Disclaimer:
All characters, events, and situations depicted in this novel are entirely fictional. Any resemblance to real persons, living or dead, or actual events is purely coincidental. The settings and organizations mentioned are also products of the author's imagination and are not intended to portray real locations or institutions. This work is created solely for entertainment purposes and does not reflect real-life scenarios or individuals.
***
Hanyut dalam pemikirannya, Taksa menghabiskan waktunya dalam hening di dalam ruangan kantornya yang berada di salah satu pencakar langit Jakarta. Semenjak menjadi salah satu sosok yang dianggap mengkudeta partai bersama dengan Nara, ia memilih menghabiskan waktunya bekerja di kantornya sendiri alih-alih di kantor partai. Alasannya mudah, karena pekerjaan yang ia lakukan membutuhkan privasi dari banyak orang. Berada di dalam partai politik, ia tidak bodoh untuk mempercayai semua orang.
Kader muda seperti Sani yang masuk ke partai melanjutkan dinasti orangtuanya atau seperti Rano yang merupakan salah satu orang Hartono yang kini mengaku sebagai pendukungnya. Untuk menyelesaikan misinya kali ini, ia membutuhkan lebih dari sekedar pendukung. Tapi juga kepercayaan penuh dari semua orang.
Richard Wicaksono. Nama tersebut tentu saja tidak asing di telinganya. Pria yang berusia sepuluh tahunan lebih tua dari dirinya tersebut adalah pewaris dari salah satu bisnis ternama di Indonesia. Bisa dikatakan Top 3 dari daftar perusahaan dan keluarga paling kaya di Indonesia, tentu saja mengalahkan keluarganya yang selama beberapa puluh tahun ini lebih banyak menghabiskan energi di militer.
"Kamu mencari tahu orang di belakang Lukman, bukan? You know him." Ucap Kalila kala itu. Tidak hanya Wicaksono, tapi ada beberapa keluarga lain dibaliknya, salah satunya adalah keluarga Susanto.
William mengetuk pintu dan menyadarkannya dari renungannya siang ini.
"Seperti yang lo tebak. Richard dan Lukman sering bertemu. Selain itu, keduanya juga sering mengadakan pertemuan tertutup dengan beberapa investor asing." William melaporkan temuannya. Tim intelijen khusus telah keduanya bentuk tepat ketika Taksa memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Sebagai seorang keturunan Limawan, ia membutuhkan banyak payung untuk melindunginya.
"Salah satunya Zhou Lian?" Tebak Taksa menyebutkan nama investor asing yang merupakan kenalannya yang ia kenalkan pada Hartono, juga yang terlibat dalam kasus Kampung Budaya Satu. Ia juga dapat menebak bahwa para investor sudah risau mengingat investasi mereka tak kunjung berjalan, dan mereka tak bisa mendapatkan keuntungan yang diinginkan.
William mengangguk. "Dari sini, kita cuma perlu cari informasi tentang dimana Richard menyimpan uang tersebut. Termasuk kasus pembunuhan yang dilakukan Lukman." Ucapnya ringan. Ia masih tidak habis pikir presiden yang dipercayai masyarakat Indonesia tidak hanya berani melakukan korupsi terang-terangan, tapi juga pembunuhan.
"Bagaimana kata Tristan?"
"Dia memastikan tim yang ia siapkan tidak ada ikatan dengan negara. It's his personal team."
Taksa merasakan semangat di dadanya menyadari bahwa kasus ini akan segera berakhir. Setelah dipermainkan oleh Hartono, dan hampir saja menjadi tumbal dari kelakuan Hartono dan Lukman. Ia hanya akan puas jika berhasil menghancurkan keduanya. Tentu saja termasuk Richard Wicaksono, orang yang berada di balik mereka.
"Richard ditangkap belum tentu bisa membantu memutus hubungan Wicaksono dan Susanto. Her dad let her marry him for a reason." William tentu saja mendengar kedatangan Kalila beberapa waktu lalu. Ia cukup kaget karena semenjak keduanya putus, itu adalah pertama kalinya Kalila mendatangi Taksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limawan Series: PASSIONATE ALLIANCE
Romance[MATURE STORY - NO KIDS ALLOWED] Nara hancur ketika papanya yang merupakan polisi tertangkap atas dua kasus, pembunuhan dan korupsi. Ia kehilangan segalanya ketika Taksa Julien Limawan menawarkannya untuk menjadi sekutu, pria itu berjanji untuk menc...