《13》

1.3K 142 17
                                    


CERITA INI HANYALAH FIKSI
MOHON UNTUK JANGAN MEMBAWA CERITA INI KEDUNIA NYATA

Maaf jikalau ada kesalahan dalam penulisan kata/nama/pangkat/tempat

☆SELAMAT MEMBACA☆










Tap

Tap

Tap

Gracia menuruni tangga tergesa.

"HEEEEEH"

"ANJ- -"

"Mulut" Shani menatap sinis Gracia.

"Yaaa kan situ ngagetin ibu Shaniiiiii" balas Gracia.

"Lagian kamu ngapain pagi-pagi buta lari-lari turun tangga Gre"

"Aku mau ngambil obat ci, dedek demam, tadi subuh tiba-tiba dedek pindah tidur ke kamar Zee, ternyata badannya udah panas"

"Looh sejak kapan, kok ga ngasih tau cici sih"

"Ini kan lagi aku kasih tau ci"

"Aaahh kamu mah Gre" Shani berlalu meninggalkan Gracia dan naik ke lantai atas meninggalkan Gracia yang masih sibuk mengobrak-abrik tas yang tersedia khusus dirumah berisikan obat-obatan.






Ceklek.....

"Deeek" ucap Shani ketika masuk kedalam kamar Zean.

"Hiks hiks hiks" ternyata Christy menangis dalam dekapan Zean.

"Itu ada cici tuh dek, mau sama ci Shani aja gak" tanya Zean lembut dan Christy mengangguk.

Zean melepaskan dekapannya dan bangkit dari tempat tidurnya.

"Kenapa nangis dek" tanya Shani pelan ke Zean.

"Aku juga ga tau ci, tiba-tiba nangis barusan. Tadi cuma ngomong kepalanya pusing" ujar Zean.

Shani menangguk dan naik ke atas tempat tidur.

"Dedeeeek, ini cici sayang" Shani mendekap adiknya.

"Hiks hiks ciciiiiii hiks hiks"

"Iya ini cici sayaang, udaah yaa nanti sakit dadanya" ucap Shani masih memeluk dan mengusap punggung adiknya, berusaha menenangkan bungsunya itu.

Ceklek.......

Gracia masuk, sedangkan Zean masih berdiri memandang Shani dan Christy.

"Hiks hiks hikssss"

"Nanti kita ke mamah ya" ucap Shani.

"Huaaaaaaaaaa hiks hiks huaaaaaa"

Shani ini memang tipe kakak yang peka, sejak masuk kedalam kamar, Shani sudah berfeeling dan sedikit banyaknya tau maksud dari tangis adik bungsunya.

"Iya iyaaa sayang, udaaah ya"

"Dedek mau mamah ci hiks hiksssss"

Air mata sudah mengumpul di pelopak mata Zean. Gracia yang juga peka langsung memeluk pinggang adik laki-lakinya.

"Nanti kita ke mamah yaaaa. Sekarang sama cici dulu. Nanti kalo udah mendingan cici anter ke mamah"

"Hiks hiks biasanya kalo dedek lagi sakit ada mamah hiks, sekarang ga ada ci hiks hiks"

"Yang ikhlas, yang kuat dedek. Kan masih ada cici, ada mas, ada papah"

"Hiks hiks"

"Mamah akan selalu ada disininya dedek" Shani menunjuk dada Christy "kapanpun itu, mamah akan selalu ada di hati dedek, dihidup dedek"

MY FAMILY'S VOYAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang