Mia duduk di dalam mobilnya, masih merasakan kehangatan dari percakapan dan kebersamaannya dengan Arga. Meskipun awalnya semua ini dimulai sebagai proyek kolaborasi, Mia mulai menyadari bahwa kehadiran Arga telah membawa dimensi baru dalam hidupnya. Setiap momen yang mereka habiskan bersama selalu membuatnya merasa lebih ringan, seolah-olah ia tidak lagi menanggung semua beban sendirian.
Di perjalanan pulang, pikiran Mia dipenuhi dengan bayangan senyum Arga dan kata-kata penuh perhatian yang ia ucapkan tadi. Ada sesuatu yang begitu tulus dalam cara Arga berbicara dan mendengarkannya. Bagi Mia, ini adalah pertama kalinya ia merasa begitu dipahami oleh seseorang di luar lingkaran profesional.
Malam itu, Mia tidak bisa berhenti memikirkan Arga. Mungkin, ini adalah awal dari sesuatu yang lebih dari sekadar persahabatan atau kolaborasi kerja. Mia mulai membuka hatinya, membiarkan perasaan yang selama ini tertutup rapat perlahan tumbuh. Apa yang akan terjadi di antara mereka masih menjadi misteri, tetapi Mia tahu satu hal: kehadiran Arga telah membuat dunianya lebih cerah dan penuh harapan.
Beberapa hari setelah makan malam itu, Mia dan Arga semakin sering menghabiskan waktu bersama. Mereka tetap fokus pada proyek kolaborasi, tetapi setiap pertemuan juga diwarnai dengan obrolan pribadi yang semakin mendalam. Mia merasa bahwa hubungannya dengan Arga semakin dekat, dan setiap percakapan membuka sisi baru dari diri mereka berdua.
Suatu sore, setelah mereka menyelesaikan diskusi tentang lokasi pemotretan berikutnya, Arga mengajak Mia untuk berjalan-jalan di taman dekat studio. Mereka berjalan santai, ditemani angin sepoi-sepoi dan langit yang mulai memerah menjelang senja.
“Aku suka suasana seperti ini,” kata Arga sambil memandang ke langit.
“Tenang, jauh dari hiruk pikuk kota. Rasanya memberi ruang untuk berpikir lebih jernih.”
Mia mengangguk setuju.
“Aku juga. Kadang terlalu sibuk dengan pekerjaan membuat kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati momen-momen seperti ini.”
Setelah beberapa saat dalam keheningan yang nyaman, Arga menoleh ke arah Mia.
“Mia, ada sesuatu yang ingin aku katakan.”
Mia merasakan jantungnya mulai berdebar lebih cepat.
“Apa itu, Arga?”
Arga tampak sedikit ragu sejenak, tetapi kemudian ia menarik napas dalam-dalam dan berkata,
“Aku merasa kita sudah semakin dekat akhir-akhir ini. Dan... aku tidak bisa menyangkal bahwa aku mulai merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar pertemanan atau kerja sama profesional.”
Mia menatap Arga dengan mata lebar, terkejut tetapi di saat yang sama merasa sesuatu yang hangat menjalar di hatinya. Ia sudah menduga, tetapi mendengarnya langsung dari mulut Arga membuat perasaannya semakin jelas.
“Aku juga merasakan hal yang sama,” jawab Mia dengan jujur, suaranya sedikit bergetar.
“Aku senang bisa mengenalmu lebih dalam, dan kamu selalu ada di saat aku butuh. Tapi... aku juga takut, Arga. Aku tidak ingin merusak apa yang kita miliki sekarang.”
Arga tersenyum lembut.
“Aku mengerti. Aku juga merasa begitu. Tapi aku yakin, jika kita jujur pada diri sendiri dan tetap menghargai satu sama lain, kita bisa menjaga hubungan ini tetap baik, apa pun yang terjadi.”
Mia terdiam, mencoba mencerna kata-kata Arga. Ia tahu ini adalah momen penting, sebuah titik di mana mereka harus memutuskan arah hubungan mereka.
“Arga... aku ingin kita melangkah perlahan. Aku belum sepenuhnya yakin, tapi aku ingin mencoba. Kamu adalah seseorang yang sangat berarti buatku sekarang, dan aku tidak ingin kehilangan itu.”
Arga mengangguk setuju.
“Aku setuju, Mia. Kita tidak perlu terburu-buru. Yang penting, kita tahu perasaan kita dan menghargai prosesnya.”
Mia merasa beban di pundaknya terangkat. Mereka saling tersenyum, dan seolah ada kesepakatan tak terucap di antara mereka. Malam itu, saat matahari tenggelam, Mia merasa bahwa untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia tidak lagi sendirian. Di sampingnya ada seseorang yang siap berjalan bersamanya, pelan tapi pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Di Ujung Pita
Teen FictionPengen tau kisahnya?? staytune 🤍 jangan lupa kasih vote, dan komentar kalian dengan bahasa sebaik mungkin ya. baik berupa kritik maupun saran. thankyou all (・ิω・ิ)ノ