(POV AUTHOR: "SUDAH DI REVISI, GAMBAR YANG SAYA TAMBAH KAN HANYA LAH UNSUR PENDUKUNG")
Sementara itu, di permukiman manusia kerdil, Yuna perlahan membuka matanya setelah dua hari terbaring dalam perawatan. Cahaya lembut dari lampu-lampu kecil yang menggantung di sekitar ruangan membuatnya merasa nyaman. Dia merasakan ketidaknyamanan di tubuhnya, namun saat melihat sekeliling, dia menyadari bahwa dia aman.
Yuna mencoba bangkit, tetapi rasa sakit di tubuhnya membuatnya kembali terbaring. Salah satu manusia kerdil, Molly, segera mendekat, wajahnya penuh kekhawatiran.
"Yuna! Akhirnya kau terbangun!" seru Molly dengan gembira. "Kami sangat khawatir padamu!"
Yuna tersenyum lemah, merasakan hangatnya perhatian dari teman-teman barunya. "Apa yang terjadi? Di mana yang lain?" tanyanya, ingat akan pertempuran yang terjadi sebelum ia pingsan.
"Setelah Hirdor menyerang, kami membawamu ke sini untuk diobati," jawab Molly. "Nio, Jiya, dan yang lainnya sedang merencanakan strategi untuk melawan Hirdor. Tapi ada kabar buruk... Ness... dia tidak selamat."
Hati Yuna bergetar mendengar nama Ness. "Apa yang terjadi? Kenapa?"
Molly menghela napas, matanya terlihat berkaca-kaca. "Dia melindungi kami saat pertempuran melawan Hirdor. Dia berjuang hingga akhir, tapi... kami kalah jumlah. Dia tewas untuk melindungi kami semua." Suaranya penuh kesedihan, menciptakan keheningan yang mencekam di antara mereka.
Yuna merasa seolah ada beban berat di dadanya. "Ness adalah pemimpin yang hebat. Dia selalu melindungi kita," gumamnya. "Kami harus menghormatinya dengan terus berjuang."
Molly mengangguk, air mata mengalir di pipinya. "Kami berjanji akan menghormati pengorbanannya, Yuna. Tapi sekarang, kau harus beristirahat. Tanpa kekuatanmu, kami tidak bisa melawan Hirdor."
Dengan rasa berat di hati, Yuna mematuhi saran Molly dan berbaring kembali. "Tolong katakan pada mereka untuk tidak melupakan kita. Kita harus bersatu dan bertarung!"
Molly mengangguk. "Aku akan menyampaikan pesannya. Sementara itu, istirahatlah. Kami akan menunggu hingga kau benar-benar pulih."
Setelah beberapa saat, Yuna menutup matanya, berusaha mengumpulkan tenaga. Dalam pikirannya, dia membayangkan Nio, Jiya, dan yang lainnya, berjuang untuk dunia mereka. Dia tahu bahwa pertempuran yang akan datang adalah sesuatu yang sangat penting.
Di luar, malam semakin kelam, kegelapan terus meliputi dunia mereka, menciptakan atmosfer yang mencekam. Namun, harapan masih ada, karena mereka semua bersatu demi satu tujuan menyelamatkan dunia dari Hirdor dan membawa kembali kedamaian.
---
Setelah beberapa saat, Molly kembali ke ruangan dengan wajah yang lebih cerah. "Yuna, aku membawa kabar baik!" serunya, menggetarkan hati Yuna yang masih berbaring lemah.
"Apa itu?" tanya Yuna, penasaran dan berharap mendengar sesuatu yang positif.
"Teman-teman kita Nio, Jiya, Haikal, dan Jian mereka berencana untuk pergi ke jantung dunia game ini!" kata Molly dengan semangat. "Mereka ingin mengambil sesuatu yang sangat penting, yang bisa membantu kita melawan Hirdor."
"Jantung dunia game? Apa yang mereka cari di sana?" Yuna bertanya, kebingungan dan rasa ingin tahunya semakin mendalam.
Molly duduk di samping Yuna, menjelaskan dengan antusias. "Dalam legenda, jantung dunia game adalah sumber kekuatan yang mengalir seperti arus, memberi kehidupan dan keseimbangan pada seluruh dunia ini. Namun, jantung itu dijaga oleh para guardian lama, makhluk yang memiliki kekuatan besar dan hikmah yang tak terhitung. Beberapa dari mereka telah berbalik menjadi jahat, tetapi ada yang masih setia menjaga jantung itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FINAL QUEST
FantasyPERINGKAT MENGESANKAN #1 ASIK [25-09-2024] The Final Quest adalah petualangan fantasi gelap di mana lima remaja Jiya, Yuna, Haikal, Jian, dan Nio secara tak sengaja terjebak dalam permainan video yang lebih berbahaya daripada yang mereka bayangkan...