya.

"Eyy, kakak yang nyrunsuk nabrak pohon ini malah aku yang nggak dibolehin." Kata Jeyya kesal.

"Mama udah hubungin uncle Didin suruh antar jemput anak bungsu mama. Katanya udah on the way kesini." Ujar Luna yang diangguki Jeyya.

Sepertinya jarak antara sikembar dan moped semakin jauh.

Selesai sarapan kedua anak Mike dan Luna sudah menunggu jemputan masing-masing diteras rumah.

"Untung aja aku dijemput sama uncle Didin. Kalo aku nebeng om Benu nggak jadi berangkat aku." Kata Jeyya ketika melihat seorang Benua Marvel yang datang menjemput menggunakan motor. Dimana mobil kesayangannya, mobil yang pernah Jeyya dan Bobby tumpangi saat Benua mentraktir mereka ice cream. Dimana ada larangan jangan sampai setetes ice cream nyentuh jok ataupun lantai mobil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang