BAB 21

4.5K 132 3
                                    

Sedikit merasa kecewa, tapi tidak masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedikit merasa kecewa, tapi tidak masalah. Mereka tidak harus selalu melakukannya, bisa memulai perlahan, dan hubungan mereka juga baru berjalan layaknya pasangan sungguhan. Masih ada banyak waktu, tidak perlu terburu-buru. Begitulah sekiranya yang bisa Ruby lakukan untuk menenangkan dirinya.

Berdasarkan perbincangannya dengan Chris di mobil tadi, Ruby bisa simpulkan jika sekarang dia resmi menjadi kekasih seorang Christoper. Mengingat itu membuat Ruby menarik bibirnya membentuk senyuman. Dia menggerak-gerakkan kakinya berulang kali dengan posisi tubuhnya yang telungkup di atas kasur. Matanya berfokus menatap layar ponsel, mengubah nomor kontak Chris dengan menambahkan emoji love. Christoper❤️.

“Kau resmi menjadi kekasihnya?” tanya Elsa, melirik ke arah layar ponsel Ruby.

Kemunculan Elsa yang tiba-tiba membuat Ruby sedikit kaget, perempuan itu menoleh kepada Elsa yang berdiri di dekat kasur. Perlahan Ruby menganggukkan kepalanya, mengiyakan pertanyaan dari Elsa.

“Aku turut senang mendengarnya.” Elsa ikut bahagia mendengar Ruby yang sudah memiliki kekasih, dan membuka hatinya untuk Chris. “Saranku berguna ternyata.”

Ruby terkekeh. “Saranmu memang yang terbaik.” Ruby mengacungkan jempolnya. Kemudian, menarik tubuhnya untuk duduk, menatap ke arah Elsa. Ruby mengedarkan pandangannya di sekitar kamar, dan tidak menemukan keberadaan Agnes. “Di mana Agnes?”

“Dia di luar, baru saja selesai makan. Aku ke sini karena ingin menanyakanmu, apakah kau mau makan atau tidak? Kau pulang dari bekerja langsung masuk ke kamar.”

Ah, iya, Ruby langsung ke kamar tanpa menyapa kedua temannya yang berada di ruang tamu. Bukannya tadi dia tidak ingin menyapa, Ruby hanya ingin langsung mandi, dan menyegarkan tubuhnya yang sedikit kepanasan akibat yang dia lakukan bersama Chris di mobil tadi.

“Aku belum makan, tapi aku tidak lapar,” ucap Ruby. Dia belum merasakan lapar, dan perutnya terasa masih begitu kenyang.

“Kalian mau ke klub lagi?” tanya Agnes, masuk ke dalam kamar. Perempuan itu merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan posisi telungkup. Di tangannya ada ponsel yang sedang menyala, menampilkan tayangan drama favoritnya.

“Sepertinya aku tidak, aku merasa lelah karena bekerja lembur.” Ruby menggerakkan lehernya kiri dan kanan. Kemudian, mengangkat tangannya untuk melakukan peregangan. Dia cukup kelelahan dengan kegiatan hari ini yang lebih padat dari biasanya, dan dia butuh istirahat.

Agnes menatap Ruby, melihat jika wajah Ruby memang terlihat lelah. “Kalau begitu aku juga tidak mau pergi,” putusnya, kembali fokus ke layar ponsel.

Ruby terkekeh. “Pergi saja, aku bisa tidur sendiri di sini. Kau bisa pergi dengan Elsa.”

Agnes dan Elsa menggeleng hampir bersamaan. Keduanya saling memandang, dan kemudian tertawa bersama. Tanpa mereka sadari, ada beberapa hal yang mereka lakukan secara bersamaan, seakan otak dan saraf mereka saling terhubung satu sama lain.

Oh, My Boss!! (Sudah Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang