❝𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 𝐋𝐢𝐯𝐞𝐬❞ - 41

81 13 0
                                    

~Vote Juseyo~

Dua hari telah berlalu sejak Baekhyun menerima pesan misterius dari si peneror, namun tak ada perkembangan yang berarti mengenai teka-teki tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua hari telah berlalu sejak Baekhyun menerima pesan misterius dari si peneror, namun tak ada perkembangan yang berarti mengenai teka-teki tersebut. Pikirannya terus menerus dipenuhi oleh rasa cemas dan frustasi, seolah-olah dirinya sedang dipermainkan oleh kekuatan yang tak terlihat. Di ruangan kerjanya yang biasanya menjadi tempat untuknya menenangkan pikiran, kini hanya ada kesunyian yang terasa semakin mencekam. Baekhyun duduk diam, matanya menerawang tanpa fokus, sementara rasa pusing terus menggerogoti pikirannya.

Tiba-tiba, suara pintu yang terbuka pelan membuyarkan lamunannya. Chanyeol masuk ke dalam ruangan sambil membawa beberapa dokumen penting. Tanpa perlu bertanya, Chanyeol bisa melihat dengan jelas bahwa sesuatu yang berat sedang membebani pikiran Baekhyun. Wajahnya yang tampak kusut dan lelah.

"Kenapa wajahmu kusut begitu, Baek?" tanya Chanyeol sambil menyerahkan dokumen-dokumen tersebut ke atas meja kerja Baekhyun.

Baekhyun hanya mendongak sebentar, lalu menggelengkan kepalanya. Dia merasa enggan untuk membebani sahabatnya dengan masalah ini, namun Chanyeol tak berniat untuk mundur.

"Kalau ada sesuatu yang mengganggumu, kau bisa berbagi padaku. Mungkin aku bisa membantumu, Baekhyun," lanjut Chanyeol.

Setelah terdiam beberapa saat, akhirnya Baekhyun menarik napas panjang. "Aku mendapat pesan teka-teki dari si peneror yang sama, Yeol," ucapnya sambil mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan pesan itu pada Chanyeol.

Chanyeol menaikkan satu alisnya, tanda penasaran. Dia mengambil ponsel Baekhyun dan mulai membaca pesan tersebut dengan seksama.

"Benda yang menjadi penjaga rahasia terdalam. Di dalamnya, kau tuangkan asa dan kegundahan. Ia menyerap setiap kata tanpa pernah menghakimi, dan hanya dalam keheningan, ia simpan segala yang tak terucap."

Chanyeol merenungkan kalimat-kalimat itu sejenak. Wajahnya berubah serius, seolah-olah ia sedang mencoba menghubungkan setiap kata dengan sesuatu yang familiar. "Buku harian?" gumam Chanyeol pelan, seolah berbicara pada dirinya sendiri.

Baekhyun menatap Chanyeol dengan serius. Kenapa ia tidak kepikiran 'buku harian?' Teka-teki itu memang terdengar masuk akal jika jawabannya adalah buku harian. Sebuah benda yang menyimpan segala rahasia, mencatat semua yang tak terucap, dan menjadi saksi bisu dari kegundahan pemiliknya.

"Kau pikir itu jawabannya?" tanya Baekhyun, sedikit harapan mulai muncul di matanya.

Chanyeol mengangguk perlahan, namun wajahnya tetap serius. "Tapi, jika benar itu buku harian, pertanyaannya adalah... buku harian siapa yang dimaksud oleh si peneror ini?" jawab Chanyeol, matanya menatap Baekhyun.

"Adikku," gumam Baekhyun dengan tatapan kosong.

Baekhyun beranjak dari kursinya. "Yeol, aku harus pergi sekarang," ucapnya, sambil meraih jas yang tersampir di sandaran kursi. Tanpa menunggu jawaban, ia segera meninggalkan Chanyeol yang tampak kebingungan.

𝐃𝐀𝐑𝐊𝐍𝐄𝐒𝐒 𝐋𝐈𝐕𝐄𝐒 : After Meet HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang