MEMANGGIL HILCO

55 8 0
                                    

Pertarungan semakin sulit, dan satu per satu, para manusia kerdil mulai terjatuh. Melihat rekan-rekannya terancam, Ness merasakan beban berat di hatinya. "Kami tidak bisa kalah!" teriaknya, suara penuh keputusasaan.

Dengan tekad yang bulat, Ness memutuskan untuk memanggil makhluk mitologi lain. "Aku tidak punya pilihan lain!" katanya dalam hati, menutup mata dan mengingat ikatan batin yang telah dia jalin.

Dengan konsentrasi penuh, Ness memanggil Hilco, kuda besar yang memiliki kekuatan luar biasa. Dalam sekejap, suara berisik menggelegar dan cahaya menyilaukan muncul. Hilco, dengan bulu berkilau dan mata yang tajam, hadir di tengah medan pertempuran.

"Hilco!" teriak Ness, merasakan kehadiran makhluk legendaris itu. "Bantu kami melawan Ilusi Hirdor!"

Hilco mengangkat kepalanya, mengeluarkan suara gemuruh yang menggetarkan bumi. Dengan kecepatan luar biasa, Hilco berlari ke arah Ilusi Hirdor, menginjak tanah dengan kuat. Kekuatan dari makhluk mitologi itu memberi semangat baru bagi para pejuang yang tersisa.

(Kemenangan di Ujung Tanduk)

Bersama Hilco, Ness dan yang lainnya melancarkan serangan bersamaan. Hilco mengeluarkan cahaya yang memancar dari tubuhnya, mengalahkan kegelapan yang menyelimuti Ilusi Hirdor. Dengan satu tendangan kuat, Hilco menghancurkan ilusi jahat tersebut, menjadikannya tak berdaya.

Pertarungan yang berat itu berakhir. Ilusi Hirdor menghilang, dan kegelapan yang mengancam mereka perlahan memudar. Para manusia kerdil yang selamat bersorak gembira, meskipun kehilangan teman-teman mereka.

Ness menatap Hilco dengan rasa syukur. "Terima kasih, Hilco. Kekuatanmu telah menyelamatkan kami."

Para pejuang yang tersisa mulai berkumpul, dan walau kehilangan banyak rekan, mereka merasakan harapan baru. "Kami harus melanjutkan perjalanan kita dan menyelamatkan Ratu Moona!" seru Jiya.

Bersama Hilco, mereka bersiap untuk melanjutkan misi yang belum selesai, mengetahui bahwa tantangan selanjutnya akan jauh lebih besar.

---

(Kemarahan Hirdor)

Sementara itu, di balik kegelapan, Hirdor mengamati pertempuran yang baru saja terjadi. Rasa kesal dan marahnya semakin membara melihat Hilco yang berhasil membalikkan keadaan. "Mereka tidak boleh menang begitu saja!" teriak Hirdor, suara menyentak mengguncang ruang.

Dengan marah, Hirdor mengangkat tangannya, memanggil pasukan iblis yang tersembunyi dalam bayang-bayang. "Serang mereka! Tunjukkan kekuatanmu! Jangan biarkan mereka mendekati istana siren dan membebaskan Ratu Moona!"

(Pasukan Iblis Menyerang)

Dalam sekejap, gelombang makhluk-makhluk iblis muncul dari kegelapan. Mereka berjumlah banyak, bersenjatakan tombak tajam dan sihir kegelapan yang berkilauan. "Kembali ke pertempuran!" teriak salah satu komandan iblis, memimpin serangan.

Ness dan para pejuang yang tersisa segera bersiap. "Kami tidak bisa membiarkan mereka menghentikan kita!" seru Jian, tatapannya berapi-api. "Kita harus melawan!"

Pertarungan baru pun dimulai. Iblis-iblis menyerang dengan ganas, dan Ness mengarahkan Hilco untuk melindungi para pejuang. "Gunakan kekuatanmu, teman-teman! Kita tidak sendirian!"

Hilco melesat dengan cepat, menghindari serangan dan membalas dengan cahaya dari kakinya, menendang iblis-iblis itu dengan kekuatan yang menggetarkan. Namun, jumlah iblis yang datang sangat banyak, dan perjuangan mereka semakin berat.

"Jangan menyerah!" teriak Jiya, mengayunkan senjatanya dan menyerang dengan semangat. "Kita bisa melakukannya bersama!"

Dengan semangat dan keberanian yang baru, mereka saling membantu satu sama lain, menggunakan kekuatan gabungan untuk melawan pasukan iblis yang terus berdatangan. Namun, mereka tahu bahwa waktu semakin sempit dan kekuatan mereka mulai terkuras.

"Jika kita bisa sampai ke istana dan menemukan Ratu Moona, mungkin kita bisa mengubah keadaan!" kata Haikal, bersiap-siap untuk menerobos barisan iblis.

Dengan tekad yang menggebu, mereka memutuskan untuk bergerak maju, meski menghadapi banyak rintangan. "Ayo, kita harus terus melangkah!" seru Ness, menuntun mereka ke arah tujuan.

Satu per satu, mereka menyingkirkan iblis-iblis yang menghadang, tetapi mereka tahu bahwa Hirdor akan terus mengirim pasukan lebih banyak. Dengan Hilco di depan, mereka bersatu menghadapi kegelapan yang mengancam, bertekad untuk menyelamatkan Ratu Moona dan dunia mereka.

THE FINAL QUEST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang