Part 14 [Rindu]

945 59 5
                                        

Happy Reading, sorry for typo.
Maaf terlambat update, sebelum baca biasakan vote dan ramaikan setiap paragraf dengan komentar kalian ya.

Di keheningan malam, setelah Alex sudah pergi untuk pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di keheningan malam, setelah Alex sudah pergi untuk pulang. Yura masih terdiam di ruang tamu, menatap foto pengantinnya yang di atasnya terdapat foto keluarga yang di ambil saat hari wisudanya.

Yura kembali menghela napas panjang, tatapannya naik beralih menatap sosok ayahnya yang sudah pergi meninggalkan mereka empat tahun yang lalu.

Selama ini Yura sangat dekat dengan Bapak, karena itu kepergian Bapak begitu membekas di hatinya hingga saat ini. Tapi Yura tahu, Ibu dan adiknya pun juga merasakan yang sama.

Selama ini Yura sangat mengandalkan Bapak, beliau adalah cinta pertama Yura yang tidak tergantikan oleh lelaki manapun.

Andai Bapak masih ada, mungkin saat ini beliau sedang duduk berdua di sofa yang tempat Bapak biasa duduk sambil bercerita tentang keseharian yang telah mereka lakukan. Yura akan memberitahu kerisauan hatinya, rasa bimbangnya terhadap lelaki yang baru saja menyatakan niat baik padanya.

Lalu Bapak akan memberinya saran yang terbaik dan bijaksana, menenangkan semua kerisauan Yura dan meyakinkan hatinya yang bimbang.

Yura menatap sofa tunggal di sampingnya, membayangkan sosok Bapak yang sedang tersenyum kearahnya.

"Teh," suara Ibu memanggil Yura, membuatnya langsung mendongak menatap sosok sang Ibu yang berdiri di pintu antara ruang tamu dan ruang tengah.

"Kenapa, Bu? Kok belum tidur?"

"Kamu sendiri kenapa masih duduk disini? Belum bersih-bersih juga, udah malam lho. Besok kamu harus bangun pagi buat berangkat kerja."

"Aku tiba-tiba kangen Bapak, Bu."

"Kita semua kangen sama Bapak, sebagai gantinya kita doakan yang terbaik buat Bapak ya, Teh."

"Iya, Bu."

"Kamu ada masalah apa? Coba cerita sama Ibu," kata Ibu, mengisi sofa tunggal tempat biasa Bapak duduk.

"Aku bingung, Bu. Tadi Mas Alex udah mulai bahas pernikahan."

"Yang buat kamu bingung apa?"

"Jujur, aku masih belum bisa buka hati buat Mas Alex. Aku tahu dia pria yang baik, tapi hatiku masih sulit terima dia."

"Ibu ngerti, wajar kalau kamu masih belum bisa buka hati untuk orang baru. Apalagi masa lalu kamu berakhir dengan buruk, kamu hanya perlu waktu."

"Pesan Ibu, jangan pernah kamu terima orang baru di saat kamu belum benar-benar yakin dengan perasaan kamu. Karena bagaimana pun juga, pernikahan adalah ibadah seumur hidup yang gak mudah untuk di jalani."

"Tapi Mas Alex udah banyak banget berjuang buat aku sama Alta, Bu."

"Itu cara dia berusaha untuk dapatkan kamu, sebelum berjuang dia pasti tahu resiko mendekati seorang wanita yang punya masa lalu pahit. Jadi kamu gak usah merasa gak enak, asalkan kamu memberi alasan jelas, Alex pasti terima kok. Ibu yakin, Alex orang baik."

AFTER ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang