Mission for Yuna and Jian

11 3 1
                                    

Setelah momen penuh tawa dan keakraban itu mereda, suasana mulai berubah serius saat Ratu Moona memanggil Yuna dan Jian untuk mendekat. Wajahnya yang tadinya tersenyum berubah menjadi lebih serius, menunjukkan bahwa ada sesuatu yang penting yang ingin ia sampaikan.

"Yuna, Jian," panggilnya dengan lembut namun tegas, "sebelum kita melangkah lebih jauh, ada tugas khusus yang harus kalian lakukan. Perang ini bukan untuk kalian. Aku butuh kalian menyelesaikan misi lain yang sama pentingnya."

Yuna dan Jian saling bertatapan, lalu mendekat dengan rasa penasaran. "Apa maksudmu, Ratu?" tanya Yuna, sedikit bingung.

Ratu Moona menghela napas dalam, kemudian melanjutkan, "Hirdor, sekte gelap itu, adalah sumber kekacauan di dunia ini. Jika kami hanya mengalahkannya di sini, dunia ini masih akan terjebak dalam siklus kegelapan. Satu-satunya cara untuk benar-benar menghentikan kekuatan jahatnya adalah dengan menghancurkan akarnya di altar tempat dia pertama kali menguasai dunia ini."

Jian menyipitkan mata, "Altar? Apa ada sesuatu yang spesifik yang harus kita lakukan di sana?"

Ratu Moona mengangguk dan mengeluarkan sebuah kantong kecil yang bersinar lembut dari balik jubahnya. Di dalamnya terdapat serbuk berwarna biru yang berkilauan, seperti bintang di langit malam. "Ini adalah serbuk kuno yang akan kalian gunakan untuk menulis sesuatu yang sangat penting di altar tempat Hirdor berkuasa. Serbuk ini bisa digunakan dengan alat kuno yang akan kalian temukan di sana."

Ia memberikan kantong itu kepada Yuna, yang menerimanya dengan hati-hati. "Apa yang harus kami tulis?" tanya Yuna, memandangi serbuk itu dengan rasa kagum.

Ratu Moona tersenyum tipis. "Kalian harus menulis nama asli dari dunia ini. Dunia ini bukanlah dunia game seperti yang kalian pikirkan. Nama aslinya adalah Etheria. Dengan menuliskan nama itu di tempat Hirdor duduk, kekuatan jahatnya akan musnah, dan dunia ini akan kembali seperti seharusnya."

Jian, yang selalu siap untuk bertindak, segera mengangguk, tetapi wajahnya menunjukkan keraguan. "Tapi, Ratu, apa kami bisa meninggalkan kalian? Bagaimana jika Hirdor ada di sini saat perang berlangsung?"

Ratu Moona menggeleng. "Jangan khawatirkan kami. Hirdor mungkin saja hadir di sini, tapi itu justru akan menjadi keuntungannya. Jika dia tidak berada di altar, kalian akan lebih mudah menyelesaikan tugas kalian. Kami akan menahannya cukup lama agar kalian punya waktu untuk menyelesaikan tulisan tersebut."

Yuna meresapi semua yang dikatakan Ratu Moona, lalu menatap Jian dengan penuh tekad. "Ini tugas kita, Jian. Jika kita berhasil, dunia ini akan bebas."

Jian tersenyum, meskipun masih ada sedikit kekhawatiran di matanya. "Baiklah, kalau begitu. Kami akan pergi ke altar dan menyelesaikan misi ini."

Ratu Moona mengangguk, kemudian meletakkan tangan di bahu mereka berdua. "Berhati-hatilah, dan jangan biarkan Hirdor tahu apa yang kalian lakukan sampai semuanya selesai. Ini adalah misi paling penting yang harus kalian penuhi."

Yuna dan Jian mengambil serbuk itu dan menyelipkannya dengan hati-hati. Mereka tahu bahwa tugas ini tidak akan mudah, tetapi mereka juga tahu bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk menghentikan Hirdor sepenuhnya dan menyelamatkan dunia ini.

Dengan tekad yang kuat, mereka bersiap untuk pergi ke altar. Sementara itu, Ratu Moona, para dinosaurus, dan sekutu lainnya akan memulai pertempuran besar untuk menahan Hirdor dan sekte gelapnya, memberikan waktu bagi Yuna dan Jian untuk menyelesaikan tugas suci mereka.

---

Setelah menyerahkan kantong serbuk biru itu, Ratu Moona tersenyum tipis pada Yuna dan Jian. Dia tahu bahwa perjalanan menuju altar tidak akan mudah, dan ancaman bisa datang kapan saja.

THE FINAL QUEST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang