#story10
PART MASIH LENGKAP!!
(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA UNTUK MEMBUKA BAB YANG DI PRIVATE ACAK!)
Hutang sebesar 200 juta yang di tinggalkan oleh ayah Varsha, membuat Varsha harus membanting tulang untuk mencari uang. Segala pekerjaan dia lakukan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Orang yang tadi bertelepon dengan Baskara adalah Delvin, laki-laki itu datang ke rumah Baskara tidak berapa lama setelah selesai menelepon. Delvin datang dengan membawa beberapa minuman. Laki-laki itu tadi mengajak Baskara untuk minum-minum di bar, tapi Baskara menolak ajakan Delvin, menyuruh Delvin ke rumahnya saja jika ingin minum bersama.
“Kau sudah lama tidak ke bar lagi,” ucap Delvin, menatap Baskara yang duduk di depannya.
Mereka duduk di sofa ruang tamu berdua saja. Sementara Varsha, Baskara menyuruhnya untuk diam di kamar karena perempuan itu memakai baju yang seksi. Baskara tidak ingin tubuh Varsha di lihat oleh laki-laki lain, hanya dirinya yang boleh melihat Varsha dengan pakaian tidur seksinya itu.
“Aku sudah punya istri,” jawab Baskara, menyandarkan punggungnya ke sofa. Di tangannya sudah ada segelas wine yang tersisa setengah gelas.
Delvin mencibir. “Bukankah kau tidak mau tidur dengan perempuan yang sama lebih dari sekali? Aku yakin kau sudah melakukannya dengan istrimu itu, kau pasti butuh perempuan baru. Aku bisa mencarikannya jika kau mau.”
Delvin sangat tahu dengan prinsip yang Baskara junjung tinggi itu. Mereka sudah berteman cukup lama, hampir semua hal tentang Baskara Delvin tahu, begitu juga sebaliknya, segala rahasia Delvin juga diketahui oleh Baskara. Tidak mungkin Baskara belum menyentuh istrinya itu mengingat mereka menikah sudah hampir sebulan. Seorang Baskara tidak akan membiarkan perempuan yang bersamanya begitu saja.
Baskara mengulum senyum, meneguk minumannya sejenak. “Dia berbeda, aku tergila-gila dengannya. Aku tidak bisa berhenti, dan sepertinya prinsip yang selama ini aku pakai tidak berlaku untuk Varsha.”
Delvin menatap Baskara dengan tatapan takjub. “Wow. Pernyataanmu membuatku terkejut. Apakah ada sesuatu di antara kau dan perempuan yang kau bayar itu? Sepertinya kau berubah semenjak mengenalnya. Bahkan prinsip yang selalu kau pegang selama ini terpatahkan begitu saja.”
Delvin tahu jika Varsha istri bayaran Baskara karena dia yang memberikan saran Baskara untuk mencari istri di Secret. Baskara juga selalu menceritakan mengenai Varsha yang terasa berbeda di mata Baskara, tapi Delvin tidak menyangka jika Baskara akan terobsesi dengan Varsha, sang istri bayaran yang belum lama ini dia kenal.
“Tidak ada sesuatu. Dia menjalankan tugasnya setelah aku bayar, begitulah yang dia katakan padaku. Aku tidak tahu apa yang Varsha punya sampai aku tidak bisa berpaling darinya. Pusat duniaku seakan berada padanya. Dia menjadi satu-satunya fokusku, pusat gairahku.”
Delvin tertawa. “Apa dia begitu menggoda? Aku melihatnya di pesta pernikahan kalian, aku mengakui jika dia cantik, tapi masih banyak perempuan cantik lainnya yang pernah kau tiduri. Aku merasa sedikit heran, apa yang dia lakukan sampai membuatmu begitu mendambakannya. Setiap kali kau menceritakannya padaku, kau seakan begitu menginginkannya sampai kau kehilangan akalmu. Apa dia sudah memeletmu?” guraunya.