THIRTY-THREE

162 35 6
                                    

Disclaimer:

All characters, events, and situations depicted in this novel are entirely fictional. Any resemblance to real persons, living or dead, or actual events is purely coincidental. The settings and organizations mentioned are also products of the author's imagination and are not intended to portray real locations or institutions. This work is created solely for entertainment purposes and does not reflect real-life scenarios or individuals.

***

Berdiri di hadapan para kadernya, untuk pertama kalinya Taksa Julien Limawan hadir tanpa didampingi oleh istrinya, Nara Darsono yang beberapa waktu ini telah menjadi sosok krusial di partai mereka. Ia telah mengumumkan bahwa karena kondisi kesehatan Nara yang membutuhkan istirahat, ia didampingi oleh Tabitha Dominique Limawan, sepupu perempuannya yang mulai dikenal masyarakat dengan pekerjaannya philanthropist.

Semuanya berjalan sesuai yang ia inginkan. Ia berhasil mengungkapkan tidak hanya korupsi, tapi juga tindakan kriminal pria itu. Ia mendengar minggu depan, ayah mertuanya akan hadir di kantor polisi untuk memberikan pernyataan dengan adanya investigasi ulang dari kasus pembunuhan yang sebelumnya terjadi. Hanya saja ia tidak bisa tenang sepenuhnya dengan Richard yang masih hilang bersama Kalila.

Raut wajah Taksa yang serius membuatnya sulit untuk dibaca. Saat ini, Taksa adalah sosok yang dielu-elukan seluruh masyarakat Indonesia. Walaupun ia tidak terang-terangan menjadi sosok yang menyebarkan bukti kejahatan Lukman dan kawan-kawan, ia berperan penting mendampingi kasus ini sejak awal berita muncul di masyarakat. Di mata netizen yang hanya menerima pemberitaan dari apa yang Taksa ingin mereka ketahui, pria itu sudah menjadi politisi yang dipercaya oleh mereka. Ketika dunia politik mulai menarik, itu juga saat masyarakat mulai memilih.

Toni Sudrajat yang menjadi kandidat yang mereka usung telah berhasil menaikkan angka elektabilitasnya hingga 51.8% bersama pasangannya, Agus Hartanto.

"Kami akan terus mendampingi demokrasi Indonesia. Saya percaya pasangan Toni Sudrajat dan Agus Hartanto akan menjadi pemimpin yang mengambil keputusan-keputusan terbaik dalam memajukan Indonesia. Indonesia butuh perubahan!" Orasi Taksa yang menggebu dan berbanding terbalik dengan kesehariannya berhasil mengundang riuh dukungan.

Toni Sudrajat turut tersenyum, dengan beberapa pertanyaan dari wartawan terkait kasus yang mengikuti Presiden Indonesia saat ini, ia menjawabnya dengan lugas. Jika Presiden saat ini dapat dianggap sebagai buku hitam negara yang dapat menjadi sejarah buruk, maka Toni Sudrajat saat ini adalah kertas putih kosong. Ketika dosa politik belum tertulis, maka yang keluar dari bibir hanyalah pujian.

"Apakah kesehatan Ibu Nara benar menjadi alasan pengunduran diri sebagai caleg?"

Taksa menatap tajam wartawan yang berteriak ketika waktu tanya jawab tidak dibuka. Terlihat wajah tidak suka dari pria yang mengenakan atribut partai tersebut, dengan Tabitha yang memegang lengan pria itu, mengingatkannya untuk tenang.

"Sepertinya banyak yang tidak senang saya mencalonkan diri kembali." Suara tegas dari sosok pria yang berdiri tidak jauh dari Toni menarik perhatian audiens, Adinata Jaya adalah sosok penting partai juga sosok penting yang muncul di pemberitaan beberapa waktu ini.

"Ibu ketua kita telah mengambil keputusan yang terbaik dan saya ditugaskan untuk melanjutkan perjuangan dalam menyuarakan suara rakyat. Lagipula, bukankah baik Ibu Nara bisa fokus dengan tujuan partai dan mendampingi calon gubernur kita, Bapak Taksa." Adinata memang tidak memiliki banyak pencapaian, akan tetapi waktunya di dunia politik tidak sedikit. Ia adalah politikus sejati.

"Hidup Pak Toni!" Teriak pria itu lagi.

"Hidup Pak Toni!"

"Hidup Pak Agus!" Teriaknya tidak kalah keras.

Limawan Series: PASSIONATE ALLIANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang