TERSESAT

74 8 2
                                    

Nio yang Tersesat

Nio berlari melalui lorong-lorong gelap yang tampaknya tak ada ujungnya, udara malam yang dingin menusuk kulitnya. Ketika ia akhirnya tiba di sebuah padang rumput yang diterangi cahaya bulan, pemandangan indah yang tidak pernah ia duga muncul di hadapannya. Di sana, di tengah gemerlap bintang-bintang yang berpendar, Yuna tampak sedang menari dengan indah. Gerakan tubuhnya luwes, kakinya berputar seolah-olah mengikuti irama angin yang lembut membelai rerumputan. Di sekelilingnya, kelinci-kelinci kecil dan hewan mamalia lainnya berlarian riang, seolah-olah mereka terpukau oleh tarian Yuna.

Nio berdiri mematung, terpesona. Ia belum pernah melihat Yuna seanggun ini sebelumnya. Tubuhnya bergerak bebas, tanpa beban, dipenuhi cahaya bulan yang memantul dari kulitnya. Tapi... tiba-tiba pikiran Nio kembali pada kenyataan. Yuna terluka parah! Ini tidak mungkin nyata!

Nio mengerjapkan matanya, mencoba membebaskan pikirannya dari ilusi yang jelas-jelas menghantuinya. Kegelisahan merayap masuk ke dalam dirinya. Peta yang Ness berikan kepadanya segera ia tarik dari saku jubahnya, namun seolah-olah tempat ini tak sesuai dengan penjelasan yang ada di peta. Ia tersesat. Nio memutar tubuhnya, merasa bahwa ia sudah berlari jauh, tetapi pemandangan yang sama terus muncul di sekelilingnya. Seperti terjebak dalam lingkaran tanpa akhir.

"Ini tidak mungkin... kenapa aku masih di sini?" gumam Nio, rasa takut mulai merayapi dirinya. Ia mulai menyadari ada yang salah dengan malam ini. Meski ia tahu dalam dunia game ini hanya ada malam, tapi suasana kali ini terasa berbeda-gelapnya begitu menusuk, udara begitu tebal dengan rasa keanehan yang tak terdefinisikan.

Dengan frustrasi, Nio mengusap wajahnya, mencoba menghilangkan keletihan yang kini mulai mengaburkan fokusnya. Di tengah kebingungan, tiba-tiba ia mendengar suara langkah ringan di belakangnya. Nio berbalik cepat, dan di hadapannya berdiri seorang wanita dengan siluet yang sangat mirip Yuna. Seketika, harapan mengalir dalam dirinya, namun... ada sesuatu yang ganjil.

"Yuna?" panggil Nio dengan suara gemetar.

Wanita itu tersenyum lembut, tetapi senyumnya tampak terlalu sempurna. Matanya yang semula seolah meneduhkan, berubah menjadi tajam seketika, membuat jantung Nio berdegup kencang.

Namun, sebelum Nio bisa mendekatinya, wanita itu tiba-tiba berubah. Tubuhnya memancarkan cahaya, dan sayap transparan dengan kilauan seperti kristal muncul dari punggungnya. Rambutnya berubah menjadi lebih panjang, berwarna perak seperti sinar bulan, dan pakaiannya kini berkilau layaknya busana peri yang hanya ada dalam dongeng.

"Aku bukan Yuna," katanya dengan suara lembut tapi penuh wibawa. "Namaku Veilis, putri dari bangsa Faery yang ada di sini."

Nio mundur satu langkah, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi di hadapannya. "Veilis? Bangsa Faery? Tapi... kenapa kau tampak seperti Yuna?" tanyanya, masih dalam keadaan bingung.

Veilis tersenyum tipis. "Ini bukan kebetulan. Hirdor sudah lama mengetahui rencana kalian. Ini adalah jebakan yang mereka siapkan. Ilusi Yuna tadi diciptakan untuk mengalihkan perhatianmu, membuatmu tersesat dalam perjalanan menuju istana. Bahkan jubah tak kasat matamu tidak sepenuhnya bisa menyembunyikanmu dari kekuatan sihir mereka."

Mata Nio melebar saat mendengar itu. Ia tak pernah menyangka bahwa Hirdor sudah sedemikian jauh mengendalikan situasi. "Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku... aku tersesat!" keluh Nio, rasa cemasnya semakin besar.

Veilis mendekat, menatapnya dengan penuh rasa iba. "Aku bisa menolongmu. Aku tahu jalan menuju istana siren di bawah laut di mana Ratu Moona ditahan. Tetapi jalur ini berbahaya, dan akan membutuhkan keberanian yang lebih dari sekadar tekad."

Nio menatapnya dengan penuh harapan. "Kau tahu jalan ke sana? Bisakah kau membimbingku?"

Veilis mengangguk dengan lembut. "Aku bisa, tetapi sebelum kita pergi, aku harus memastikan satu hal." Ia mendekati Nio dan menghirup udara di sekitarnya, seolah mencium aroma yang hanya bisa ia rasakan.

THE FINAL QUEST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang