kaget aku up padahal bukan akhir pekan? wkwk
sorry yaa akhir-akhir ini akuuu sibuk, jadi anggap aja ini chap buat akhir pekan. satu chap lagi nyusul di jadwal seperti biasa.dan aku juga mau menyampaikan kalau aku memutuskan bakal masukin beberapa adegan 18+ atau mungkin bisa di bilang 20+ soalnya gimanaaa yaa.. ngebahas omegavers tanpa adegan smut/sex, tuh kek kurang ga sih..
jadi, mohon maaf aja kalo beberapa dari kalian tidak nyaman, nanti aku kasih tanda/pembatas supaya kalian bisa skip kalo emang ga mau baca adegan gitu nya.DAN untuk chapter yang bakal ada adegan dewasa aku tandain dengan dua kali titik setelah angka di judul chapter. jadi aku ga bakal pake tanda (18+) di judul chapter nya. kenapa??? supaya oknum-oknum itu ga kek gini! lompat lompat chapter...
emang itu terserah klean, tapi akuuuu gemeshhhh ngeliat kek gini wehh ⋌༼ •̀ ⌂ •́ ༽⋋Maap kalo banyak typo nya (⇀‸↼‶)
Yaa sudah, lanjut~
___
-
-Sesampainya di running track Len berniat untuk duduk di kursi di pinggir lintasan lari, tepat sebelum Leon tiba-tiba menepuk punggung Len, membuat tubuh Len terdorong ke depan.
(*running track: lapangan yang digunakan untuk lari jarak jauh, yang biasanya kek oval gituuu loh, tw kan?)"Semuanya! Perkenalkan anggota kita yang baru, Len dari kelas 10!" ucap Leon sambil kembali menepuk-nepuk punggung Len dengan senyum cerah nya, membuat Len tidak bisa berkata-kata karena merasa dijebak.
"aku tidak pernah bilang mau ikut ekskul atletik."
"Kamu memang benar, tapi.. Jefano memberikan mu padaku. Kami sudah sepakat, satu minggu sebelum MPLS, kalau.. Siswa yang diketahui bisa berlari dengan cepat selama MPLS akan masuk ke ekskul atletik dan sebagai balasan, seluruh anggota ekskul atletik akan memvote Jefano di pemilihan ketos dan waketos tahun ajaran ini."-Leon
"Hee~ Apa benar dia ikut ekskul atletik? Dia sedikit... Aku pikir kaki nya akan patah bahkan sebelum dia bisa berlari satu putaran." celetuk seorang siswi dengan penampilan yang entahlah, yang bisa Len pikirkan saat itu adalah alpha-nable.
"Heyy Name, Bukankah kata-kata terlalu—" balas Leon, namun sebelum ia bisa menyelesaikan kata-kata nya, Len melangkah maju. Menyalip Leon yang mencoba menengahi mereka berdua.
"terimakasih senior, aku memang tidak berniat masuk ke ekskul ini kok. dan... maaf kalau aku terlihat selemah itu di mata mu, tapi ya.... mau gimana lagi, aku tidak bisa menyalahkan senior ku yang punya pengelihatan buruk." ucap Len sambil tersenyum, namun itu bukanlah senyuman yang bersahabat.
"Haa.. Bocah ini benar-benar—" gumam siswi yang di panggil Name itu, sambil menyisir rambut nya ke belakang dengan ekspresi kesal.
Namun, sebelum keduanya dapat kembali berargumen, Leon mendorong bahu keduanya, membuat jarak diantara mereka dengan menengahi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Take it Easy!
Narrativa generaleWARNING! INI CERITA BL (BOYS LOVE) / MLM / YAOI /GAY [slow up] kalau kalian nyari bl yang fokus ke 'hubungan' fisik nya, bisa skip aja! karena ini, adalah tentang plot cerita nya. __ - TAKE IT EASY, adalah idiom (inggris) yang kerap digunakan dalam...